4 | Mencari Mafu

614 92 29
                                    

.

.

"Siapapun.... Tolong aku...."

Dan samar-samar, Mafu melihat seseorang bersurai merah muda mendekat ke arahnya.

"Mafu-chan yang malang~"

Tunggu, Mafu mengenali suara ini. Orang ini kan-...

"Nqrse-san...?"

Orang bernama Nqrse itu hanya menyeringai dan menghampiri Mafu.

"Banyak yang membutuhkan atau menginginkan darahmu. Dan sekarang kau malah membuang-buang darahmu itu?" Nqrse menjambak rambut Mafu.
"Maa, sekarang apa aku harus menolongmu setelah apa yang telah para pelindungmu itu lakukan pada Araki dan keluargaku?" Nqrse mencekik leher Mafu.

Tapi beberapa saat kemudian, ia melepaskan cekikannya.
"Daripada membunuhmu, ada baiknya jika aku mengambil darahmu agar Araki bisa hidup kembali." Saat akan membawa Mafu, tiba-tiba sebuah anak panah menancap di dada Nqrse.

"Lepaskan Mafu-kun..." Nqrse hanya menatap tajam.
"Luz, kenapa kau malah menghalangiku? Bukankah dari awal kau bilang kau akan membantuku?!" Luz hanya terdiam.
"Araki itu keluarga kita! Pelindung anak ini telah membunuh semua teman dan keluarga kita!"
"Tapi Mafu-kun tidak bersalah! Dia tidak mengetahui apa-apa!" Seru Luz.
"Diam!! Sekarang kuberi kau pilihan. Kembali berpihak padaku atau bunuh anak ini dengan tanganmu." Luz membelalakkan matanya.
"Baiklah... Aku akan kembali bersamamu."
"Kalau begitu bawa anak ini. Kita harus segera kembali ke markas sebelum ada yang datang." Ujar Nqrse.
"Iya..." Luz pun menggendong Mafu.
'Mafu-kun...' Luz hanya menatapi Mafu.

Flashback

"Kita harus membunuh orang ini juga. Dia hampir membunuh Mafu." Ujar Kiyo.
"Aku rasa kau benar. Berhubung dia juga sudah terluka, akan mudah membunuhnya." Soraru pun mengangkat pedangnya dan-..

"Berhenti!"

Mafu pun melindungi Luz.

"Apa yang kau lakukan, Mafu? Minggir." Ujar Soraru.
"Tapi-..."
"Minggir!!" Soraru pun membentak Mafu untuk pertama kalinya. Tentu saja Mafu sangat terkejut dengan hal itu. Tapi keputusannya tidak berubah.
"Lakukan apa maumu, Soraru-san. Tapi aku tidak akan membiarkanmu membunuh orang ini."
"Mafu, dia hampir saja membunuhmu!"
"Iya, aku tahu itu. Tapi aku mengerti perasaan orang ini. Dia berniat membunuhku karena dendam. Teman dan keluarganya terbunuh. Kalau aku sampai mati, kalian akan membalaskan dendam juga, kan? Orang ini juga merasakan hal yang sama." Penjelasan Mafu membuat Luz terbelalak dan menatapi Mafu.

Soraru menurunkan senjatanya.
"Baiklah kalau itu yang kau inginkan. Tapi kalau orang ini berniat membunuhmu lagi, aku tidak akan segan-segan membunuhnya." Mafu pun menghela nafas lega.

"Ne, siapa namamu?" Tanya Mafu.
"........... Luz."
"Luz-kun ya? Yoroshiku~ namaku Mafumafu~" Ujar Mafu sambil tersenyum.
"Oh iya, biarkan aku mengobati lukamu itu."
"Tidak usah."
"Oh ayolah..."
"Ck.. Lakukan sesukamu..." Mafu pun tersenyum tipis dan mengobati luka Luz.

Setelah beberapa saat, Mafu pun selesai mengobati luka-luka di tubuh Luz.

"Nah~ selesai~" Luz hanya menatap Mafu.
"Kau... Kenapa kau menolongku...?" Tanya Luz. Mafu hanya tersenyum tipis.

"Entah kenapa banyak orang yang menginginkan darahku. Sebelum aku bersama Soraru-san dan yang lain, aku tinggal di sebuah desa yang jauh. Dan penduduk desa itu selalu melakukan segala cara supaya mereka bisa mendapatkan darahku. Aku selalu menjerit meminta pertolongan. Tapi tidak ada yang menolongku. Sampai akhirnya Soraru-san datang menyelamatkanku dari penderitaan yang ku alami. Lalu sejak saat itu aku berniat untuk menolong orang semampu yang ku bisa." Jelas Mafu. Luz lagi-lagi hanya terdiam.

"Izinkan aku menjadi pelindungmu juga." Ujar Luz tiba-tiba.
"E-eh?"
"Suatu saat nanti, aku ingin menolongmu juga sebagai tanda terimakasih."
"K-kau tidak perlu berterimakasih..."
"Keputusanku sudah bulat. Aku akan melindungimu." Mafu hanya tersenyum.
"Baiklah..."

Flashback end

'Aku akan menolongmu, Mafu-kun...' Batin Luz.

.

Disisi lain, Sou dan Eve sedang bermain di hutan.

"Eve, hari ini aku sangat kesal." Ujar Sou.
'Ya kami-sama... Hamba lelah." Batin Eve.
"Kenapa memangnya?" Tanya Eve. Sebenarnya sih dia gak mau tau. Cuman sebagai teman yang baik, apa sih yang enggak?

"Masa Mafu nii-chan mengkhianati kami semua sih?"
"Hah? Ada apa?"
"Aku lihat sebuah foto. Masa Mafu-nii berciuman dengan cowok lain?"
"Anoo sa, Soraru-san dan yang lain juga cowok." Ujar Eve.
"Iya juga. Maksudku itu cowok yang masuk ke grup."
'Grup katanya... Grup.. Grup gaes! Dipikir watsap apa..' Batin Eve.
"Tapi bukannya kau selalu membuntuti dan memperhatikan Mafu-san setiap saat, ya?" Tanya Eve.
"Iya sih..."
"Pernah liat dia ciuman sama orang lain gak?"
"Enggak."
"Terus kenapa percaya dengan foto itu? Bisa jadi hoax dan kamu kena scam."
"Lah iya.. Kenapa aku gak mikir kesana ya..."
'Sabar Eve... Sabar Eve... Anak ini otaknya di gunung. Gak ada sinyal makannya.' Eve hanya mengelus-elus dadanya.

"Eve, sebelum nyari Mafu nii-chan, alangkah baiknya kita tebak-tebakkan sebagai salam penutup perbincangan kita hari ini." Ujar Sou.
"Hmm... Oke."
'Dalam lubuk hati yang terdalam, aku sih ogah. Tapi takut piso nancep di kepala.' Batin Eve.

"Gula apa yang hot?" Eve berpikir keras.
"Gulali?"
"Salah."
"Gulat di ranjang?"
"Salah."
"Aqua gulas?"
"Salah."
"Gulambung?"
"Salah."
"Terus apa dong jawabannya?"
"Sugar daddy."
"Untung temen. Kalau bukan mau dijadiin sesajen buat paus."

Tiba-tiba Amatsuki datang menghampiri Sou dan Eve sambil berlari.

"Sou! Ternyata kau disini.."
"Ama-nii? Kenapa berlari? Apa ada keadaan yang gawat?" Tanya Sou yang keheranan.
"Kita harus segera menemukan Mafu-kun!" Seru Amatsuki.
"Eh? Ada apa?" Wajah Sou berubah menjadi khawatir.
"Saat beranjak dari rumah Mafu-kun, aku berusaha mencari kebenaran dan beberapa informasi. Ternyata itu bohong. Yang di foto itu hanyalah orang yang menyamar sebagai Mafu-kun. Dan dari informasi yang ku miliki, ada orang yang berniat membunuh Mafu-kun. Maka dari itu, kita harus cepat-cepat memberitahu yang lainnya dan mencari Mafu-kun." Jelas Amatsuki.
"Aku mengerti. Ayo kita pergi." Ujar Sou.

"Eve..." Panggil Sou.
"Iya?"
"Minta uang jajan sekalian sama ongkos."
"Nih." Eve memberikan duit 5 rebu pada Sou.
"Jangan dipake jajan es."
"Sip." Amatsuki sweatdrop.
'Selama ini kukira cuman Sou-kun aja yang otaknya kurang sering dipakai.' Batin Amatsuki.

.

Saat berjalan di tengah hutan, tiba-tiba Soraru menemukan sebuah mayat dan jejak darah.
Soraru pun mencium aroma dari jejak darah tersebut.

"Ini... Darah Mafu...." Gumam Soraru.
"Gawat... Aku harus segera menemukannya..." Soraru pun kembali menelusuri hutan lebih dalam lagi.

Tbc

Kalau kalian suka sama ceritanya jangan lupa vote dan comment ya~

See you in the next chapter
(๑╹ω╹๑ )

Our Angel ✔Where stories live. Discover now