"Siapa yang lo panggil kakek?"

"Ehh buju busrak." Latah haechan.

Haechan menoleh kebelakang dan melihat mark dengan pakaian formal juga kacamatanya. Mark melipat tangan nya di dada dan menatap haechan tajam.

"Itu, itu, J- Jaemin! Iya, Jaemin yang kayak kakek." Jawab haechan gugup.

Jaemin yang sedari tadi masih mengelus motor nya langsung menatap haechan tak terima, "Apa apaan lu? Bukannya tadi lo yang ngatain Kak Mark sama ngatain Bang Renjun?"

Haechan melotot menatap jaemin dan mendapat uluran lidah dari jaemin.

"Chan.." Panggil Mark.

Haechan menoleh.

"Black card gue ambil."

"YAH YAH YAHHHHHH! JANGAN DONGGGG! JAHAT BENERR LUUU!! GUE CUMAN BERCANDAAA!!"

"I don't care, Lee Haechan." Kata mark dingin.

"MARK LEE!!! EYYY KAK MARKKK!! AYO LAHH! TEGA BANGET LO." Haechan masih protes.

Mark mengangkat kedua bahu nya kemudian menjauh meninggalkan garasi dan juga meninggalkan haechan yang masih ngedumel.

"HEHH! MARK LEE!!!"

Jaemin yang sedari tadi memperhatikan haechan langsung tertawa terbahak bahak.

"Diem lu dilan."

"Awokawokwkwk. Ngakak banget sial." Jaemin masih tertawa.

Haechan mendegus sebal kemudian menendang ban mobil mark. Tapi naas nya, Jari kaki haechan berbunyi yang menimbulkan sakit yang luar biasa pada urat urat kaki nya. Haechan mengaduh kesakitan lalu mengelus elus jari kaki nya.

Lagian, Kaki cuman pake sendal malah nendang nendang ban mobil orang.

"Sabar chan sabar. Wkwk. Yodah, ayok senam." Ajak Jaemin.

Haechan mendengus lalu mengikuti jaemin yang sudah berjalan keluar dari garasi.

***

Hani duduk didepan meja rias nya sambil melamun menatap ke cermin. Tubuh nya sudah terbalut rapi dengan seragam sekolah nya. Hani menghela nafas, pikiran nya lumayan terganggu hari ini hanya karena 1 chat dari nomor tak dikenal tadi malam.

"Dia... siapa sih?" Hani menggumam.

Hani menggeleng gelengkan kepala nya sembari mengusap seluruh permukaan wajah nya. "It's okay hani. Gapapa, Jangan terlalu dipikirin. Mungkin cuman orang iseng yang pengen nakut nakutin gue terus nyulik gue lagi dan minta uang tebusan sama bang jeno."

Hani berusaha meyakinkan dirinya, namun sedetik kemudian,,

"Ihhh takutt. Masih kepikiran ini, hue hue hue." Hani merengek.

tok! tok! tok!

"Sweetie? sudah bangun belum?" Itu suara wooseok.

Hani langsung mengalihkan atensi nya menatap pintu kamar nya.

"Sudahhh!" Balasnya.

"Nanti langsung kebawah ya, kita sarapan."

"Okay!!"

Kemudian hani bergegas memoleskan liptint di bibir nya dan sedikit bedak pada wajah nya. Setelah siap, hani mengambil tasnya dan pergi keluar kamar menuju kelantai bawah.

FAMILY ft. NCT DreamWhere stories live. Discover now