Dark Past

452 47 0
                                    


"A-aku menyukaimu," ucap pelan seorang gadis bersurai hitam kecokelatan.

Kepalanya menunduk, cukup membuktikan bahwa tidak ada kepercayaan diri dalam pengakuannya. Matanya terpejam erat, menggigiti bibir bawahnya dengan cukup kuat. Dia sudah pasrah akan nasibnya —seperti yang sudah-sudah— di tangan gadis blonde di hadapannya.

"Kau masih berani mengatakannya?" tanya gadis blonde dengan nada rendah yang penuh tekanan.

"Lebih dari setahun aku memendamnya, tak mungkin dengan mudah aku bisa—"  ucapan gadis malang tersebut terputus karena seember air yang disiramkan padanya.

Kini tubuhnya basah kuyup. Tak cukup dengan hanya menyiramkan air, pria tersebut juga melemparkan benda plastik tersebut ke arahnya. Sang pelaku tak peduli dengan penampilannya dan memilih untuk memeluk mesra pinggang si gadis blonde.

"Kurasa dia harus melihat bagaimana 'sepasang kekasih' seharusnya, Chae." Pria tersebut, Renjun, mengecup pelan pipi gadis yang didekapnya.

Tanpa memedulikan ucapan pria yang menjadi kekasihnya, gadis yang dipanggil Chae tersebut mengambil beberapa langkah ke depan. Dia menendang tulang kering kaki kiri gadis di hadapannya. Sedang yang diperlakukan kasar tak melakukan apapun selain menahan erangan sakit yang dirasakan.

"Apa yang kau harapkan dengan tetap berdiri kokoh di depanku?!"

Kedua teman perempuan Chae menekan pundak gadis tersebut agar merendah dengan kedua lututnya. Salah satu diantara mereka menarik paksa rambutnya. Matanya yang memerah bertemu dengan tatapan dingin milik Chae. Dalam pancaran matanya terdapat amarah, ketakutan, sekaligus kekecewaan yang ingin disampaikan pada Chae.

Melihat hal itu, Chae justru mendengus dengan kasar. "Dasar menjijikkan!"

Dan dengan kalimat tersebut, Chae beranjak pergi dari tempat tersebut. Diikuti kekasih juga kedua temannya. Meninggalkan gadis tersebut dengan keadaan mengenaskan.

"Aku harap aku mampu membencimu, Chae," ucap gadis tersebut sembari menatap punggung gadis angkuh yang tak pernah dapat dia raih.

Tangannya mengepal dengan erat. Otak juga hatinya sedang berdebat. Dan kali ini, dia tak mau lagi menuruti ucapan hatinya yang bodoh, "Tidak! Aku akan membencimu selamanya, Park Chaewon!"

















- To be Continued -

CoraggiosaWhere stories live. Discover now