tiada

6 0 0
                                    

manusia memang selalu mengharapkan yang terbaik. sedang ia lupa dengan apa yang dikehendaki Sang Maha Penentu. manusia selalu mendamba akan sebuah kehidupan yang layak untuk dihuni selamanya. sedang waktu tak mau tahu kapan ia harus merenggut nyawa manusia sewaktu-waktu. tiada yang abadi. semua sudah masuk dalam kebiri. dilema rasa dan logika seakan sudah lelah untuk menafsirkan apa itu perjuangan. manusia lupa dengan apa yang sudah dirancangnya sedari ia dilahirkan hingga ia dikuburkan. manusia terlampau sering membuat dosa hingga kesenangan pun ia anggap dosa. dimana arah sang waktu menuju pada jalan persimpangan yang bukan untuk dilalui siapa-siapa. manusia selalu mengunggulkan dirinya bak permadani di tengah gurun sahara. yang kecil tanpa merasa ia kering. yang gemerlap tanpa tahu ia akan segera terlelap. yang berharga tanpa disangka ia akan mati, juga.

tiada yang disangkanya ada membuahkan aroma segar jika yang terjadi sesuai dengan apa yang dipikirkannya. manusia seringnya terlupa bahwa sandiwara kehidupan selalu menyisakan kepedihan. menilik bahwa yang dilihatnya adalah secuil perdamaian. manusia takut dengan apa yang akan merenggut. berharap susah dan bahagia akan saling bertaut. namun yang dipulangkan hanya menyisa pilu dalam kalbu.

manusia memang tak ingin tiada itu ada. yang datang justru yang tak mau digenggam. perihal mengalahkan adalah soal keras yang semakin ingin dijatuhkan. biar pecah. retak. dan berurai.

PILU KLASIKWhere stories live. Discover now