1

352 20 3
                                    


Welcome to my story!

*

HAPPY READING

_____________

_________________________

___________

Seorang gadis datang ke ruangan serba hitam nan gelap. Dia memegang belatinya dengan erat. Belati dari tulang naga langit surgawi itu berkilat dingin. Si gadis menatap belatinya sesaat. Dia berjalan mendekati tempat tidur tanpa suara.

Ruangan itu adalah kamar tidur dari seseorang yang sepertinya telah di incar oleh si gadis.

Melihat selimut yang mengembang itu, dia dengan cepat menusuk sesuatu di bawah selimut.

Detik berikutnya, dia sangat terkejut dan waspada. Apa yang ada di bawah selimut hanya angin. Si gadis menatap sekitarnya dan mengeratkan genggamannya di belatinya. Matanya melirik liar ke sekitarnya.

Ctas!

Suara cambukan terdengar dan si gadis terlempar ke tembok. Barang barang yang di tabraknya berantakan bahkan ada yang sampai hancyr berkeping keping. Tembok yang juga di tabraknya retak.

"Ayolah.. Kau tahu kan kalau aku ini immortal. Kau mau membunuhku dengan benda itu?" ucap suara menawan yang tajam.

Si gadis masih di posisinya dengan menundukkan kepalanya tanpa niat membalas. Suara menawan kembali terdengar. "Sayangnya.. Aku memang memiliki takdir untuk tidur panjang" ucapnya.

Dia adalah seorang dewi dunia bawah. Semua Neraka, Kematian, Hukuman Akhirat dan lainnya dia yang mengendalikan. Namanya, He Liuxi. Salah satu dari 3 maha dewa.

Dewi cantik itu menatap area jantungnya yang telah di tusuk belati naga itu. Dia menatap ke belakangnya. Gadis tadi, kini berada di belakangnya dan telah menusuk He Liuxi.

"Oh muridku tersayang.. Kau memang luar biasa. Rasanya aku bangga dan menyesal memilikimu" ucap He Liuxi.

Gadis yang dia panggil murid itu mengucapkan beberapa mantra. Lingkaran sihir ungu muncul di bawah keduanya. Semakin lama semakin terang dan mengambang ke atas. Menelan mereka dalam cahaya ungunya.

"Sampai bertemu lagi, muridku. Ku pastikan kau akan mati di tanganku" ucap He Liuxi.

"Murid ini munggu anda, Master" ucap gadis itu sebelum keduanya benar benar di telan oleh cahaya itu.

~

Mata indah He Liuxi perlahan terbuka. Dia merasakan hawa dingin di sekitarnya. He Liuxi melirik sekelilingnya.

Dia ada di peti es dalam goa es yang sangat dingin. Bahkan kabut es memenuhi goa itu. Es es yang ada di dindingnya berkilat kilat seperti kristal.

He Liuxi membuka bibirnya sedikit dan menghembuskan nafas pelan. Hawa dingin keluar dari mulutnya di ikuti kabut tipis.

Detik berikutnya, He Liuxi sudah berada di luar peti. Dia menatap gaun hitamnya yang masih gaun terakhir yang dia ingat sebelum tidur panjangnya. Gaun itu kaku dan setengahnya memiliki bunga bunga es.

Goddes of the Underworld [SlowUpdate]Where stories live. Discover now