DIJODOHIN : Jaehyun ✔️ [MENUJU REVISI]

48

Author pov

"SEKARANG???? IYA IYA AKU PULANG!!"

Jantung Jaehyun seakan berhenti berdetak mendengar kabar dari seberang sana

Setelah sambungan telepon diputus,  Ia menyambar jas dan kunci mobilnya kemudian berlari keluar kantor menuju parkiran

Pak Nandi yang sepertinya sudah paham situasi apa ini segera mengikuti Jaehyun

"Sekarang Bos??" tanya Pak Nandi di sambil berlari

"IYAAA"

Kali ini Jaehyun yang berada di kursi pengemudi. Ia lebih mahir melesat kencang daripada tangan kanannya

"Bos pelan bos"

"Bos ada trek bos awASS"

Peringatan peringatan yang di ucapkan Pak Nandi benar benar tidak di hiraukan oleh Jaehyun. Dalam pikirannya hanya satu, cepat sampai rumah

Perjalanan pulang yang biasanya satu jam kini hanya ditempuh 30 menit berkat keahlian Jaehyun di jalan

Memarkir mobilnya sembarangan dan meninggalkan Pak Nandi yang kini sedang mengatur detak jantungnya

"MAH??" Jaehyun memanggil mamanya yang bertugas menjaga Dini

"KAMARRRRR" jawaban ini dari lantai dua

Jaehyun berlari ke sana dan mendapati Dini yang matanya sudah sembab sambil meremas remas selimut

"Kamu gendong pelan pelan ke bawah, mama siapin dulu keperluan istri kamu, nanti mama nyusul" titah mama Jaehyun

"Mamah nyusulnya sama Pak Nandi aja, bawa mobil kan?"

"Iya, udah sana cepetan"

Jaehyun mendekati Dini karena takut makin menyakiti

"Sayang... Kita ke rs ya? Tahan ya?"

Yang ditanya hanya mengangguk pasrah, rasa sakitnya begitu parah dan bertubi tubi

Sebenarnya Jaehyun sudah siap menghadapi situasi seperti ini berkat wejangan dari kedua orang tuanya terutama mamanya maupun dari mertuanya

Tapi tetap saja panik
Ini pertama kalinya bagi Jaehyun
Oh astagaa, jantungnya benar benar sakit
Detaknya makin cepat seiring rintihan sang istri

"Tenang ya sayang... Tahan yaa.." ucap Jaehyun sambil menuruni tangga, menggendong sang istri dengan hati hati

Dini di dudukkan di mobil dengan hati hati. Tangisannya sudah reda namun tidak dengan rasa sakitnya

Berkali kali tangannya meremas remas, berusaha mengendalikan rasa sakit

Jaehyun melajukan mobilnya dengan hati hati. Membawa 2 nyawa yang sedang sama sama berjuang supaya bisa bertemu

Umpatan umpatan hanya bisa tertahan di ujung lidah. Jaehyun tak ingin memperkeruh mood sang istri. Emosi ini terjadi karena jalanan yang tiba tiba macet padahal sudah lewat waktu makan siang

"Jae..." panggil Dini dengan suara parau

"Ya sayang... Kenapa? Hmm?"

"Aku nangis gapapa ya? Sakit banget..."

"Iya sayang nangis aja..."

"Kamu jangan emosi sama macetnya ya please pelan aja, daritadi kena polisi tidur sakitnya dateng lagi"

Tangis Dini kembali pecah, di sela tangisnya masih harus mengatur nafas agar tetap terjaga

Tangan Jaehyun tak henti hentinya mengusap tangan Dini, bermaksud memberikan kekuatan

Setelah melalui perjalanan selama 20 menit sampailah mereka di rumah sakit dan langsung menerima penanganan

Jaehyun harus menunggu di luar sementara Dini sedang di tangani di dalam

Entah akan melahirkan atau kontraksi menuju kelahiran, tinggal menunggu hasil pemeriksaan

Sepuluh menit berselang, akhirnya dokter keluar dan meminta Jaehyun ke kantornya

"Gimana dok?"

"Tenang saja Tuan Jung... Masih 3 bukaan jadi belum waktunya dan tadi itu kontraksi saja dari si anak"

"Thank God... Tapi se sakit itu ya dok?"

"Banyak faktor penyebabnya Tuan, tapi saya kira ini karena sudah mendekati waktunya"

"Ohh baik dok... Ah! Kalo terjadi lagi, saya harus gimana dok? Mungkin ada tips supaya sakitnya berkurang"

"Coba di ajak jalan jalan di dalam kamar pasien saja sambil di usap usap punggungnya. Tapi tunggu sampai istrinya bilang sanggup jalan ya"

"oke dokter, trimakasih"

Jaehyun bergegas menemui Dini yang kini sudah tenang. Slang infus sudah terpasang di salah satu tangannya, memberikan tambahan cairan pada tubuhnya

Di dekati tubuh istrinya yang terbaring lemas di ranjang. Sebuah kecupan penuh kasih mendarat di dahi Dini

"Semangat ya sayang... Kamu pasti bisa" bisik Jaehyun pelan 

...

Kekuatan Dini sudah sedikit kembali, Ia sudah bisa duduk dan bediri namun tetap butuh bantuan. Sesuai saran dokter, Dini berjalan jalan di dalam kamar yang tentu saja di bantu Jaehyun. Alunan musik klasik mengiringi kegiatan mereka 

"Capek ngga? Kalo capek berhenti dulu.."

"Aku nggapapa kok, lanjut aja kita"

"Kalo capek bilang ya sayang?"

"Iya.."

Karena alunan musik membuat mereka seakan sedang berdansa. Berkolaborasi dengan Dini yang sedari tadi mulai kesusahan mengatur nafas 

"Permisi..." seorang suster masuk ingin mengecek keadaan rahim Dini

"Saya cek dulu ya bu..." ucapnya 

Entah apa yang dilakukan sang suster di bawah sana hingga membuat Dini kembali kesakitan
Cukup 5 menit pemeriksaan dan selesai 

"Sudah bukaan sembilan... Saya panggilkan dokter dan perawat yang lain dulu ya..."

Mendengar ucapan suster, hati Dini berdegup kencang. Reflek memegang tangan Jaehyun dengan sisa tenaga 

"Semangat ya sayang?? Kamu bisaa... Aku temenin pokoknya"

Dini mengangguk, air matanya mengalir dan tentu membuat Jaehyun ingin menangis juga
Tidak lama, pintu kamar dibuka menampilkan mertua Jaehyun yang matanya sudah sembab

Ada mama Jaehyun juga yang menarik Jaehyun agak menjauh dari Dini 
"Ganti baju dulu cepet, ini mama bawain"

Setelah berganti baju, Jaehyun kembali pada istrinya yang sudah siap di bawa ke ruang bersalin. Tatapan Dini mengisyaratkan agar Jaehyun segera mendekat

"Kita ke ruang bersalin sekarang ya bu, pak?"

"Iya dok" 

Ternyata diluar ruangan sudah ada Pakdhe Taeil and the gang. Mereka memberikan dukungan pada Jaehyun dan Dini

"Semangat bro! Jangan lemes!" ucap Johnny dan Taeyong yang tentu sudah pernah melewati masa masa seperti ini

"Semangatt Bang Jaehh!" ucap beberapa yang lebih muda 

 "Lo gaboleh pingsan ya Jae, utang cerita sama gue!" ucap Doyoung

Semuanya dijawab anggukan kaku dari Jaehyun
Dalam hati Ia berdoa supaya semuanya berjalan lancar

God you're my savior, please protect my wife and my baby.
And for my baby...
Segera bertemu daddy ya! Jangan lama lama di sana, kasian mama :)
See you realy soon <3

TBC