Part 1

1.1K 116 8
                                    

"Hold my hand"

Hoseok meraih tangan Namjoon. Senyumnya manis sekali seperti biasa, tapi Hoseok tidak bisa sembunyikan rasa khawatir dari tatapan matanya.

Namjoon terkekeh

"Jangan terlalu khawatir Seok, toh ada aku, apa yang kau takutkan? Kau juga sudah bertemu dengan mereka semua sebelumnya"

Hoseok menggeleng pelan
"Kemarin aku datang sebagai kekasih seorang Kim Namjoon.. dan sekarang kan.. berbeda"

Pipi Hoseok merah padam





Namjoon tak bisa menahan dirinya untuk tidak mengecup pipi gembul itu dan tertawa.

"Kau khawatir karena sekarang kau datang sebagai calon suami Kim Namjoon?" Goda Namjoon, Namjoon tahu betul

Hoseok menutup wajahnya malu dan tertawa
"Aku tidak menyangka..kita akan seserius ini.. aku tidak sabar gunakan marga Kim" kata Hoseok







Namjoon menatap Hoseok yang mengatakan hal manis namun dengan wajah yang merah padam. Sungguh menggemaskan.
Andai Namjoon bisa menghentikan mobil yang dikendarainya ini, dia akan berhenti sebentar dan memberikan ciuman maut yang menggoda bagi Hoseok miliknya.

Tapi tidak boleh ada waktu yang terbuang. Hoseok dan Namjoon harus segera sampai kerumah keluarga Namjoon.





Hari ini adalah hari pernikahan orang tua Namjoon, dan acara kekeluargaan diselenggarakan.

Menurut Namjoon ini adalah waktu yang baik untuk mengenalkan Hoseok, sang masa depan, kepada sanak keluarganya.

Hoseok sudah cukup dekat dengan orang tua Namjoon, jadi Namjoon tak memandang hal itu menjadi masalah.

Hoseok bahkan disayangi lebih dari si Namjoon sendiri.
Agak kesal melihat sang ibu menyayangi Hoseok hampir sama seperti Namjoon menyayangi Hoseok.

Sang ibu takkan biarkan Hoseok kedinginan atau kepanasan, tapi akan biarkan Namjoon tidur di sofa saat musim dingin. 

Tapi Namjoon, takkan salahkan sang ibu. Hoseok is such an angel. Percayalah, semua orang dapat jatuh cinta padanya.

Maka dari itu, saat acara peringatan pernikahan orang tuanya ini, Namjoon ingin tunjukkan pada semua orang bahwa Hoseok adalah miliknya dan mereka akan membangun pernikahan yang sempurna, penuh dengan cinta dan keimutan. Karena mengingat Hoseok sangat imut.












Hoseok dan Namjoon tiba di rumah keluarga Namjoon dengan selamat.

Hoseok masih khawatir, entah apa yang dia takutkan. Hanya saja, jantungnya berdegup bukan main.

Hoseok menggenggam tangan Namjoon dengan erat.

"Jangan dilepas yah" pinta Hoseok pada Namjoon.

Namjoon mengangguk, tersenyum lembut dan mengecup tangan Hoseok.

"Baby, just calm. I'll never let you go" kekeh Namjoon








Tadi Hoseok yang bilang jangan melepaskan genggamannya. Tapi lihatlah kini, siapa yang sudah berlari kesana kemari dan tertawa dengan girangnya.

Hoseok bercengkrama dengan sang ibu mertua dengan sangat nyaman, Hoseok juga kini telah dekat dengan bibi dan paman Namjoon.

Heran sebenarnya.

Hoseok seperti punya sihir, menyihir semua orang menyukainya.

Hoseok tidak perlu membanggakan diri, Hoseok juga tidak perlu terlihat keren.

Cukup tersenyum dan berlaku santun dan bijak, serta menjadi dirinya sendiri, semua orang mencintainya.

Namjoon tak habis pikir bisa dapatkan pria ini.

Acara kekeluargaan itu terasa hangat sekali.

Namjoon tak bisa menghentikan dirinya menatap betapa cocok Hoseok berada di dalam keluarganya.

God, Namjoon takkan berhenti mengangumi pria yang satu ini.












"Apakah aku terlambat?"

Suara lembut yang ceria lainnya kini muncul dari pintu.

Semua mata tertuju pada sosok yang tidak pernah dilihat Hoseok.

Semua orang di dalam ruangan menyapanya, dan tersenyum hangat.

Hoseok juga secara tidak langsung memberikan senyum terbaiknya, karena tanpa dia sadari dia terpana pada sosok ini.

Sosok yang kini berjalan kearah ibu Namjoon itu sangat tinggi, mungkin agak sedikit dibawah Namjoon, dia punya bahu yang lebar dan pinggang yang kecil, dan untuk wajahnya, Hoseok akan berikan 100/100. Sosok ini tampan sekali, berdagu lancip, bermata cantik dan berbibir plump.



Damn.






Sosok itu memeluk sang calon ibu mertua dengan erat, mengecup pipi sang ibu mertua dan memberi hormat layak pada sang calon ayah mertua.

Hoseok masih memamerkan senyum manis,
Sang calon ibu mertua menarik Hoseok

"Seokjin-ah.. perkenalkan ini calon suami Namjoon namanya Jung Hoseok, dan Hoseok, ini Seokjin sahabat Namjoon sejak kecil" kata sang ibu

"Oh hi!" Kata Seokjin

"Halo Seokjin-ssi" jawab Hoseok malu, masih terpukau dengan wajah Seokjin dan senyumnya











Namjoon yang muncul dari entah berantah kini berlari ke arah Seokjin dan memeluknya.

"I miss you hyung!"

Seokjin tertawa dan balas memeluk Namjoon.

"Makanya kalau sudah pergi merantau, harusnya ingat rumah!" Kata Seokjin

Dan dibenarkan sang ibu mengingat Namjoon sangat jarang sekali pulang ke rumahnya dan memilih terus menetap di Seoul.
Tapi sang ibu juga tidak salahkan Namjoon, karena kalau Namjoon tidak menetap di Seoul, Namjoon tidak akan bertemu Hoseok yang manis. Dan sang ibu tidak mau hal itu terjadi.







Ruangan itu masih ramai dengan sanak keluarga yang masih asik bercerita.


Baru kali ini, Hoseok hanya duduk diam. Bukan karena apa, tapi ketika Seokjin mengambil duduk disisinya, Hoseok seakan tidak berniat melakukan apapun.

Rasanya Hoseok terlalu terpukau. Terlebih mengingat Seokjin pasti tahu banyak tentang Namjoon dan Hoseok ingin sekali tahu tentang semua hal mengenai Namjoon, termasuk teman masa kecil Namjoon yang tampan ini.

Hoseok dengan senang hati memuji Seokjin semalaman itu.



"Kau pasti sering mendengar ini, tapi kurasa kau cantik hehe" kekeh Hoseok malu-malu

Seokjin mengangkat  bahunya malas dan berdeham kecil

Hoseok hampir membuka pembicaraan baru sebelum Seokjin berucap

"Sayang sekali yah, Namjoon akan menikahimu"



Next Chapter 🔜

WarmerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang