Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
-
Kamu adalah seorang chef dari restoran yang lumayan terkenal di kotamu. Di dalam restoran itu, terdapat seorang koki pemimpin yang lumayan galak dan membuat semua orang takut padanya, termasuk kamu sendiri.
Koki itu bernama Kim Doyoung.
Doyoung juga merupakan kenalan kamu semasa kamu kuliah. Dia adalah kakak tingkat kamu, yang lumayan terkenal karena kehebatan memasaknya.
Awalnya, kamu tidak menyangka kalau restoran tempat kamu bekerja ini ditempati juga oleh Doyoung. Kamu kaget, tetapi kamu juga tidak bisa menolak untuk tidak bekerja karena kamu butuh uang.
Dulu, kamu dan Doyoung pernah sama-sama saling suka dan sempat pacaran. Sayangnya, saat itu kamu dan Doyoung putus, karena Doyoung harus melanjutkan mimpinya ke luar negeri. Kamu sedih, gagal move on, tetapi kamu juga gak bisa melarang mimpi seseorang.
Karena kamu sudah bertekad untuk move on, apalagi sekarang kamu sudah punya gebetan baru kamu berusaha untuk sabar setiap Doyoung memarahi kamu jika makanan kamu tidak sempurna. Kamu tidak bisa marah apalagi melawan karena Doyoung adalah pemimpin kamu.
Hari ini, kamu harus lembur kerja dan kamu akan pulang terlambat. Sebelumnya, saat jam istirahat kamu meminta Jaehyun untuk menjemput kamu pulang karena kamu tidak berani untuk pulang naik kendaraan online ataupun umum sendirian.
Sudah hampir 30 menit kamu menunggu Jaehyun tetapi dia tidak datang-datang. Kamu resah, karena sekarang kamu sedang berdiri sendirian di depan pintu restoran. Teman-teman kamu semuanya sudah pulang.
Kamu bolak-balik mondar-mandir, sambil mengecek layar ponsel kamu.
Tiba-tiba, Doyoung keluar dari dalam restoran menggunakan pakaian kasual. Jujur, sekarang kamu merasa mantan mu ini tambah tampan menggunakan pakaian biasa. Apalagi, kamu sudah lama tidak bertemu dengannya dan sehari-hari kamu hanya bisa melihat dia menggunakan seragam koki.
"Kok belum pulang?" tanya Doyoung sambil menghampiri kamu yang menjadi lebih kaku sejak kerja di restoran.
"Saya, belum di jemput pak," jawab kamu kaku dan masih menggunakan bahasa formal.
"Ooo.." jawabnya dan malah menatap kamu dalam diam selama beberapa detik.
Kamu merasa tidak enak, lalu berdeham dan membuat Doyoung menengok ke arah lain.
"Mau diantar pulang gak?" tawar Doyoung ke kamu.
Kamu menggelengkan kepala kamu dengan cepat dan berkata, "Gak usah pak, bentar lagi pasti sampai kok. Bapak pulang duluan aja gak apa-apa."
