[6 : Clandestine]

549 98 171
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. . .

|| Levanter ||

. . .

|| Chapter 6 : Clandestine ||

. . .

aku masih belum bisa percaya bahwa aku telah melangkah sejauh ini. terseret masuk ke dalam distrik terkutuk, mengenal kedelapan dari mereka yang sekarang menjadi temanku; dengan perangai yang berbeda-beda pula, bahkan sampai di tahap melihat pantulan diriku sendiri dalam wujud berbeda. benar-benar seperti mimpi, namun nyatanya? tidak, ini sama sekali bukan sebuah mimpi, dan seratus persen nyata adanya.

"bagaimana? kau suka penampilan barumu?"

suara youngjae hadir lagi di telingaku. dan itu jelaslah bukan sebuah pertanyaan. lagipula, mana bisa aku menyukai wujud baruku yang nyatanya seekor kalajengking ini?

"uh ... ya, tidak begitu buruk juga ternyata."

youngjae tertawa, "jadi kalajengking itu asyik, tahu!"

asyik pantatmu! aku jauh lebih memilih menjadi seorang manusia berkebutuhan khusus ketimbang harus menjadi salah satu hewan berbisa ini.

"biar aku jelaskan sedikit tentang fungsi-fungsi tubuhmu yang baru ini."

masih dengan aku yang berwujud seekor kalajengking, youngjae lalu menjelaskan tentang hal-hal yang sejujurnya enggan sekali aku dengarkan.

"nah, yang paling utama terletak pada bagian ekormu,"

entah bagaimana caranya ia juga nampu menggerakkan ekorku ke atas, kanan dan kiri, yang entah mengapa membuatku merasa sedikit terhina.

"cara paling ampuh untuk melindungi dirimu sendiri dari serangan musuh adalah dengan racun yang terkandung pada ekormu."

"kau hanya perlu menyengat mereka dengan bagian itu. dan apabila mereka tidak mendapatkan pengobatan dalam jangka waktu pendek, mereka akan tumbang."

ya ... ya, tapi siapa juga yang berniat ingin menjadi seorang pembunuh? aku sudah cukup terluka dengan dianggap sebagai seorang peramal tidak berbakat, mau ditaruh di mana mukaku apabila keluargaku tahu bahwa aku berubah menjadi seorang pembunuh setelah sempat menghilang dari tengah-tengah mereka?

"terima kasih, youngjae."

akhirnya, dengan berat hati, aku ucapkan kalimat itu padanya. aku lantas pamit undur diri setelah diberinya satu suntikan lagi pada infusku yang sedari tadi menempel.

[1] levanter. | hiatus.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang