happy couple?

13.8K 303 70
                                    

Jonas memarkirkan Subaru XVnya di basment, Ia menoleh ke kiri melihat Jenni yang sedang sibuk dengan handphonenya sendiri, hari ini dia mengenakan T-shirt warna abu-abu dengan jeans yang senada serta sepatu converse andalannya, kalau Jenni? Kali ini ia mengenakan T-shirt warna hitam serta hotpants berwarna putih, Jonas menatap kesal kearah Jenni karena ia terlalu sibuk dengan handphonenya woyy gua lagi ganteng nih disebelah lu teriaknya dalam hati

"Ayo buruan keburu malam nih, mama mau main tadi sms" ucap Jonas

"Sebentar mau balas chat ka Johan...." balas Jenni

Jonas segera menoleh kearah Jenni, ia menatap Jenni dengan tatapan aneh, bagaimana mungkin... pikir jonas

Jenni yang merasa di perhatikan menoleh kearah Jonas, ia memberikan tatapan tanyanya yang seolah berkata 'apa?' Kepada Jonas

"Buruan.." ucap Jonas yang segera turun dari mobil entah mengapa ia mendadak kesal setelah mendengar jawaban dari Jenni didalam mobil.

Jenni yang menyadari jika Jonas kesal padanya pun segera turun dari mobil, ia memandangi Jonas yang berdiri membelakanginya, 'dia kesal?' Pikirnya, ia terus berjalan dan tak ambil pusing soal Jonas yang meninggalkannya dibelakang

******

Suasana market saat itu sedang ramai karna banyak diskon dadakan yang diadakan oleh manajer market agar menarik lebih banyak pengunjung untuk berbelanja strategi pemasaran yang licik, cih.

"Lebih baik kita kebagian apa terlebih dahulu?" Tanya Jenni berusaha menghancurkan dinding dingin yang di buat oleh Jonas

Jonas terus berjalan disampingnya tanpa menghiraukan pertanyaan Jenni. Ia terus berjalan dengan langkah besar-besar berusaha meninggalkan Jenni di belakang

"Hei tunggu duluuuu! Kamu manusia atau raksaksa si langkahnya gede banget ih dasar babon!" Makinya kesal.

Memang sih, Jonas tergolong manusia setengah raksaksa untuk seukuran tubuh Jenni yang mungil ini. Bagaimana tidak, Jonas memiliki tinggi 185cm dengan badan proposional yang bisa dikatakan bahkan sekali lirik kucing kampung pun tanpa daya akan langsung terpikat olehnya. Apalah daya Jenni yang hanya memiliki tinggi 165cm saja yang harus mengadahkan kepalanya keatas dan memiliki resiko patah leher hanya bisa berdoa supaya lehernya tidak patah ketika harus berbicara dengan Jonas. Huh menyebalkan.

Jonas menghentikan langkahnya yang berjarak 10 langkah dari tempat Jenni berdiri. Jenni yang menyadari Jonas berhenti dan menoleh kearahnya segera mematung karna sadar kemungkinan besar babon satu ini akan memakinya habis-habisan, huh double-trap ini namanya, runtuknya.

"Tunggu... tadi kamu bilang aku apa?" Tanya Jonas tajam

Jenni hanya bisa melihat Jonas diam tak berkutik dari tempat dimana dia berdiri. jika bisa ia minta permintaan saat ini juga. Hal yang akan dimintanya adalah bumi menelannya kedalam isi bumi saja itu lebih baik daripada terjebak di situasi dimana saat Jonas dengan tatapan marah kearahnya.

Melihat Jenni hanya diam saja diantara kerumunan orang-orang yang berlalu-lalang yang sibuk mengambil barang diskonan serta teriakan-teriakan promosi yang membuat kotoran telinga keluar Jonas dengan perlahan menghampiri Jenni yang tak berkutik di hadapannya.

Satu langkah... dua langkah...tiga langkah...empat langkah...lima langkah... ia berhenti di langkah kelima depan Jenni, tiba-tiba terdengar suara musik

pacarku memang dekat lima langkah dari rumah.. tak perlu kirim surat sms juga gak usah..

"Hahahahahahaha" Jenni tertawa dengan keras di hadapan jonas tanpa memperdulikan tatapan orang-orang disekitarnya yang memandangnya seperti orang gila.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My husband is My Old friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang