Sedari tadi, alis hitam milik Yerinda tetap setia mengernyit.

     Erin sadar kok bahwa di kasus ini dirinya lah yang salah, bahkan sekarang ucapan permohonan maaf pun sudah siap terucap. Tapi sayang, dia sudah tak sudi lagi mengucapnya karena Juan malah menyalahkannya atas kejadian lain yang tak melibatkan dirinya.

     Kalau sekarang, ya sekarang aja. Kalau urusanmu, ya urusanmu. Jangan dicampur-campur dan melibatkanku, rutuk Erin dalam hati. Saking sebalnya, setelah mengambil plester luka dia langsung pergi tanpa mengucap terima kasih.

     Sementara itu bibir Juan telah menarik sebuah garis. Senyum tipis yang ambigu maksudnya. Entah manis atau sinis.

     Dan sambil menghentak-hentakkan kakinya menuju aula, Erin hanya bisa mengeluhkan rasa perih yang timbul dari luka goresnya sambil multitasking.  Mengukuhkan pikirannya bahwa Juan adalah lelaki yang harus dihindarinya selama tiga tahun bersekolah di SMA Pelita Asa.

















     "Eh, bentar lagi upacara penutupan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

     "Eh, bentar lagi upacara penutupan. Nggak terasa ya."

      Erin pura-pura tak mendengar pancingan Airina Milean. Sudah cukup dia dapat satu masalah hari ini.

      Tubuh Erin berjengit ke atas sesaat setelah seorang gadis berambut panjang yang dibuat terkuncir satu itu mencolek bahunya. "Rin? Lo mau? Gue bawa permen nih," bisiknya sambil menunjukkan kotak plastik super mungil berisi gummy bear aneka rasa.

      "EH NGAWUR!" Otomatis Erin mengumpat namun dengan volume kecil.

       Sekarang mereka ada di aula dan beruntungnya duduk di posisi paling pojok belakang, di sudut ruangan paling asyik plus kane buat orang-orang yang bosan sama siklus acara MPLS yang cuma ceramah-makan-ceramah dan begitu terus sampai selesai di aula ini.

       Di sekitar mereka juga ada yang nunduk di punggung teman sambil main Mobile Legends, ngemil snack yang bungkusannya seukuran family party size dan teroper ke sana-kemari, dan bahkan sampai ada yang ngejulid.

      Airina Milean terkikik cantik sebelum menyahut. "Santai aja kali. Tuh lihat di sana, cowok itu aja santai tuh bercanda sama temennya. Nggak ada tukads nya samsek," tunjuknya pada barisan keempat dari posisi Erin-Ai saat ini.

     Nampak dua orang lelaki sedang bermain gunting-batu-kertas dengan seorang gadis bermata monolid sebagai wasitnya. Sedangkan satu lelaki lainnya terlihat sedang komat-kamit mulutnya sambil memejamkan mata dan mendongakkan kepala ke langit-langit aula.

DuaWhere stories live. Discover now