My husband is My Old friend

30.4K 306 6
                                    

haii, ini novel pertamaku sorry kalo typo, sm gaje hehe KRITIK DAN VOTE YAAA :)

HAPPY READING ^^

@@@@@

*flashback*

" apa ?!!? di jodohin? mah aku ini masih SMA mah SMA" Jenni bangkit dari duduknya

" jenni dengerin mama, dia anak yang baik,pintar, berbakat danjuga tampan pasti kamu tidak akan menyesal jika kalian jadi menikah" jelas mama sambil menarik Jenni kembali duduk

" mama tapi... aku masih ingin sekolah tahun depan baru aku lulus bisakah perjodohan ini di undur?" Jenni kembali duduk di pangkuan ibunya

" mama tau nak.., kamu masih bisa sekolah tenang saja perjodohan ini sudah kami rencanakan ketika kali masih kecil lebih tepatnya ketika kalian berumur 6 tahun " jelas Ibu Alexa sambil mengelus kepala anak semata wayangnya itu

" mama.. tapi aku belum mengenalnya.. aku.. aku..." Jenni kehilangan kata-kataaa

" hmm, kata siapa kau belum mengenalnya? justru kalian sngat dekat waktu kecil dulu" potong Ibu Jenni

"dekat?" Jenni bangkit dari pangkuan ibunya " maksud ibu apa?" lanjutnya

" lho ? kalian itu sangat dekat waktu kalian kecil dulu , bahkan jika ibu lihat kalian sama-sama menyukai.." goda ibu Jenni

" siapa bu? " tanya Jenni dengan wajah bingung

" nanti kau juga akan tau.."

Jenni hanya terdiam di tempatnya

" oh jen, lusa keluarga Rivano akan tiba di Indonesia , mereka jauh-jauh datang dari paris khusus ke sini untuk bertemu kamu, jadi kamu siap-siap yah sayang"

*flashback end*

" hei Jennifer Alexandra... kamu dengar saya?" Jenni masih tidak menggubris teriakkan Pak Guru dari depan kelas

PLETAAK!! pak guru melempar Jenni dengan penghapus papan tulis

" awww iya, iya saya hadir pak" teriak Jenni kelagepan

semua murid memandang aneh kearahnya, bahkan sampai ada yang tertawa keras " HAHAHAHA"

duhhh bikin malu aja nih argghh runtuk Jenni dalam hati

" Berdiri di depan kelas!! SEKARANG!!!" perintah pak guru

Jenni keluar kelas dengan langkah terseok. pikirannya melayang entah kemana yups hari ini pikirannya sedang kacau karna rencana perjodohannya dengan anak teman Ayahnya itu, sedangkan dia tidak tahu sama sekali dengan calon suaminya itu, sementara besok dia harus menjemput keluarga calon suaminya itu di bandara, ARGGHHH kepalaku ingin meledak rasanya batin Jenni

BRUGG!!

Jenni berjalan keluar kelas tanpa sadar dan alhasil dia menabrak seseorang. satu detik.....dua detik....tiga detik..... " ah maafkan aku... aku tidak sengaja.." jelas Jenni panik dan berkali-kali membungkukkan badannya.

" tidak apa-apa.." jawab seorang pria " hei jen.." lanjutnya

Jenni menaikan kepalanya untuk meilhat siapa yang dia tabrak " kak ... johan..." ucapnya pelan hampir seperti bisikan

Johan hanya tersenyum " kamu ngapain disini? " tanyanya

Jenni kembali cemberut " aku di suruh keluar sama pak Deni karna ngelamun..." ucapnya menahan kesal sambil menghentakkan kakinya

Johan malah tersenyum menanggapinya " memangnya ada masalah apa? " tanya johan

Jenni nampak berpikir sejenak haruskah dia menceritakan jika dia ingin dijodohkan? kurasa tidak batinnya. Johan adalah kakak kelas Jenni , dia sangat populer di sekolah semua anak perempuan suka padanya tak terkecuali Jenni, menurutnya Johan adalah sosok kakak yang baik juga tampan. dia tinggi,putih,pintar,baik, matanya agak sipit karna dia keturunan korea, dan juga dia sangat pengertian dan juga Johan terkenal sangat berprestasi di sekolah,namun karna tahun lalu ibunya meninggal tepat saat ujian nasional jadi johan tidak bisa mengikuti ujian tersebut dan itu membuatnya mengulang satu tahun tapi kepintarannya sangat tidak di ragukan.

" ah tidak ada apa-apa ka... emm kaka sedang apa disini?" tanya Jenni mengalikan pembicaraan

" aku abis dari toilet , kupikir tidak masalah aku menemanimu disini sampai bel terakhir berbunyi" tawar johan

aku sangat mau kaaaa batin Jenni " apa? ahh tidak usah lebih baik kau masuk ke kelas, lagi pula inikan jam pelajaran Bu Nia kau akan kena marah nanti" tolak Jenni sebenarnya di juga ingin di temani namun dia tidak ingin kakak angkatnya ini kena masalah

" apa kau yakin?" tanya Johan lagi

" iya... lagi pula sebentar bel akan berbunyi aku akan baik-baik saja" jawab Jenni

Johan seperti menimbang-nimbang, sebenarnya dia sangat ingin menemani gadis ini tapi dia tidak bisa memaksa jika Jenni tidak mau

" baiklah Jennifer Alexandra...." ucapnya dengan nada sedikit kecewasambil beranjak pergi meninggalkan Jenni

Jenni yang tau kalau pria dihadapannya ini kecewa jadi tidak enak hati , dia berlari kecil menyusul johan yang mulai menjauh

" kak jo.. tunggu" ucapnya sambil memegang lengan johan " kak jo marah sama...." lanjut Jenni namun dia sedikit ragu untuk melanjutkannya

Johan hanya diam saja tidak menjawab, ya dia memang suka mengerjai Jenni adik kelasnya dan juga anak dari teman mendiang ibunya. ibu Jenni dan Johan sudah berteman lama, Johan dan Jenni juga sudah berteman dari kecil semenjak ibu Johan meninggal ibu Jenni lah yang merawat johan selama 3 tahun sampai pada akhirnya Johan diajak tinggal bersama pamannya tapi dia juga masih sering bermain bersama Jenni hingga sekarang

melihat jenni ragu untuk meneruskan perkataannya Johan hanya tersenyum sambil mengacak-acak rambut Jenni

" ka jooooo......" ujar jenni sambil cemberut

Johan terkekeh melihat Jenni " haha... baiklah jika kau tidak ingin aku temani kau haru pulang bersama ku nanti.. ok? "

" ok boss..." balas Jenni sambil membuat huruf O dengan tangannya.

@@@@@@@@

Jenni merapihkan buku-bukunya bibirnya tak berhenti tersenyum karna dia akan pulang bersama Johan

" jenn... apakah kau baik-baik saja? " tanya Fani yang terlihat nampak sangat khawatir

Jenni mendesah panjang namun senyumnya masih terukir, yap memang dia tadi di panggil Pak Deni ke ruangannya , beliau menegur Jenni karna tidak fokus terhadap pelajaran

melihat Jenni hanya mendesah panjang dan tidak menjawab pertanyaannya Fani mulai jengkel

" Jen,..... jawab dong!!" rengeknya

Jenni menoleh kearah Fani, yap Fani sahabatnya sejak SMP

" i'm fine dear....." jawab Jenni sambil memeluk Fani dan sedikit menggoyang-goyangkan tubuh mereka

" aaa jenn, sesek.." berontak Fani

" upss sorry, huaaa Fani kau tau aku akan pulang bersama johan"

Fani mengkerutkan dahinya " apa kau yakin? "

Jenni menoleh kearah Fani dia mengangguk mantap " aku sangat yakin " katanya

My husband is My Old friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang