"Jaemin-ah! Ayo masuk!"
"Ne eomma~" Jaemin kecil berlari ke dalam rumah karena sudah saatnya mereka makan malam.
Semua makanan yang tersedia di meja adalah makanan kesukaan Jaemin. Ibu dan ayahnya juga duduk bersama, mereka bercerita banyak hal dan bercanda. Jaemin ikut tersenyum meskipun dia sebenarnya tidak mengerti apa yang kedua orang tuanya bicarakan, tapi melihat mereka bahagia Jaemin senang.
"Jaemin-ah, besok appa akan belikan kamu stroberi yang banyak!"
"Yey~! Stroberi! Jaemin suka stroberi! Janji ya?"
"Tentu saja! Hahaha."
Seperti hari-hari biasanya, Ibu Jaemin membacakan cerita untuk mengantarkan Jaemin tidur. Sebenarnya bukan ceritanya yang membuat Jaemin terlelap tapi suara lembut ibunya yang membuatnya merasa nyaman. Belum sampai ke akhir cerita Jaemin pasti sudah tertidur di kasurnya, jika sudah begitu ibunya akan berhenti bercerita dan mengecup kening Jaemin sebelum keluar dari kamar anaknya itu.
Ibu Jaemin pergi ke dapur untuk membuat beberapa makanan pendamping karena persediaan mereka sudah habis. Sementara Ayah Jaemin melanjutkan pekerjaannya di dalam kamar utama. Ibu Jaemin sebenarnya suka memasak, sama seperti ibu dan istri pada umumnya dia merasa sangat senang jika keluarganya menyukai makanan buatannya. Itu memberikan rasa bangga tersendiri baginya. Oleh karena itu dia tidak keberatan jika membuat banyak masakan meski badannya terasa lelah.
Ketika hal yang dikerjakannya hampir selesai tiba-tiba Jaemin keluar dari kamarnya.
"Eomma, aku mimpi buruk." Jaemin duduk di hadapan ibunya.
"Oh? Benarkah? Wah... Jaeminnya eomma pemberani ya, tidak menangis." Ibu Jaemin tersenyum lalu berdiri untuk membuatkan susu hangat untuk Jaemin.
"Ini, minumlah."
Jaemin meminumnya sedikit demi sedikit.
"Eomma, apa eomma tidak lelah membuat semuanya sendiri?"
"Tentu saja lelah. Tapi jika Jaemin memakan semuanya dengan lahap, rasa lelah eomma hilang dan eomma jadi bahagia."
"Seperti appa yang merasa lelahnya hilang setelah melihatku saat pulang kerja?"
"Benar."
Jaemin tersenyum lebar dan menghabiskan susunya. Ibunya juga sudah selesai dengan yang dilakukannya. Sang ibu memandangi anaknya yang sangat disayanginya.
"Jaemin-ah, Jaemin lebih sayang eomma atau appa?"
"Appa."
"Appa? Kenapa?"
"Karena appa keren dan kuat seperti superhero."
"Karena itu saja?"
"Hmm... karena eomma."
"Karena eomma? Jaemin lebih sayang appa karena eomma?"
"Eung~ Karena appa selalu bisa membuat eomma tersenyum lebar dan tertawa."
Ibu Jaemin tertawa kecil mendengar jawaban yang tidak terduga itu.
"Apa benar eomma begitu? Tapi eomma lebih sayang Jaemin daripada appa."
"Kenapa?"
"Sebesar apapun rasa marah eomma pada Jaemin, eomma pasti bisa memaafkan Jaemin. Tapi jika appa sampai membuat eomma marah besar, eomma tidak akan memaafkannya."
YOU ARE READING
Love Heals 2 ✔ • Minju Jaemin
FanfictionSeperti Love Heals, cerita ini mengisahkan tentang bagaimana cinta bisa menyembuhkan seseorang dari lukanya. Tokoh utamanya memang berbeda dari cerita yang sebelumnya dan memiliki jalan ceritanya sendiri, tetapi ada baiknya untuk membaca Love Heals...
