1. DOBBY?

13.5K 1.5K 100
                                    

🧙‍♂️ HAPPY READING 🧙‍♀️

Pagi yang cerah, matahari mulai menembus jendela rumahku. Burung yang berkicauan dan hembusan angin sejuk pun membuatku merasa damai.

Ibuku adalah seorang ibu rumah tangga, dan ayahku seorang pengantar surat. Dan aku hanyalah gadis biasa yang baru saja merayakan ulang tahun yang ke 12 tahun.

Seperti biasa, aku melakukan kegiatan rutinitasku di depan teras rumah. Hobiku adalah melukis pemandangan yang indah di sekitar rumahku, dari pepohonan, awan kumulus, dan jalanan yang tidak begitu ramai di lewati.

Ibu mendekatiku dan berkata "Lukisanmu semakin bagus sayang, maafkan ibu dan ayah karena tidak mampu menyekolahkanmu" Sahutnya mengelus lembut kepalaku

"Tidak apa-apa ibu, aku tau kondisi ekonomi kita tidak mencukupi. Untuk makan saja masih susah" Jawabku melanjutkan melukis

"Yasudah, ibu masuk dulu. Ingat jemuran diangkat sepertinya langit ingin mendung" Ujar ibu berlalu

"Baik bu"

🧙‍♂️🧙‍♀️🧙‍♂️

Dengan sekejap mata, tiba-tiba cuaca berubah drastis menjadi gelap, angin yang kencang membuat ku terburu-buru mengangkat pakaian yang hampir saja terbawa angin.

Sambil melihat langit yang begitu aneh, tampak sinar terang dari kejauhan jatuh tidak jauh dari halaman rumah. Setelah menaruh baju kering ke dalam rumah, karena penasaran aku menghampiri cahaya tadi, rupanya aku melihat manusia kerdil, kurus, mirip seperti peri dalam film-film fantasy, dan memiliki kuping yang runcing.

Akupun bergegas untuk menggendong peri entah apa namanya ke dalam rumah, karena sudah terasa rintikan hujan dari atas langit. Akupum membawanya secara diam-diam tanpa diketahui oleh ibu, aku langsung mengambil segelas air dan mencoba menyadarkannya.

Aku semakin penasaran dengan apa yang ku temukan dan sebelumnya tidak pernah ku lihat dengan mata kepala sendiri. Mulai menyentuh kuping dari peri yang tampak runcing tiba-tiba dia mulai bergumam.

"Maafkan dobby tidak bisa membantu tuan lagi, dobby berhenti dobby kabur dari sini"

2 menit kemudian peri itu tersadar, dan langsung menghilang. Aku mencoba mengedipkan mata berkali-kali dan berusaha meyakinkan bahwa aku telah menolong seseorang yang aneh dan menghilang begitu saja.

Dari dalam lemari terdengar suara ocehan kecil, aku langsung membuka lemari dengan paksa dan mencoba untuk mengajak ia berbicara "Hay siapa kamu? Biacaralah aku tidak akan melukaimu"

Keluar dari tumpukan baju, peri itu mulai memberanikan diri untuk berbicara denganku walau masih tidak jelas apa maksud dan tujuannya. "Dobby tidak salah, dobby hanya takut di hukum, apakah kau akan menghukumku?" Aku hanya membalas dengan kata 'Tidak'

Dari situ, dia mulai bercerita mengapa ia berada disini dan apa yang ia maksud tadi.

"Dunia sihir? Apa itu? Apakah ada tempat seperti itu?" Ucapku tidak percaya

"Iyaa, disanalah orang-orang belajar sihir" Jawabnya singkat

"Kau adalah peri yang memiliki majikan, namun kau kabur gara-gara menginginkan kebebasan gitu?" Ujarku menjelaskan ulang

"Iya seperti itulah, tapi dobby harus cepat-cepat ke Diagon Alley untuk menemui Prof. Dumbledore. Keadaan sudah sangat darurat, aku pergi" Ujarnya tiba-tiba menghilang gitu aja

"Hey tunggu..."

*Ah apa yang telah terjadi? Aku tidak mengerti apapun yang ia katakan. Sihir? Memang ada yang seperti itu, sekolah sihir untuk anak-anak yang pureblood dan halfblood? Apa itu ntahlah aku tidak mau berlarut-larut memikirkannya* Batinku

.
.
.

MyReader Kalau kalian suka jangan lupa klik vote yaa!!, dan bagiin ke teman-temanmu sesama Potterhead untuk menyukai cerita ini. Salam dariku! Terima Kasih

Jumat 26 Juni 2020

FIRST [Draco x Cedric x Reader] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang