Namun kali ini berbeda, bulannya tidak datang karena ada janin yang bersemayam di rahimnya. Keysha menangis, di satu sisi ia merasa bahagia. Namun disisi lain, ia merasa bersalah karena tidak menyadari kehadiran sang buah hati dalam rahimnya.

Setelah diberikan obat oleh perawat, Keysha memutuskan kembali ke kamar Harumi untuk berpamitan sebelum pulang.

"Keyshaaaaa!!" panggil mamah mertuanya ketika melihat kehadiran Keysha.

"Kamu kenapa nak?" Ujar Ira kepada anaknya itu.

"Aku gapapa kok bu, cuma telat makan aja" Ucap Keysha menenangkan ibu dan mamah mertuanya tersebut.

"Keysha" lirihan suara itu membuat Keysha mengalihkan pandangannya. Tampak Harumi sedang duduk menyandar di bangsal.

"Mba Harumi!" Ujar Keysha lalu memeluk Harumi.

Mereka berdua melepas tangis disana. Faiz pun hanya terdiam menyaksikan.

Malam semakin larut, Keysha memutuskan pamit pulang.

"Mas" Panggilan Harumi membuat Faiz mendekat ke arahnya.

"Ada apa sayang?"

"Tolong antar Keysha pulang yaaa, soalnya kondisinya sedang tidak baik-baik saja" Ujar Harumi meminta tolong kepada suaminya itu.

Faiz yang mendapat perintah itu pun langsung mengiyakan. Sepanjang jalan menuju parkiran, Keysha bergelut dengan pikirannya. Setelah mengetahui kehamilannya, Keysha mulai bertanya-tanya kapan dan bagaimana dia harus memberitahu persoaalan ini kepada Faiz dan keluarganya.

Apakah sekarang waktu yang tepat untuk aku memberitahu mas Faiz duluan? Tapi mas Faiz lagi banyak pikiran nda ya? ya Allah aku bingung sekali - Gumam Keysha di dalam hatinya.

Mobil sudah melaju cukup jauh dari lokasi rumah sakit, namun pikiran Keysha masih juga bergelut. Keysha pun akhirnya memutuskan untuk memberitahunya sekarang saja, akhirnya bakal diterima atau tidak setidaknya Faiz harus tau bahwa kini Keysha mengandung darah dagingnya.

Dengan memengehela nafas panjang, Keysha akhirnya mulai bersuara. "Mass.."

Faiz yang di panggil pun sedikit mengalihkan pandangannya ke wajah Keysha. "Iya, Ada apa?"

"Ada yang mau aku bic-----"

*Drttttttt...... Drttttttttt...

Ucapan Keysha seketika terhenti mendengar ponsel Faiz bergetar. Faiz pun langsung menyambungkan panggilannya pada earpods yang sedang di gunakannya.

"Hallo Sayang, ada apa?"

Panggilan itu berasal dari Harumi yang menanyakan kehadiran Faiz dan Keysha sudah sampai dimana. Lalu dilanjutkan dengan memberi perhatian kecil antara Faiz dengan Harumi. Keysha hanya bisa terdiam sepanjang jalan mendengar kehangatan mereka berdua, merasa iri? Sedikit, karena Keysha tau dimana posisi yang ia tempati saat ini.

Sekitar lima belas menit mereka berbincang lewat telpon, dan tidak kerasa Faiz dan Keysha sudah tiba di rumah.

"Maaf, tadi mau ngomong apa?" Tanya Faiz setelah menutup pintu mobilnya.

Keysha yang saat itu hendak melangkah menuju pintu rumah langsung berbalik dan menjawab pertanyaan Faiz. "Nda jadi Mas, lain waktu aja"

Faiz hanya memberi anggukan, dan tidak menaruh curiga pada istri keduanya itu.

"Oh iya" gerakan tangan Keysha yang sedang membuka kunci pintu rumah seketika terhenti karena seruan Faiz.

"Tiga atau empat hari lagi, Harumi bisa di operasi. Kamu gak keberatan kan buat jaga bareng dengan aku?"

The Second WifeKde žijí příběhy. Začni objevovat