Chapter 1

2 0 0
                                    

Selamat membaca !

🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️

Pagi telah tiba, sama seperti kemarin wanita itu tidur di bangku ruang tunggu rumah sakit, bulu mata yang lentik, bibir tipis, kulit putih hampir menyerupai mayat. Tampak jelas dari wajah nya menyirat kan bahwa ia sangat lelah. wanita itu bernama Jasmine Virgo Diwantara

Ia terbangun, duduk dan termenung. Apa yang harus ia perbuat, banyak yang harus ia fikirkan, salah satunya orang yang terbaring lemah di dalam sana, tunangannya. Ia bingung, apa yang harus ia perbuat sekarang, semalam ia mendapat kabar bahwa kekasihnya itu dalam keadaan parah, dan membutuhkan operasi, tapi uang dari mana ?, ia hanya  seorang anak yang di asuh oleh paman dan bibinya. pamannya bekerja sebagai karyawan biasa, ia tidak berani meminta uang pada mereka, karena jika ia meminta maka ia akan kembali ke neraka itu lagi.

Pamannya memperlakukan ia dengan baik, memperlakukan layak anaknya sendiri, tapi berbanding terbalik dengan bibi dan juga anaknya, sangan kejam, mereka melakukan tindakan tidak terpuji pada Jasmine, seperti menyuruh memakan makanan basi, dipukul, dihina, di ludahi, semua pekerjaan pembantu Jasmine yang mengerjakan, kadang kala di saat pamannya sedang dinas keluar kota, ia di suruh tidur di luar, udara malam sering ia rasakan, berbeda pada saat pamannya kembali, mereka berdua seolah-olah memasang topeng kebaikan di hadapan pamannya. Hidup di sana bagaikan neraka.

Tapi di balik itu semua Jasmine memiliki penyemangat hidup, Adrian Hermanto, anak yatim piatu, pria yang terbaring di dalam sana, tunangannya. Adrian sangat sederhana, ceria, dan sangat sempurna. Jasmine jatuh cinta pada pandangan pertama padanya, saat itu Jasmine termenung di bangku taman sendiri dekat panti asuhan Adrian, apa yang akan terjadi setelah ini ?, tampa di sangka Adrian datang membawa es krim coklat pada Jasmine, di saat itulah Jasmine jatuh cinta pada Adrian. Hubungan mereka berjalan lancar hingga sekarang ia resmi menjadi tunangan Adrian.

Wanita berusia 22 tahun itu masih termenung di bangku itu, lalu ia bangkit berdiri menilik dari balik jendela kecil, melihat betapa lemahnya Adrian sekarang. Hatinya sakit melihat keadaannya itu.

TRING....TRING...TRING

Bunyi ponsel Jasmine berdering menandakan panggilan masuk, dari Zeze kawan satu sekolah Jasmine dulu.

"Halo, yaa ada apa ?" sapa Jasmine menahan tangis.

"Bagaimana dengan penawaran ku ? apa kau setuju?" Tanya penelpon.

"Aku masih bingung" balas Jasmine tergugu.

"Ohh, Ayoolah Jasmine, kau hanya perlu bekerja pada ku. Kau membutuhkan uang bukan? ini salah satu caranya. ikut atau tidak ?" rayu dia dengan nada tegas.

"Apakah tidak ada cara lain ?"

"Tidak ada, Aku butuh jawaban cepat Jasmine, kau bayangkan tunangan mu akan selalu berada di posisi antara hidup dan mati, dia hidup tapi dia juga mati. fikirkan itu"

"Ba...baiklah, aku ikut" jawab Jasmine menahan tangis.

"Okey, datanglah ke Club biasa tempat aku kerja. Aku menunggu mu"

Dan panggilan itu berakhir dengan isakan Jasmine yang semakin kencang, ia tidak ingin melakukannya tapi ia terpaksa, ia akan lakukan apa pun untuk tunangannya, apapun itu.

🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️

TO BE CONTINUED

Medan, 11 Juni 2020

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 11, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

UnforgiveWhere stories live. Discover now