🌻 The Secret Girl: T I G A 🌻

24 8 7
                                    

Kring! Kring!

Bel pertanda jam istirahan berbunyi. Hal itu membuat seluruh siswa yang baru saja menyelesaikan kegiatan belajarnya langsung berhamburan menuju tempat tujuannya masing masing.

Tak mau kehabisan jajanan. Gea bersama Keisya berjalan menyusuri lorong kantin. Mereka sudah ditunggu oleh Anggi, sahabat baru Gea disana. Di tangan Gea ada sebuah kotak bekal berwarna biru, Itu adalah bekal yang dibawakan oleh mamanya tadi pagi. Sesuai janji ia harus memakannya bukan?.

Anggi melambaikan tangannya kala melihat kedua temannya itu masuk ke dalam kantin. Dengan cepat Gea dan Kei menghampirinya.

"Udah lama ya, Nggi?" Tanya Keisya sembari tersenyum ramah. Anggi menggeleng dan mengatakan jika ia baru saja datang lima menit yang lalu.

"Keisya ama Gea mau pesen apa, biar gue aja yang pesenin," tawar Anggi sebelum ia beranjak dari duduknya. Sedari tadi ia memang sengaja tidak memesan makanan terlebih dulu. Takutnya ia terlalu asik makan dan makanannya akan habis saat kedua temannya datang. Maklum saja Anggi sering lupa. Lebih tepatnya lupa waktu.

"Aku bawa bekal, biar Keisya aja yang pesen makanan" ujar Gea sembari menunjukan kotak berbentuk persegi berisikan makanan miliknya

"Umm apa ya. Anggi ada saran makanan apa gitu?"

Anggi nampak berpikir sebentar sebelum akhirnya menemukan sebuah ide, "Bakmi mau?" tanya gadis itu sembari menatap Keisya penuh harap

Keisya menggeleng. Semalam papanya baru membelikan Bakmi. Ia menginginkan makanan lain. "Yang lain coba Nggi"

"Batagor?" Tanya Anggi lagi. Dan Keisya lagi lagi menggeleng

"Nggak pengen."

"Bakso?"

"Bosen."

"Kalo gitu nggak usah minta saran! Semuanya nggak mau." Anggi mulai naik pitam. Mungkin efek lapar. Dan yang dilakukan Keisya hanya nyengir sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Mending makan mie goreng aja, Kei." Gea yang sedari tadi menyimak pun mencoba memberikan saran. Keisya nampak berpikir lalu akhirnya menangguk.

"Oke deh. Sama Es Jeruknya ya, Nggi."

Anggi mengelus dadanya. Ia lalu beranjak dari duduknya sembari mengomel "Sekalinya Gea aja langsung iya"

Gea dan Keisya pun sontak tertawa. Walaupun Anggi mengucapkannya sedikit berbisik tapi mereka masih cukup mendengarnya.

"Hari ini bawa bekal, Ge. Kemaren kok engga?" Tanya Keisya selepas kepergian Anggi. Ia baru sadar jika temannya ini membawa bekal sendiri dari rumah dan memakannya disini.

"Umm kemaren nggak sempet aja. Jarang juga sih bawa bekal. Palingan kalau lagi pengen doang," jelas Gea yang mendapat anggukan dari Keisya.

Keduanya lalu kembali berbincang tentang tugas harian yang diberikan oleh salah satu guru mereka. Keisya menawarkan untuk mengerjakannya bersama dirumahnya nanti. Dan Gea pun mengangguk setuju.

Tak lama kemudian Anggi nampak berjalan membawa nampan. Entah karena apa tiba-tiba saja wanita itu terpeleset. Beruntung ia masih bisa menyeimbangkan tubuhnya. Dan nampan yang dibawanya tidak jatuh.

Tetapi mungkin ini sebuah kesialan baginya. Jus jeruk milik Keisya tertumpah. Dan itu mengenai pakaian seseorang yang lewat di sebelahnya. Entahlah, hanya minuman itu yang tertumpah. Ia bingung kini harus bersyukur atau sebaliknya.

"Sorry, Den. Gue tadi nggak fokus." Anggi berusaha meminta maaf. Keduanya kini menjadi pusat perhatian.

Lelaki di sampingnya itu berdecak. Nampak raut tak suka tercetak diwajahnya. Ia menatap Anggi tajam, sebelum akhirnya pergi begitu saja meninggalkan Anggi yang melongo di tempatnya

The Secret GirlWhere stories live. Discover now