"Jadi, aku mohon pada Ibu. Jangan pernah meminta apapun dari Seungwan seperti Ibu meminta pada Shin Ah" suara Yoongi bergetar, antara menahan marah dan air mata yang mungkin sebentar lagi akan lolos dari kedua matanya. Tapi, Yoongi berusaha agar tidak menangis. Apapun yang terjadi Yoongi tidak boleh menangis di depan Seungwan dan Yoonjae, juga di depan semua orang, terutama ibunya. Yoongi tidak berniat mengatakan ini. Tapi, Yoongi tidak punya pilihan lain.
"Yoongi, sudah" Seungwan berbisik di belakang Yoongi dan memegang tangan Yoongi dengan satu tangannya yang bebas. Yoongi tahu bahwa Seungwan sedang menangis.
Seungwan kemudian mengeluarkan Yoonjae dari gendongannya kemudian menyerahkannya pada Joohyun. Seungwan menangis ketika melihat Yoonjae menatapnya dan seolah tidak rela Seungwan menyerahkannya pada Joohyun.
"Ibu, aku berpikir untuk membawa Yoonjae pergi jauh dari sini. Tapi, semakin kupikirkan, aku semakin tidak sanggup. Aku sadar, kalianlah keluarga Yoonjae yang sesungguhnya. Aku senang aku bisa mempercayakan Yoonjae pada keluarganya dan mengembalikannya di tempat dimana seharusnya ia berada. Maafkan karena aku sempat merasa egois ingin menyayangi Yoonjae seorang diri. Ternyata, mengembalikan Yoonjae pada walinya yang sesungguhnya adalah keputusan terbaik. Ibu tidak perlu khawatir sekarang. Ayah, terima kasih atas kebaikannya pada keluargaku. Joohyun unnie, terima kasih untuk semuanya. Sampaikan salamku pada Soohyun dan Seokjin Oppa. Yoongi, aku pamit ya" Seungwan menundukkan kepalanya sejenak kemudian berlalu dari hadapan Yoongi dan keluarganya.
***
"Son Seungwan!" Yoongi mengejar Seungwan yang berlari menuju gerbang rumah orang tua Yoongi. Seungwan terus berlari tanpa melihat ke belakang. Seungwan sedang menangis dan dia tidak tahu kenapa sesakit ini saat merelakan Yoonjae kembali pada keluarganya.
"Seungwan berhenti!" Yoongi akhirnya berhasil meraih tangan Seungwan kemudian membuat Seungwan menghadap ke arahnya.
"Kau seharusnya tidak mengejarku seperti ini" kata Seungwan.
"Aku tidak bisa membiarkanmu pergi tanpa penjelasan, Son Seungwan. Apa-apaan tadi itu? Bukan seperti itu kesepakatan kita" ucap Yoongi. Dia marah. Tapi dia juga sakit hati. Yoongi tidak menginginkan berpisah dengan cara seperti ini.
"Itu yang terbaik untuk semuanya, Yoongi. Aku tidak bisa melakukan apapun selain itu. Yoonjae seharusnya bersama kalian" ucap Seungwan dengan air mata yang tidak berhenti keluar.
"Kau bahkan tidak sanggup kehilangan Yoonjae tapi kau melepaskannya seperti itu."
"Aku percaya padamu. Kau pasti bisa merawatnya dengan baik."
"Kalau begitu, katakan padaku kalau kau tidak menginginkan Yoonjae."
Seungwan terdiam. Dia lalu menangis terisak.
"Aku...Aku..."
Yoongi lalu menarik Seungwan ke dalam pelukannya.
"Ini yang kau maksud keputusan terbaik?" ucap Yoongi di sela-sela pelukannya.
Seungwan hanya menangis tanpa mengucapkan apapun. Mendengar Seungwan menangis pilu, Yoongi mengerti bahwa ini berat untuk Seungwan. Yoongi hanya bisa memeluk Seungwan dan menepuk bahunya perlahan. Seungwan tidak menginginkannya tapi dia harus melakukannya. Yoongi ingin marah karena ini tidak adil untuk Seungwan, tapi Yoongi tidak tahu harus marah pada siapa.
Yoongi hanya bisa memeluk Seungwan seperti ini dengan rasa bersalah karena tidak bisa melindungi Seungwan. Untuk pertama kalinya Yoongi merasa tidak pantas untuk seseorang. Tadinya Yoongi ingin menahan Seungwan. Mencegahnya untuk tidak pergi meninggalkannya. Mengatakan bahwa Yoongi mencintainya. Namun, melihat Seungwan yang begitu terluka membuat Yoongi menahan segalanya. Seungwan berhak bahagia meskipun menyakitkan karena kebahagiaan Seungwan bukan bersama dengannya.
VOUS LISEZ
Red Strings (✔)
FanfictionMin Yoongi dan Son Seungwan sepakat untuk bercerai tepat saat usia pernikahan mereka memasuki enam bulan. Keduanya sepakat bahwa pernikahan harus diakhiri karena mereka sama-sama tidak menginginkan pernikahan palsu itu. Namun, sepertinya Min Yoongi...
12 - Another Start
Depuis le début
