Suara isak tangis menggema di ruangan penuh duka itu. Tak ada sedikitpun senyum di sana. Hanya kesedihan yang terpampang nyata
Seorang wanita dengan gaun pengantin menangis terisak. Kehilangan bukanlah hal yang mau dirasakan oleh siapapun
Mengikhlaskan? tidak akan semudah membalikan telapak tangan
Tapi mau tidak mau, dia dipaksa rela, dia dipaksa melepaskan. Menanggung luka sendirian karena orang yang dicintainya telah pergi meninggalkan untuk selama-lamanya
Semakin sore semakin sepi ruangan ini. Menyisakan wanita yang sedari tadi masih menangis dan beberapa kerabat keluarga saja
"istirahatlah, dia sudah tenang di sana" seorang wanita paruh baya menghampiri wanita tadi
Wanita dengan paras cantik luar biasa. Matanya bulat dengan hidung bangir dan bibir mungil, tampak begitu sempurna. Siapapun yang melihatnya akan jatuh cinta pada visualnya
Bahkan dalam kondisi hancur seperti saat ini, wajahnya yang merah sembab dan penuh air mata masih terlihat mempesona
Dia memakai cincin permata, begitu indah menghiasi jari-jarinya. Sudah berkali-kali sang ibu bahkan keluarga lainnya menyuruh untuk tenang dan beristirahat. Tapi itu sama sekali tidak dia hiraukan
Dia memilih tertunduk di depan peti mati berisi jasad seorang pria yang baru saja meninggalkan dunia ini, meninggalkannya
Yang dulu berdua kini hanya sendiri. Kata bersama kini tak ada artinya lagi
Hari bahagia berubah secara mendadak menjadi kesedihan yang pasti berujung kesengsaraan
Sengsara karena harus mencintai sendirian
ESTÁS LEYENDO
Don't U Wait No More
FanfictionAku kira, aku tak mencintaimu terlalu dalam. Sampai aku sadar saat aku mulai tenggelam Janji kita adalah melakukan tiga hal ini sebelum mati bukan?
