“I know…” Branden said softly… kami berlimpang sudah di katil...

Branden dengan satu tangan mengusap pipi saya dan satu tangan macam dia kasi jadi stand untuk support kepala dia... Dia merenung saja muka saya sambil saya menanya dia soalan, sambil-sambil dia menjawab…

“Oh…” sedih saya terus…. dia tau tapi dia tidak datang… sebak dada saya, macam saya mau menangis…

“I was with you...” Branden senyum… “I took over Ally’s shift jaga you that night…” adeh, sakit hati saya! Kenapa saya tidak nampak dia? Kenapa saya tidak tau?! “I thought you know…”

“No, I don’t know… I thought you left and will never come back...” saya mengerutkan dahi, trying to menahan dari menangis bah tu…

“Really.. I thought you knew I yang jaga you… you were calling out my name...” deii, sampai begitu ka saya mengigau?

“Ummm... well” saya bilang… malu-malu konon… “Mengigau bah I that, you this... but then you left me bah... you went back to Melbourne…”

“Love, I memang sudah lama bought ticket to go back…” Huh?!

Kau sudah plan mau balik Aussie tanpa saya and beberapa hari sebelum wedding kita, BRANDEN?!

Cepat-cepat Branden sambung kata-kata dia bila ternampak muka saya yang mau berapi sudah….

“You think your piano ada jual di KK ka, Love? Bechstein bah that.. and the name engraved.. you like it?” Awww BRANDEN!! My heart only beats for you... Oh gosh!

“You never called or whatsapp me...” Aii kau ni, Eve… sudah kahwin pun mau lagi emosi pasal tidak kena whatsapp saja bah!

Branden diam sekejap… a moment of silence…. Sambil serious muka dia sedang berfikir, expression dia ‘macam yang mau bagitau ka tidak ni ah’ Last-last dia bercakap juga….

“Memang I was broken but I never gave up... You think I will give you up that easy? You don’t trust me, love?” he said softly, almost a whisper… hampir saya tidak terdengar…. “I tahan juga when I was in Melbourne… when you married Ryan...”

YES, WTF KAN?!

Ryan brought his family dari kampung to the hospital the next day after Branden terbang to Melbourne… Daddy Ryan Ketua Kampung di kampung dia di Tenom… saya masi under medication, mamai-mamai…. Saya really don’t know what happened, that I signed something or what….

So that was why saya betul-betul mau tergila on my wedding day sebab saya memang menyangka yang saya akan kahwin church dengan Ryan, memandangkan sudah ter-sign surat kahwin….

Bila daddy and mummy kedapatan Ryan made me sign the documents tengah-tengah malam yang dia konon ikhlas mau jaga saya di hospital dorang marah betul… pura-pura si saitanan mau jaga saya! so ya, my parents sangat marah, tapi Ryan mati-matian memujuk yang dia akan jaga me and my baby dengan penuh tanggungjawab dan kasih sayang… yerrr, geli saya... my parents terpaksa akur after a few days bila tiada khabar berita dari Branden…

Mummy and daddy cuma tau yang Branden tidak cancel wedding kami 1 day before  our wedding… kesian  mummy and daddy, sedia sudah 2x ganda mau bayar balik berian and ganti rugi semua the wedding costs... Branden minta dorang keep it a secret sampai wedding day kami sebab dia mau test saya konon, deii…. Junior and JJ saja yang tau rancangan Branden dari awal lagi…

Junior, my brother yang ber-BFF tersangat-sangat sama Branden lah pereport… semua dia report to Branden…

On my wedding day, last-last saya buka juga semua whatsapp messages saya… kecuali dari Ryan.. bluek!

I Love You As High As Airplanes Fly - The RemakeWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu