Seungwan tersenyum getir.
"Unnie aku tidak tahu apakah aku bisa berbahagia karena membawa Yoonjae jauh dari kalian" ucap Seungwan.
"Harusnya aku bisa menghentikan Yoongi. Tapi, untuk saat ini aku pikir berpisah adalah keputusan terbaik" balas Joohyun.
"Tidak perlu khawatir, Seungwan. Kami akan baik-baik saja. Kau hanya perlu memastikan kau dan Yoonjae baik-baik saja" kata Yoongi.
***
Yoongi sudah mengira bahwa hari ini akan tiba. Hari dimana ibunya mengetahui kebenaran tentang Yoonjae. Setelah Joohyun mengetahui semuanya, Yoongi pun sudah memprediksi bahwa ibunya pasti akan tahu tidak lama setelahnya. Yoongi segera memberitahu Joohyun untuk menemui Seungwan sebelum ibunya datang menemui Seungwan dan memberitahunya untuk segera bersiap berangkat ke Toronto, sedang Yoongi berusaha menemui ibunya lebih dahulu untuk menahan ibunya agar tidak bertemu Seungwan. Karena itulah, sekarang Yoongi berada di rumah kedua orang tuanya.
Plak.
Satu tamparan keras mendarat di pipi kiri Yoongi.
"Ibu! Apa yang Ibu lakukan?" ayah Yoongi terkejut saat melihat istrinya menampar anak lelaki semata wayang mereka.
"Ayah! Tolong jangan halangi aku. Aku sudah cukup bersabar menghadapinya. Sekarang aku harus bersikap tegas padanya. Bagaimana bisa dia membuat sebuah keputusan bodoh seperti ini?"
"Min Yoongi. Ibu tidak mendidikmu menjadi orang seperti ini. Bagaimana bisa kau memberikan anak kandungmu pada mantan istrimu? Dia bahkan bukan ibu kandung anak itu" suara ibu Yoongi bergetar menandakan bahwa ia sedang murka.
Sementara Yoongi hanya menunduk tanpa mengucap sepatah kata pun. Yoongi sudah berjanji akan menahan ini semua sendirian. Yoongi hanya perlu memastikan ibunya tidak lagi menyentuh Seungwan dan Yoonjae.
"Ada apa denganmu, hah? Kau tidak mencintai wanita itu kan?" kata ibunya lagi.
Yoongi lalu mengangkat kepalanya dan menatap ke arah ibunya.
"Aku--"
"Ibu..."
Yoongi menoleh. Joohyun datang dengan tergesa-gesa. Tidak hanya Joohyun. Ada Seungwan dan Yoonjae yang datang bersama Joohyun. Yoongi ingin sekali menyumpahi dirinya. Dia tidak bisa menghindarkan Seungwan dari ibunya. Yoongi mengakui bahwa sampai detik ini Seungwan adalah perempuan yang keras kepala, bahkan Seungwan lebih keras kepala dari Yoongi.
"Noona! Sudah kubilang jangan sampai Seungwan datang ke sini" Yoongi bersuara agak keras pada kakaknya.
"Biarkan Seungwan yang memutuskan, Yoongi-ya. Dia benar-benar sangat keras kepala" jawab Joohyun.
"Son Seungwan, berani-beraninya kau mengambil cucuku?" kata ibu Yoongi.
"Ibu! Tolong jangan bersikap seperti ini" Yoongi mengambil langkah kemudian berdiri di depan Seungwan. Yoongi bahkan menggenggam tangan Seungwan yang hendak berjalan mendahuluinya.
"Jika bukan Seungwan, Ibu pasti tidak menginginkan Yoonjae kan? Aku sudah menuruti keinginan Ibu. Aku dan Seungwan sudah bercerai, Bu. Dulu Ibu juga tidak menyukai Shin Ah. Shin Ah meninggalkanku demi kebaikanku karena ibu datang padanya dan memintanya meninggalkanku. Aku tidak bisa marah saat itu. Aku tidak sanggup marah pada Shin Ah. Aku menghargai keputusannya. Aku justru sangat marah saat tahu Shin Ah melahirkan anakku namun dia justru meninggalkanku sendirian bersama anak kami. Shin Ah pergi untuk selamanya tanpa mengucapkan selamat tinggal dengan benar padaku..."
"Ibu bahkan tidak bertanya bagaimana perasaanku. Dan Ibu harus tahu, hanya Seungwan yang berada di sana. Seungwan tahu semuanya. Seungwan yang membuatku mempertahankan Yoonjae. Seungwan bahkan meminta mengadopsi Yoonjae agar aku tidak membawa Yoonjae ke panti asuhan. Seungwan meminta itu agar saat kami bercerai hak asuh Yoonjae bisa jatuh ke tangan Seungwan. Perempuan yang Ibu benci ini adalah perempuan yang membuat cucu Ibu masih ada di sini..."
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Red Strings (✔)
Hayran KurguMin Yoongi dan Son Seungwan sepakat untuk bercerai tepat saat usia pernikahan mereka memasuki enam bulan. Keduanya sepakat bahwa pernikahan harus diakhiri karena mereka sama-sama tidak menginginkan pernikahan palsu itu. Namun, sepertinya Min Yoongi...
12 - Another Start
En başından başla
