7.Makan Malam Bersama

Start from the beginning
                                    

"Gak gimana gimana dok. Pesta ulang tahun biasa"

"Yah, harusnya kamu kenalan sama calon mertua mulai pendekatan gitu Al sama keluarga Elang. Bunda nya Elang itu ramah banget lho, pintar masak lagi. Kamu harus banyak banyak belajar dari bunda bagaimana cara menjadi istri yang baik"

"Udah kenalan kok mbak kemarin, ish .. Aku belum mau menikah mba, lagian masih jomblo ini" balasnya terkikik diakhir kata.

Bela memberengut kesal, tak suka dipanggil mbak karena terkesan lebih tua. Tapi tak urung bibirnya mengembangkan senyum menemukan ide brilian dari otak cantiknya. Ia akan menjadi mak comblang untuk Alena dan Elang.

"Kalau begitu aku duluan ya Al, cuma mau beli ini". Tunjuk Bela pada sebotol air mineral yang ia pegang.
"Mbak doain semoga kalian berjodoh" tambahnya lagi disertai kekehan geli.

Alena hanya mengelengkan kepala, mbak Bela memang suka sekali menjodoh jodohkan orang.

"Wah, dokter Alena tho calonnya dokter Elang. Saya baru tahu. Tapi cocok lho dok sama sama cantik dan ganteng" bu yem datang dengan membawa pesanan Alena.

" Ah bukan bu, itu mah dokter Bela saja yang bilang. Kami hanya sebatas rekan kerja, gak lebih."

"Tapi kalau beneran saya dukung kok dok"

Alena hanya tersenyum menanggapi, ia tak mau sampai pembicaraan ini berlanjut dan menjadi gosip nantinya.

****

Malam ini Alena tampil anggun dengan gaun biru laut motif bunga bunga kecil yang membalut tubuh rampingnya. Polesan bedak tipis dan lipstik membuat penampilannya terlihat lebih mempesona. Ketukan dipintu mengalihkan tatapannya pada lemari kaca.

"Ya, masuk bi"

"Diluar ada tuan Elang non"

Alena hanya mengangguk.

"Aku ada acara bik, kemungkinan pulang malam. Nanti bibi tidur duluan aja ya. Aku bawa kunci sendiri" sambungnya.

"Ya non, kalau begitu bibi kebelakang dulu".

Bergegas ia turun kelantai bawah dan segera keluar rumah. Benar saja Elang sudah menunggu disana, bersandar pada pintu mobil.

"Kamu jemput?" tanyanya setelah berdiri didepan laki laki itu.

"Bunda yang nyuruh, ayo masuk. Udah ditunggu"

Mereka berdua segera memasuki mobil. Jalanan terasa lebih ramai pada jam jam seperti ini, banyak pedagang kaki lima yang ia jumpai dipinggir jalan, pemuda pemudi yang nongkrong menghaiskan waktu malam minggu. Dulu sewaktu di Belanda Alena tak pernah keluar untuk malam mingguan, ia lebih senang berada dirumah untuk membaca novel atau menonton drama sepuasnya.

30 menit kemudian mereka telah sampai dikediaman keluarga Elang.

"Aku deg deg an" ucap Alena setelah keluar dari mobil.

"Gak ada yang makan kamu disini" balasnya disertai tawa kecil.

Alena memberengut kesal bukan itu masalahnya. Ia hanya merasa gugup bertemu keluarga Elang yang lain. Ia yakin, bukan hanya ada orang tua Elang saja didalam.

"Ayo" ajak Elang dengan mengenggam tangan Alena.

Mereka memasuki rumah dengan beriringan. Alena meremas tangan Elang kuat. Ia gugup sungguh, entah kenapa pikirannya kemana mana. Ia hanya takut dengan respon kakak kakak Elang yang lain.

"Eh kalian sudah datang" Bunda Maya yang menyadari kehadiran Elang dan Alena lebih dulu menghampiri mereka.

Gugup Alena segera melepaskan tautan tangan mereka. Bunda yang menyadari lebih dulu hanya tersenyum penuh makna.

"Ayo duduk sayang, bunda masak banyak hari ini. Spesial untuk calon mantu" ucap bunda disertai kekehan kecil. Dan dibalas Alena dengan tersenyum malu.

David hanya mengulum senyum dan mengangguk pada Alena, merasa beruntung sekaligus heran memiliki istri yang super heboh dan cerewet seperti Maya. Sungguh bahkan ia akan kesepian ketika Maya tak ada dirumah.

Disa berjalan menuju meja makan disusul Rafa dibelakangnya yang terlebih dahulu meninju lengan Elang disertai senyum penuh arti.

"Alena ya? " Sapaan ramah Disa dibalas Alena dengan anggukan. Ia masih gugup.

"Duduk sini sayang"

"Terimakasih bunda"

Makan malam kali ini di isi dengan banyak pembicaraan. Sikap Disa yang ramah dan cerewet seperti bunda membuat suasana lebih cair. Kegugupan Alena perlahan menghilang digantikan dengan keseruan mereka dalam membicarakan banyak hal.

****

HAPPY READING

23 JUNI 2020

Liku KehidupanWhere stories live. Discover now