Bab 28. Merasa Terancam

Začít od začátku
                                    

"Ya, Yang Mulia Ratu. Seminggu dari sekarang adalah hari terbaik untuk pernikahan Putri Ambar." jawab Dewi Harnum lugas.

"Benarkah itu, Harnum?"

Putri Ambar menyelonong masuk, duduk di samping Ibu nya lalu menyorot Dewi Harnum serius. Dewi Harnum mengangguk membuat Sang Putri menghela napas lega. "Bagaimana dengan kehidupan pernikahanku nanti nya?" tanya Putri Ambar mendesak.

"Pernikahan Anda akan membawa banyak keuntungan untuk kedua belah pihak Kerajaan, Tuan Putri. Anda dan Pangeran Laksya akan saling mencintai. Namun, Anda tak bisa menjadi prioritas. Isteri sah dari Pangeran Laksya adalah prioritas. Tetapi, meskipun begitu---hak Anda di hati Pangeran Laksya dan Kerajaan Lahore akan setara dengan Isteri sah Pangeran Laksya. Setelah menikahi Anda, Pangeran Laksya akan berhenti melirik wanita lain. Anda dan Isteri sah Pangeran Laksya akan menjadi kesayangan Sang Pangeran dan Kerajaan Lahore." jelas Dewi Harnum serius.

Putri Ambar tersenyum senang. Ratu Anjani menghela napas lega mendengar masa depan puteri nya yang terbilang cukup cerah dan menjanjikan tersebut.

"Kita harus segera menyiapkan pernikahanku dari sekarang, Ibunda." ucap Putri Ambar antusias.

Ratu Anjani tersenyum hangat, mengusap surai indah puterinya sayang. "Apapun untuk mu, puteriku. Pernikahanmu akan di buat dengan indah, seperti masa depanmu---sangat indah." ucap Ratu Anjani haru. Putri Ambar tersenyum bahagia. Sang Ratu menatap Dewi Harnum kembali, tersenyum lembut. "Aku bahagia mendengarnya, Harnum. Tak, 'kan ada masalah dalam kehidupan puteriku yang indah."

"Ada, Yang Mulia Ratu."

Kedua nya terdiam, menyorot Dewi Harnum dengan kernyitan bingung.

"Apa maksudmu, Harnum?" tanya Putri Ambar ketus---tak suka.

"Sejatinya, masalah itu selalu ada dalam kehidupan, Tuan Putri." ucap Dewi Harnum bijak.

Putri Ambar bergeming, merengut---tak terima.

"Katakan, Harnum ... Apa masalah yang akan puteriku hadapi ke depan nya?" tanya Ratu Anjani cemas.

"Sosok Permaisuri nya Pangeran Leonard dari Kerajaan Alaska yang tersohor itu akan menjadi ancaman untuk Putri Ambar---dan mungkin juga, untuk semua Isteri dan para Selir Kerajaan yang tersebar di seluruh pelosok Negeri ini, Yang Mulia Ratu." ungkap Dewi Harnum hati-hati, serius.

"Bagaimana mungkin, Harnum?!" erang Putri Ambar tak terima. "Jelaskan masalah nya dari sisi hidupku saja." titah nya tegas.

"Jika sosok Permaisuri yang tersohor itu terungkap---di temukan, Pangeran Laksya akan sangat tergila-gila pada nya dan berambisi untuk memiliki Sang Permaisuri dengan cara apapun. Artinya---Pangeran Laksya akan terfokus pada Sang Permaisuri saja dan mengabaikan Anda dan Isteri sah nya, Tuan Putri." seloroh Dewi Harnum tak enak hati.

Wajah cantik Putri Ambar memerah---menahan marah dengan tangan mengepal kuat. Ia tak mengenal sosok Permaisuri tersohor itu, tetapi mengapa sosok Permaisuri itu malah menjadi batu sandungan dalam kehidupan pernikahan nya yang indah?

"Jadi, kehidupan pernikahan puteriku akan berjalan sangat indah tanpa masalah jika sosok Permaisuri tersohor itu tak di temukan. Begitukah?" tanya Ratu Anjani datar.

"Bisa di bilang begitu, Yang Mulia Ratu." ucap Dewi Harnum gamang.

Hening.

Permaisuriku~Kde žijí příběhy. Začni objevovat