Bab 20. Pesona Seorang Pelayan

Start from the beginning
                                    

"Kau serius, pelayan Gunjan? Semua hidangan ini adalah masakan pelayan baru itu? Secepat itu ia bisa memasak semua ini?" tanya Selir Kemuliaan Fansley terkejut---antara rasa kagum dan tak percaya.

"Awal nya saya pun tak percaya, Yang Mulia Selir. Tetapi, inilah kebenaran nya. Pelayan Kerajaan Borealis itu sangat cekatan dan lihai dalam segala hal." jelas Gunjan terkagum-kagum pada sosok Dewi Harnum. "Saya permisi. Salam~" pamit nya hormat.

"Salam~"

"Pelayan itu sangat berbeda. Dia istimewa." gumam Ratu Issabelle kagum sembari menatap semua piring kosong di hadapan nya.

" gumam Ratu Issabelle kagum sembari menatap semua piring kosong di hadapan nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dia memang istimewa, Ibunda Ratu." sahut Putri Fansya tersenyum lebar. "Lihatlah, Nimas Carrissa. Ia begitu berbeda. Tampilan nya pun berbeda. Terlihat begitu cantik dan bersinar." puji nya menatap Putri Carrissa kagum.

Putri Carrissa tersenyum malu. "Kau juga cantik, adikku Fansya."

"Tak secantik dirimu, Nimas." decak Putri Fansya kagum.

"Ku rasa, Kerajaan Alaska harus memiliki satu pelayan yang seperti pelayan Kerajaan Borealis itu, Yang Mulia." celetuk Selir Kemuliaan Fansley serius.

"Kau benar, Selirku." balas Raja Alardo mengangguk setuju. "Selirku, dimana puteraku Neel? Apa ia lebih suka mengembara di banding membantu Ayah nya?"

Selir Kemuliaan Fansley tersenyum geli. "Bukan begitu, Yang Mulia. Pangeran Leoneel tengah menyamar menjadi warga desa untuk melihat langsung keadaan rakyat kita." jelas nya mengusap lengan Raja Alardo lembut. "Aku sudah membujuk nya. Tetapi kau tahu sendiri---putera mu itu sama keras kepala nya seperti mu." kekeh Selir Kemuliaan Fansley geli.

Raja Alardo ikut terkekeh geli, tanpa sadar melupakan kehadiran Ratu Issabelle. "Aku adalah Ayah nya. Pangeran Leonard, Pangeran Leoneel dan Putri Fansya pasti mewarisi sifatku." ucap nya bangga.

"Tentu saja. Jika kami tak memiliki salah satu sifat Ayahanda---kami mungkin tak, 'kan di akui oleh Kerajaan Alaska sebagai anak Ayahanda." oceh Putri Fansya sebal.

Raja Alardo tersenyum geli.

"Kau pandai sekali, Fansya." celetuk Putri Carrissa gemas.

"Namun di antara putera-puteri Kerajaan Alaska---hanya Pangeran Leoneel yang sangat suka berbaur dengan rakyat kita dengan penyamaran, Yang Mulia." sahut Ratu Issabelle tersenyum tulus. Raja Alardo menoleh---mengusap wajah nya sayang. "Kapan puteraku itu kembali, Selir Kemuliaan Fansley? Aku sangat merindukan nya." tambah Ratu Issabelle tersenyum menang saat melihat raut kaku saingan nya itu.

"Aku tidak tahu, Yang Mulia Ratu. Kepulangan putera ku selalu tak terduga karena ia tak begitu menyukai ritual penyambutan." jawab Selir Kemuliaan Fansley tersenyum paksa.

"Puteraku Leoneel memang berbeda, Ratuku." jawab Raja Alardo tersenyum bangga pada Ratu Issbelle. "Aku benar, 'kan?"

"Anda selalu benar, Yang Mulia." jawab Ratu Issabelle mengusap wajah tampan suami nya lembut.

Permaisuriku~Where stories live. Discover now