Envy P.1

1.2K 82 7
                                    

Midoriya Izuku

"You deserve all of the love in the universe"

Seperti biasa, setelah bel pulang berbunyi aku segera melesat ke kelas 1 A, mencari Midoriya-san, kebetulan dia memiliki arah rumah yang sama denganku.

"Permisi..." kataku pelan sembari mengintip kedalam kelas yang masih ramai. Mataku menyisir kedalam dengan seksama.

"(y/n)-san." Pandanganku segera tertuju pada Kaminari-san, orang pertama yang menyadari keberadaanku sebelum memberiku senyum cerahnya.

"Midoriya?" tanyanya yang hanya kujawab anggukan antusia sebelum akhirnya Kaminari-san menyisir kelas dan memanggil laki-laki berambut hijau yang tengah berada di ujung kelas, membuat orang itu sadar akan kehadiranku. Midoriya-san segera berjalan kearahku dengan senyum lembutnya.

"Sudah siap pulang?" kataku dengan senyum manisku setelah dia berada tepat didepanku. Mendegar pertanyaanku, senyum lembutnya perlahan terganti dengan raut gelisah dan bersalah, sangat terlihat jika dia ragu untuk menyampaikan yang trejadi padaku.

Aku segera mengintip kedalam, tepat di mana dia sebelumnya berada dan menemukan Iida-san serta yang lainnya seperti tengah merembukkan sesuatu kemudian kembali menatapnya.

"Ku-kurasa aku akan pulang lebih sore hari ini," jelasnya sebelum menoleh kebelakang dan kembali menatapku dengan tatapan bersalah. "ada pekerjaan yang perlu diselesaikan sebelum besok."

Aku mengangguk mengerti dan menampakkan senyum terbaikku, tak berani membuatnya merasa tidak nyaman. Lagipula apa alasanku kecewa jika kami tidak pulang bersama? "Tak apa. kalau begitu, aku akan pulang duluan." kataku dengan tangan yang mengepal diudara dengan dia yang masih menatapku dengan tatapan bersalah. "semangat!" dan berbalik sembari melambai.

Dapat aku dengar suara Midoriya-san yang terdengar setelah aku menjauh, suaranya terdengar sangat bersalah. Tak lama suara lain memasuki indra pendengaranku, membuatku menoleh sedikit dan menemukan Todoroki-san yang tengah berjalan menghampiriku.

"Kurasa jalan kita searah." Katanya sembari mensejajarkan langkah denganku. Seketika aku mengembangkan senyum cerah sebelum kembali menoleh pada Midoriya-san, ingin mengatakan untuk tidak perlu terlalu merasa bersalah tapi, aku mengurungkan niatku saat aku melihatnya yang sudah berbalik. Dari sisi wajahnya dapat aku lihat dia yang sedikit murung.

Ada apa? Apa tugasnya terlalu sulit dan membuatnya kesulitan? Tapi sepertinya tidak mungkin. Lalu apa?
Dia segera menghilang dari pandanganku saat memasuki kelas, membuatku kembali menatap lurus kedepan dan sesekali berbincang dengan Todoroki-san di sampingku.

***

Keesokan harinya ketika pulang sekolah, aku kembali berjalan menuju kelas 1 A. Jika waktu itu aku hanya mencari Midoriya-san, kini Todoroki-sanpun akan aku ajak pulang bersama. Lagipula dia cukup menyenangkan.

Awalnya aku pikir Todoroki-san orang yang kaku dan sulit diajak bicara tapi, ternyata dia tidak sekaku yang aku pikirkan sebelumnya. Sebaliknya, dia cukup ramah.

"Permisi," kataku pelan. Kali ini Midoriya-san sendiri yang langsung menyadari kehadiranku sebelum akhirnya menghampiriku. Aku yang melihatnyapun langsung menyunggingkan senyum sebelum pandanganku menangkap sosok Todoroki-san yang tengah membereskan barangnya.

"Kita pulang bersama dengan Todoroki-san tidak apa bukan?" kataku sekilas menatapnya yang sudah berada di depanku kemudian melambai pada Todoroki-san yang juga menyadari keberadaanku "Dia ternyata juga searah dengan kita."

Dia menoleh kebelakang, tepat kearah Todoroki-san. Entah apa yang sekarang dia pikirkan tapi, dia menatap Todoroki-san cukup lama sebelum berjalan melewatiku tanpa mengatakan sepatah katapun dan yang membuatku sedikit khawatir, wajahnya terlihat muram.

𝕊𝕨𝕖𝕖𝕥 𝕄𝕠𝕞𝕖𝕟𝕥𝕤 || 𝘽𝙉𝙃𝘼 «ʙᴏʏғʀɪᴇɴᴅ sᴄᴇɴᴀʀɪᴏ»Onde as histórias ganham vida. Descobre agora