Part 5

978 118 39
                                    

"Aku tidak mau membunuhmu" kata Hoseok pelan

Namjoon menghela napas
"Mudah sekali yah, kau tuliskan mini note ini"
Namjoon meremas keras mini note yang dibuat Hoseok.

"Besok kita pulang" lanjut Namjoon dan hendak beranjak keluar dari kamar itu.













"Aku katakan itu juga karena aku sayang kamu! Aku juga mempertimbangkan persahabatan kalian!" Kata Hoseok


"Memangnya apa yang terjadi antara aku dan Jin? Toh aku sudah katakan semuanya padamu. Ingatanmu saja yang lemah. Sudah kukatakan aku pernah mencium Jin dan sebagainya, tapi kau tahu betul, bahwa tidak kupandang hal itu sebagai hal yang serius! Kau tahu seluk beluknya, lalu dengan mudahnya kau tulis di kertas bodoh itu..
'Mari pikirkan ulang pernikahan kita, aku tidak apa-apa jika dibatalkan'
What kind of bullshit is that?!"




"Aku ingat semua ceritamu! Tapi kalau sosok Jin yang kau ceritakan, adalah sosok yang indah itu, aku bisa apa?! Aku tuh merasa buruk! Orang yang tiba-tiba muncul di kehidupan mu dan mau menggeser sosok Jin. I'm feeling so bad!" Jawab Hoseok


"Kenapa kamu merasa buruk?! Kamu dan Jin itu berbeda! Dia sahabatku! Dan kau orang yang kucintai! Lalu apa?"










Hoseok memutar matanya jengah.

Hoseok rasa dia benar. Tapi bahkan tidak ada fakta apapun yang bisa dia gunakan untuk mendukung bahwa dia benar.

Namjoon tak menutupi apapun darinya.
Namun, dengan mudahnya dia katakan 'aku tidak apa-apa jika dibatalkan'

Hoseok memang bodoh sekali.

Mungkin memang ada rasa cemburu terselip tadi, tapi harusnya dia tidak dengan mudahnya katakan hal seperti itu.

Membatalkan pernikahan, Hoseok terlalu pandai.


Namjoon meninggalkan Hoseok sendiri di kamar. Tapi dengan segera diikuti Hoseok.

Sulit sesungguhnya mengejar Namjoon dengan langkahnya yang besar dan cepat.

Hoseok hanya bisa bergumam "Maaf"

Hingga sampai ke sofa, Namjoon hanya langsung berbaring dan menutup mata. Mengabaikan Hoseok yang terus katakan maaf.






















Esoknya, mereka kembali ke rumah orang tua Namjoon.

Dan sesungguhnya yang menjadi kecanggungan disini hanya antara Namjoon dan Hoseok.

Namjoon baik-baik saja dengan Seokjin mereka bercanda tawa.
Bukannya Hoseok disingkirkan dari percakapan, hanya Hoseok yang merasa menimbrung dengan percakapan Jin dan Namjoon, terasa tidak benar.

Namjoon bahkan sempat mampir ke toserba untuk membelikan makanan ringan kesukaan Hoseok serta sekotak susu strawberry, dan minuman kaleng untuk Namjoon dan Jin.

Tapi, Namjoon tak katakan apapun.

Hoseok bisa hitung jumlah kata yang digunakan Namjoon hari ini kepadanya.






Dan begitu juga saat kembali ke Seoul.

Hoseok dan Namjoon tak tukar kata.

Meski kalimat Seokjin terdengar menenangkan, tapi orang yang sedang dibicarakan saja mencueki Hoseok bukan main.
Seokjinyy bilang bahwa dia dan Hoseok harusnya baik-baik saja, karena sedari awal mereka tidak punya masalah. Hanya hati Seokjin saja agak sensitif. Tapi semuanya sudah baik-baik saja.
Seokjin juga bilang "Mungkin di mata Hoseok, Seokjin sempurna tapi di mata Namjoon yang sempurna hanya Hoseok"
















WarmerOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz