15: Amusement Park

Start from the beginning
                                    

Hhh.. Jisung memang menyusahkan. Untuk apa juga pergi ke amusement park tapi wahana yang paling seru justru tidak dicoba?

Alhasil sepanjang sisa hari ini Renjun banyak cemberut, dan rupanya Lyra menyadari itu. Dia memang kerap kali menolak ajakan Renjun untuk naik rollercoaster, bungee drop, giant loop, haunted house, dan berbagai wahana menantang lainnya. Hal itu karena Jisung tidak suka, tidak mau, atau lebih mudah disebutnya takut.

Tujuan dia mengajak Jisung kemari adalah untuk menghibur anak itu, Jisung sudah terlalu sering berada di apartemen jadi dia mulai bosan. Makanya dari awal Lyra lebih sering menuruti keinginan Jisung daripada Renjun. Meski sebenarnya seleranya adalah sesuatu yang memicu adrenalin, sama seperti pemuda Huang itu.

"Kita naik Viking yuk?" Ajak Lyra semangat, mana tau bisa membuat Renjun tidak lagi cemberut.

"Bun, itu tinggi loh ayunannya. Nggak mau ah, Jisung takut" peringat Jisung sambil bergidik melihat bagaimana perahu-perahuan itu mengayun dengan gerakan cepat ke arah bawah. Perutnya langsung bergejolak.

"Nggak tinggi kok, lo belum coba aja. Makanya ayo kita naik, pasti seru"

"Kalau anak ini nggak mau, mending kita berdua aja Ra" usul Renjun kembali semangat.

"Eh, nggak bisa gitu!" Jisung meralat. "Yaudah deh Jisung ikut, tapi beneran nggak tinggi kan?"

"Iya nggak, yuk" kedua tangan Lyra secara refleks menggandeng Renjun juga Jisung bersamaan, membawa mereka untuk menaiki wahana Viking yang sudah tidak sabar ingin dia coba.

Meskipun tidak terlalu memicu adrenalin, setidaknya wahana ini tidak terlihat seperti permainan anak kecil. Dan yang terpenting Renjun bisa tersenyum lagi.

Lyra duduk terapit diantara Renjun dan Jisung di kanan kirinya, bisa ia lihat bagaimana Jisung mencengkram erat besi pegangan di depan perutnya sekarang. Sepertinya dia betulan ketakutan.

Awalnya perahu itu memang mengayun lamban, namun lama kelamaan berubah semakin cepat juga tinggi. Jisung makin gemetar, wajahnya bahkan terlihat hampir menangis. Jujur Lyra jadi bingung ingin tertawa atau justru kasihan pada anak itu, wajah Jisung kelihatan memprihatinkan sekali.

"Jisung senyum dong, ini kita lagi seru-seruan kok malah nangis?" Ucap Lyra disela ayunan perahu yang membuat perutnya terasa diterbangi ratusan kupu-kupu.

"Ta..kut" ringis Jisung masih enggan membuka mata sejak mereka naik tadi.

Lyra menggenggam tangan Jisung yang mencengkram erat besi di depannya, mencoba menyalurkan sedikit keberanian untuk anak itu.

"Nggak usah takut, kan ada gue."

Ternyata benar kata orang, saat kita melakukan sesuatu yang menyenangkan maka waktu akan  berjalan lebih cepat dari biasanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ternyata benar kata orang, saat kita melakukan sesuatu yang menyenangkan maka waktu akan  berjalan lebih cepat dari biasanya. Tidak terasa kini sudah pukul sembilan malam, dan perut mereka sudah mulai keroncongan sekarang.

Renjun mengantri untuk membeli corndog juga burger yang masih dijual di area amusement park, sedangkan Lyra dan Jisung membeli minuman dingin untuk mereka. Begitu selesai ketiganya kembali bertemu di tempat yang sudah disepakati sebelumnya.

Ada beberapa meja juga kursi yang tersebar di area ini, sengaja agar bisa ditempati para pengunjung yang sekedar ingin beristirahat atau sambil makan seperti Renjun, Lyra, dan Jisung sekarang.

Namun agaknya Jisung tidak terlalu berselera untuk makan. Corndog yang baru dia makan tidak sampai setengah itu diletakkannya kembali ke wadah, lalu memilih untuk menyeruput minuman dingin di atas meja.

Wajah anak itu pucat, meski tangannya tidak lagi gemetar seperti sebelumnya. Mungkin gara-gara itu juga dia jadi tidak nafsu makan.

Padahal hanya wahana Viking yang tidak seberapa menakutkan tapi reaksi Jisung sudah separah itu, tidak terbayang jika tadi Renjun memaksa mereka untuk naik roller coaster. Bisa-bisa Jisung pingsan di tempat.

"Burger-nya nggak dimakan?" Tanya Lyra sambil menyodorkan burger milik Jisung yang tidak juga disentuh hingga kini.

"Nggak bun, Jisung udah kenyang"

Bohong sekali memang, anak itu bahkan belum makan apapun selain corndog yang bahkan tidak sampai setengahnya dia makan.

Kenyang darimana?

Lyra jadi merasa bersalah.

"Iya bun, ini Injun kesana sekarang"

Renjun mematikan sambungan telpon miliknya lebih dulu, lalu memasukkan benda pipih itu ke saku celana.

"Bunda lo?" Tanya Lyra meski sebenarnya ia sudah mampu menebak.

"Iya, dia baru balik dari luar kota dan sekarang minta jemput di bandara" Renjun menyeruput minumannya hingga tak bersisa, lalu membersihkan sisa-sisa sampah di atas meja ke bak sampah terdekat.
"Yaudah yuk, pulang"

"Loh, bukannya tadi katanya Bunda lo minta jemput di bandara?"

"Iya, tapi gue nganterin kalian pulang dulu"

"Nggak usah ah Jun, ngerepotin. Lagian bandara sama apartemen gue kan arahnya beda, yang ada malah makin lama Bunda lo nunggu disana"

"Terus lo gimana pulangnya?"

"Gue sama Jisung bisa naik taksol kok"

"Nggak apa-apa?"

"Nggak, lagian kan lo bukan supir gue Jun. Udah sana pergi duluan"

Renjun sebenarnya ragu, dia juga tidak enak hati jika harus meninggalkan Lyra disini. Tapi bagaimana lagi jika gadis itu sendiri yang menolak untuk diantar pulang.

"Saldonya masih ada kan?"

"Kenapa? Lo mau bayarin?"

"Can i?"

"No, saldonya masih ada kok"

Pemuda Huang itu tersenyum lalu tangannya tergerak untuk mengusak rambut Lyra. "Yaudah, gue pergi dulu ya. Lo hati-hati pulangnya, langsung hubungin gue kalau ada apa-apa"

Lyra hanya membalas dengan anggukan sebelum pemuda Huang itu berbalik hingga punggungnya tenggelam di antara kerumunan orang.

Semua itu tentu tidak lepas dari pandangan Jisung, gerak-gerik Renjun agaknya berlebihan jika itu hanya ditujukan kepada seorang teman.

Jika asumsinya tidak salah, maka Renjun menyukai Lyra?

Tapi Jisung harap asumsinya itu keliru, karena kalau benar adanya bukankah itu pertanda tidak baik?

Kita tentu tau kan ending-nya seperti apa?

🐣🐣🐣

Rabu, 24 Juni 2020

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rabu, 24 Juni 2020

With Love ❤️
-ApriLyraa-

Son From The Future ✓ [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now