catatan bahasa inggris

164 55 48
                                    

Lucy duduk sendiri di bangkunya. Kalau biasanya ia selalu bersama Audrey, sekarang Lucy harus bertahan seorang diri.

Pelajaran sudah berlangsung selama 45 menit dan Lucy masih tidak bisa fokus. Dengan digabungnya kelas XI IPS 3 dan XI IPA 2, memang membuat pelajaran terasa seru karena siswa-siswi yang heboh mengeluarkan pendapatnya masing-masing.

Tapi tidak dengan Lucy.

Di belakangnya kini terduduk seorang
Kang Yeosang.

Lucy tidak bisa menoleh ataupun bergerak. Rasanya jadi kaku dan aneh.

"Sekarang saya bagi tugas ya, dikerjakan secara berkelompok 2-4 orang." Bu Wendy mulai menuliskan tugasnya di papan tulis.

Mati, batin Lucy. Biasanya ia selalu sekelompok dengan Audrey, tetapi sekarang Lucy benar-benar sendirian.

"Lucy, mau sekelompok sama aku?" tawar Yena padanya.

Lucy tidak terlalu dekat dengan Yena, tetapi gadis itu ramah dan murah senyum. Lucy pun mengangguk mengiyakan.

"Oh iya kita sekelompok sama Yeosang dan Yunho juga! Seru deh bisa kenal sama cowok-cowok IPA!"

Lucy sudah kehilangan akal sehatnya sekarang.

Sekelompok dengan Kang Yeosang?
Ia bahkan tidak tahu ini adalah cobaan atau berkat.

Yena menarik lengan Lucy untuk duduk berkelompok dengan Yeosang dan Yunho.

"Hai Yunho, hai Yeosang. Ini Lucy, dia agak pemalu jadi aku ajak sekelompok bareng kita, gak apa ya?"

Bahkan Yena yang turun tangan untuk memperkenalkan dirinya, Lucy merasa sangat payah.

"Gak apa, makin rame kan makin cepet selesai!" Yunho, cowok itu lucu dan mampu mencairkan suasana.

Lucy tetap menunduk hingga sebuah tangan terulur dihadapannya.

"Kang Yeosang, salam kenal."

Suara itu, suara rendah yang membuat Lucy jatuh hati.

Lucy mendongak, kemudian membalas uluran tangan Yeosang sambil memberanikan diri menatap pria itu.

"H--Hwang Lucy, salam kenal juga."

Untuk pertama kalinya, Lucy ingin terus menggenggam tangan Kang Yeosang.


********

Yena dan Yunho sibuk mengoceh mengenai hal-hal random, sementara Yeosang dan Lucy berkutat pada soal-soal Bahasa Inggris yang diberikan Bu Wendy.

Tanpa sadar pipi Lucy memanas, ini seperti adegan di komik favoritnya, ketika si lelaki sibuk mengerjakan tugas dan si perempuan memperhatikan diam-diam.

Lucy gak bisa menampik fakta bahwa ia kesal dengan Yena dan Yunho yang tidak membantu mengerjakan tugas, tetapi malah asyik mengobrol satu sama lain.

"Aku boleh pinjam catatanmu?"

Suara rendah itu membuat Lucy kembali ke alam sadarnya.

Yeosang menatapnya, lebih tepatnya menunggu jawaban Lucy.

"Boleh! Boleh!" Lucy buru-buru menyerahkan buku catatan Bahasa Inggrisnya.

Kok aku jawabnya ngegas banget sih, batin Lucy, merasa kesal dengan dirinya sendiri.

Yeosang tersenyum tipis lalu mulai membuka buku catatan Lucy.

sunflower ; ateez ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang