WIYL : 08

753 79 3
                                    

Rose baru saja selesai meminum obatnya.

Sudah 3 hari Minhyuk belum juga pulang dari Thailand.

Rose memperhatikan sekali pola makannya,dan tidak minum-minum lagi dengan teman-temannya.

"Ada apa denganmu? Dulu kamu sangat benci pada CEO mu itu,tapi sekarang dia menolongmu serta menebus obatmu." kata Luda heran sambil memakan cemilan,hasil menyomot dari Lisa.

"Jangan-jangan..KALIAN JODOH!" perkataan Lisa membuat Rose langsung melemparnya dengan kaos kaki.

"Ewhh,JOROK!" protes Lisa dan Luda sudah muntah karena aroma kaos kaki itu benar-benar sedap.

"Jooheon dan Changkyun akan kemari,mereka membawakan Pizza dan burger!" kata Luda senang.

"Wah,apa mereka habis gajian. Aku dengar boss mereka sangat tampan."

"Dan kekar." kata Rose menambahkan perkataan Lisa.

"Kamu tahu??" tanya Lisa bingung. Ya,Rose memang belum bercerita jika pemilik Gym tempat pacar mereka bekerja adalah milik mantan pacarnya.

"Ya.. Dia sahabatku. Kemarin-kemarin kami makan ramen bersama di Gymnya.." kata Rose menjawab pertanyaan Lisa.

Tak lama Jooheon dan Changkyun datang dengan pizza dan burgernya.

Luda dan Changkyun makan dengan romantis,Jooheon menyuapi Lisa dengan mesra,sedangkan Rose merana.

Makan sendiri,menyuapi sendiri,dan iapun memilih memakan habis agar teman-temannya itu tidak mengumbar kemesraan didepannya lagi.

_____

Rose baru saja kembali dari cafetaria,membawa roti sandwich dan menaruhnya dihadapan Minhyuk yang tengah memeriksa laporan ditaman.

"Sudah jam makan siang,makanlah. Tidak lelah ya bekerja terus??" Minhyuk menoleh dan kembali memeriksa laporan itu.

"Ayo makan,tidak lapar?" tanya Rose.

"Tanganku sibuk merevisi laporan ini.." kata Minhyuk.

"Lalu..." Rose berfikir dan akhirnya paham.

"Yasudah,ini makan." Rose menyuapi Minhyuk disaat ia merevisi laporannya.

Minhyuk berkata agar memastikan tidak ada mentimun disandwichnya.

Rose berkata iya,iapun tahu jika Minhyuk tidak suka mentimun.

"Aku seperti menyuapi bayi saja." gumam Rose.

"Lama-lama kamu akan terbiasa menyuapiku." kata Minhyuk enteng.

"Ehh,maksudnya?" Rose nampak bingung,apa maksud Minhyuk?

Rose pun mengalihkan pembicaraannya dengan mengatakan terima kasih atas tebusan obatnya.

Minhyuk pun mengangguk,mengiyakan perkataan terima kasihnya.

Minhyuk memakan habis sandwichnya dan Rose langsung kembali bekerja setelah jam makan siang habis.

Minhyuk masih disana,menikmati angin yang sejuk,tapi ia malah bertemu Eunseo.

Minhyuk ingin pergi dan mengabaikannya tapi Eunseo menahannya.

"Aku rasa,kamu sudah mendapat penganggantiku. Benar,kan?" Minhyuk tak menjawab apapun yang ditanyakan Eunseo.

"Pergilah,atau ayahmu akan mendapati kita disini. Aku bisa hancur,mohon kerjasamanya." Minhyuk meninggalkan Eunseo sendiri lagi seperti saat ia memutuskannya.

Eunseo ingin menangis atas sikap Minhyuk padanya yang sangat berubah.

Ia menghampirinya untuk memberikan undangan pertunangannya dengan lelaki pilihan ayahnya.

Tapi tak sempat,karena sikap Minhyuk.

____

Rose terkejut karena Eunseo menghampirinya ketika ia menunggu bus.

Bahkan Eunseo mengantarkannya pulang dengan mobil pribadinya.

Rose takut,ia kira Eunseo akan murka karena akhir-akhir ini ia dekat dengan Minhyuk.

"Tolong berikan undangan ini,aku harap dia datang. Jadi tolong berikan padanya,aku berharap padamu." Rose mengambil undangan yang elegan itu dari tangan mulus Eunseo.

Dan Rose pun turun dari mobilnya begitu sampai.

Sebelum pergi,ia pun menitipkan salam untuk Minhyuk.

Rose hanya mengiyakan dan masuk kesana,jujur ia bisa merasakan perasaan Eunseo saat ini.

Ia terpaksa bersama lelaki lain meski ia tidak mencintainya,tak seperti mencintai Minhyuk dulu.




Next

[ROSTORY #2] CEO LEE : WHO IS YOUR LOVE? || ROSE X MINHYUK FANFICTIONWhere stories live. Discover now