Prolog

317 20 65
                                    

INDONESIAN VERSE

Pengadilan kota Mumbai nampak ramai siang itu. Banyak awak media telah menunggu disana dengan kamera dan alat perekam mereka. Nampak sebuah mobil berhenti tepat di pengadilan tersebut. Nampak seorang gadis turun dari mobil tersebut. Ia tak sendiri, tapi ia juga bersama dengan seorang pria dan anak kecil yang ia gendong disana.

"Itu dia tuan Oberoi sudah datang"cicit salah satu wartawan disana.

"Tuan Oberoi ini sidang putusan perceraian mu, bagaimana perasaan mu?"tanya salah satu wartawan lain.

"Aku hanya berharap sidang ini cepat selesai dan hakim memutuskan yang terbaik. Itu saja"jawab Tuan Oberoi itu singkat. Setelah nya ia, wanita dan anak kecil tersebut serta para pengacara nya pun masuk ke dalam ruang pengadilan.

Berselang sepuluh menit mobil lain berhenti disana. Nampak seorang wanita dan pria keluar dari mobil tersebut. Para wartawan pun kembali mendekati mereka.

"Nyonya Oberoi bagaimana perasaan mu? Nyonya?"tanya awak media tapi wanita itu lebih memilih untuk tidak menjawab pertanyaan mereka dan langsung masuk ke ruang pengadilan. Nampak pria itu menyusul langkah wanita tersebut.

***

Proses persidangan pun dimulai. Hakim, nampak sudah bersiap dengan keputusan nya.

"Baiklah hasil dari persidangan ini ku nyatakan tuan Veer Oberoi dan Nona Devika Agnihotri telah resmi bercerai. Dan hak asuh putri tunggal mereka Arya Oberoi diserahkan kepada Devika Agnihotri sebagai ibu dari Arya"hakim pun mengetuk palu yang ada di hadapannya.

"Apa?"Veer nampak terkejut. "Keberatan yang mulia"pekik Veer.

"Veer tenang"gadis yang duduk di samping Veer nampak mengenggam tangan Veer. Nampak Arya masih dalam pelukan gadis itu.

"Bagaimana aku bisa tenang Ayesha? Dia memberikan hak asuh putri ku pada wanita yang bahkan tidak tau bagaimana caranya berkomitmen"timpal Veer tampak marah. Sementara gadis yang ternyata bernama Ayesha itu hanya bisa terdiam terus memeluk Arya.

"Yang mulia, klien ku keberatan dengan putusan ini. Bagaimana bisa anda memberikan hak asuh Arya kepada nona Devika? Bahkan dia pergi saat usia Arya masih 14 minggu, dan sejak itu tuan Veer yang mengasuh Arya hingga akhirnya Arya berusia 8 tahun. Bagaimana kau bisa memberikan hak asuh nya kepada Devika?"sanggah pengacara dari Veer.

"Oleh karena itu kami memutuskan untuk memberikan hak asuh nya kepada nona Devika agar ia bisa mengasuh putri nya. Selain itu tuan Oberoi dilarang menemui Arya lebih dari 2 kali dalam seminggu. Keputusan ini sudah tetap dan tidak bisa di ganggu gugat"balas sang hakim dengan tegas nya.

Perlahan ruang persidangan nampak sepi. Kini hanya tersisa Veer, Ayesha, Arya, dan Devika disana.

"Berikan Arya pada ku Ayesha, kau sudah dengar putusan hakim kan?"ujar Devika.

"Aku enggak mau, aku mau sama tante Yesha sama papa aja"rengek Arya di balik pelukan Ayesha.

"Kau dengar sendiri, kan? Arya hanya ingin bersama ku dan ayah nya. Apa kau tidak punya malu Devika? Begini saja Arya akan tetap tinggal bersama Veer. Dan kau boleh mengunjungi mereka kapanpun kau mau. Tapi aku mohon tolong jangan pisahkan Arya dari ayahnya"pinta Ayesha.

"Diam! Aku muak mendengar ocehan mu. Apa kau tidak sadar kau mengurus putri dan suami orang lain, sekarang katakan siapa yang tidak punya malu kau atau aku nona Ayesha?"balas Devika balik bertanya. "Advait, bawa Arya. Kita pulang"seorang pria bernama Advait nampak masuk ke dalam ruang pengadilan. Betapa terkejut nya Ayesha saat ia melihat Advait.

"Advait"gumam Ayesha dengan mimik terkejut. Sementara Advait akan membawa Ayesha dari pelukan nya Veer nampak berdiri dari tempat duduk nya.

"Jangan ambil putri ku"pekik Veer.

Phir Se (COMING SOON)Where stories live. Discover now