Unit nine

3.6K 388 16
                                    

"Mas Jae..."

"Mas..bangun dulu bentar"

Taeyong menggoyangkan badan Jaehyun untuk berusaha membangunkannya.

"Eungh, kenapa dek?" Jaehyun mengucek matanya sebelum membuka kedua matanya.

Setelah merasa mata nya dapat di buka dengan benar, Jaehyun melirik kearah jam dinding.

"Dek, masih jam 3 pagi, kok udah bangun?" tanya Jaehyun.

"Kepala aku pusing, mual banget mas hiks~" lirih Taeyong, ia langsung memeluk Jaehyun dengan erat sambil mengusel ke ceruk leher Jaehyun.

"Kamu sakit? mau ke dokter dek?" Tanya Jaehyun sambil mengangkat badan mungil Taeyong dan memindahkan si mungil ke pangkuannya.

Taeyong hanya menggeleng lemah. Ia merasa sangat pusing dan mual, tadi sebelum membangunkan Jaehyun, ia sudah muntah 3 kali.

Jaehyun mengelus punggung Taeyong dengan lembut, "Pusing banget ya? mas bikinin teh hangat ya dek, kamu tunggu disini ya"

Taeyong mengangkat kepalanya, menatap kearah sang suami dengan matanya yang masih berair, hidung nya memerah dan jangan lupa mata bulat Taeyong yang menambah kesan imut.

Seandainya Taeyong sedang tidak sakit, sudah di pastikan Jaehyun akan memakan suami mungilnya ini.

"Mau sama mas~" rengek Taeyong.

Jaehyun yang mengerti dengan kondisi Taeyong yang sedang sakit pun langsung menggendong Taeyong ala koala dan membawanya ke dapur.

"Mas Jae, kepala yongie pusing banget hiks" Adu Taeyong sambil memeluk leher si dominant.

Sesampainya di dapur, Jaehyun mendudukan Taeyong di meja makan, beruntung meja makan mereka terbuat dari kayu sehingga mampu menompang berat badan Taeyong.

"Mas bikinin teh hangat ya, nanti dikamar mas pijitin kepala adek"

Taeyong hanya mengangguk sambil menunggu Jaehyun membuatkan teh hangat untuknya.

Tidak membutuhkan waktu sampai 5 menit, Jaehyun membawa segelas teh hangat dan memberikannya ke Taeyong. Setelah menghabiskan teh nya, Taeyong menaruh gelasnya di meja lalu merentangkan kedua tangannya kearah Jaehyun.

"Mas, gendong~"

Jaehyun dengan sigap kembali menggendong Taeyong, "Udah mendingan?"

Taeyong hanya mengangguk, ia menidurkan kepalanya di ceruk leher Jaehyun.

Di kamar, Jaehyun menidurkan Taeyong dikasur sembari menyelimutkan tubuh mungil Taeyong.

"Mas pijitin ya kepala nya, kamu tidur gih" Ujar Jaehyun yang sudah mendudukan dirinya di sebelah Taeyong, ia memijit pelan kepala Taeyong agar membantu Taeyong untuk tertidur.

Kenapa tidak menggunakan minyak kayu putih atau minyak angin? Taeyong sangat tidak menyukai bau nya, dia lebih menyukai minyak telon yang untuk bayi dan sayangnya minyak telon Taeyong sudah habis.

"Mau ngusel aja mas.." Taeyong mendekatkan dirinya ke Jaehyun, ia menenggelamkan wajahnya ke perut berotot milik Jaehyun.

Jaehyun memijit kepala Taeyong dengan tangan kanan nya sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk menepuk nepukan punggung Taeyong.

"Dah yuk tidur, cepet sembuh dek" Jaehyun membungkukan badannya sedikit untuk mengecup Taeyong lalu kembali ke kegiatannya, membuat Taeyong tertidur dengan nyaman.

THE JUNG

Taeyong terbangun saat merasakan Jaehyun tidak ada disebelahnya. Ia langsung menyibak selimutnya dan berdiri dari kasur untuk mencari keberadaan Jaehyun.

Tidak mungkin kan Jaehyun pergi kerja meninggalkannya? Aish, membayangkannya saja hampir membuat Taeyong menangis.

"Mas Jae..."

Taeyong menuruni tangga sambil berpegangan ke samping tangga, kepala nya masih sedikit pusing.

"Mas Jaehyun..."

Tidak ada sahutan sama sekali. Mata Taeyong sudah mulai berair, "Mas Jaehyun!" Kali ini Taeyong sedikit meninggikan suaranya.

Sesampainya di anak tangga paling bawah, Taeyong langsung mendudukan dirinya. Kakinya terasa sangat lemas untuk berjalan dan belum lagi pusing yang mendera.

"Hiks Mas Jaehyun!" Teriak Taeyong.

"Loh?! dek? kok duduk di tangga gitu?" Mendengar suara Taeyong berteriak memanggilnya, Jaehyun segera mematikan kompor nya dan menghampiri Taeyong. Ternyata, si mungil sedang menangis sambil duduk di tangga.

Melihat Jaehyun di hadapannya, malah membuat Taeyong semakin menangis. Dengan sigap Jaehyun berjongkok di depan Taeyong lalu membawa si mungil ke pelukannya.

"Loh loh kok nangis dek? masih pusing ya? mau sarapan apa biar mas buatin" Tanya Jaehyun. Jaehyun menggendong tubuh mungil Taeyong dan membawanya ke ruang tamu lalu mendudukan dirinya ke sofa serta Taeyong yang berada di pangkuannya.

"Hiks, a-aku kira mas jaehyun ninggalin aku sendirian, dari tadi aku manggilin mas jaehyun"

"Maaf dek, mas lagi manasin sup semalam buat sarapan kamu nanti, maaf ya sayang" Ujar Jaehyun sambil mengusap lembut pipi Taeyong untuk menghapus jejak air matanya.

"Masih pusing ya?" tanya Jaehyun yang dijawab anggukan oleh Taeyong

"Mau ke rumah sakit gak? muka kamu juga rada pucet dek"

"Yongie gak mau kerumah sakit, takut.."

Yups, Taeyong memang takut untuk kerumah sakit.

"Tapi kamu pucet loh, mas takut kamu kenapa napa"

"Gak mau mas! Mau sama mas Jaehyun aja"

Jaehyun menghela nafasnya, "Yaudah ngga, tapi sarapan dulu ya? Terus minum obat biar nanti mendingan"

"Heem, tapi suapin ya.."

"Iya sayang"

TBC, bukan tuberculosis.

I

nstagram: Kajaeyong

The Jung | JaeyongWhere stories live. Discover now