Yang Jeongin

Kuakui saat ini Hyunjin kelihatan goblok!

Hyunjin bukan Minho yang bisa melihatku yang hanya roh ini. makanya aku berusaha mengirimkan morse kepadanya, hanya itu satu-satunya jalan yang kupunya untuk berkomunikasi dengannya saat ini.

Bendera semaphore? Tidak, itu tidak efektif, meski di sini ada kain peraca yang biasa digunakan untuk lap, dari pada mengibarkan lap sembari menunggu Hyunjin menerjemahkan kode dariku dengan penuh ketidakpastian, lebih baik mengirim kode morse lewat ketukan buku sambil menimpuki tikus-tikus kan?

Aku mengambil inisiatif menyambut tikus-tikus itu. beberapa dari mereka berhenti sekedar untuk meraihku, rupanya pernyataan bahwa hewan bisa melihat roh halus itu benar.

Kupukuli tikus-tikus itu menghalaunya agar tidak semakin mendekat ke arah Hyunjin yang tengah menjadi tameng dari Yiren dan Seungmin.

Sialan! Cowok tampan yang kini lemot itu tidak paham juga dengan kode yang kuberikan. Kini dia malah asik menyingkirkan tikus-tikus itu bersamaku. Kalau begini semuanya tidak akan selesai dengan cepat!

Soalnya tikus-tikus itu kuat banget, meski telah ditimpuki dan terpental jauh, dia masih bisa bangkit hingga kupikir dia zombi?

Karena sudah tidak tahan akan tidak pekanya Hyunjin, aku menimpuk punggungnya, lalu kuarahkan bukuku ke arah sandera lalu ke arah tangga.

Kumohon, kali ini pekalah...

"Apa sih, Je?!" Hyunjin tetap menginjak tikus yang mau merayap ke kakinya dan dengan gesit menusuk-nusuk tikus lainnya. Yep, entah dimana ia mendapatkan senjata yang bagus, linggis.

Kesabaranku sudah hilang, ya tuhan kenapa kali ini Hyunjin goblok banget?

"Lo bawa Seungmin dan Yiren keluar, gue urus tikusnya!" teriakku berharap seakan Hyunjin bisa mendengarku.

"Bilang dari tadi!"

Hah? Apa?

Demi Tuhan, terimakasih... Hyunjin bisa mendengarku.

"Lo bisa pegang palu?"

"Ya, gue rasa."

"Ganti buku lo dengan palu."

Aku meraih palu yang selama ini ia letakkan tidak jauh dari kakinya. Buru-buru Hyunjin membebaskan Yiren dari tali yang mengikatnya, dan menggendong Yiren. Agar mengurangi resiko Yiren jatuh saat dibawa-bawa, Hyunjin mengikat dirinya dengan menggunakan tali itu.

Sementara itu Seungmin dibopongnya.

Aku terkesima, Hyunjin kuat banget. Seringan-ringannya mereka berdua, pasti tubunya masih terdiri dari gumpalan darah, lemak, tulang, dan organ dalam yang pastinya masih berat.

"Good luck!"

Tidak kusangka Hyunjin mengangguk. Kukira hanya saat terdesak tadi dia bisa mendengarku.

Aku langsung melayang ke depan Hyunjin dan menghalau semua tikus-tikus yang akan memangsanya. Meski aku cukup gesit dan pukulanku kebanyakan kena telak, tikus itu jumlahnya kelewat banyak, beberapa dari mereka berhasil merambat ke kaki Hyunjin mengakibatkan cowok itu digigiti dengan bar-bar.

Celana rumah sakitnya sudah berlumuran darah dan beberapa bagian juga sudah koyak memamerkan kulit putihnya yang dibalut darah mengucur.

Meski begitu Hyunjin tetap berusaha menendang tikus-tikus itu sembari menyeimbangkan tubuhnya yang membawa dua nyawa lain.

"Minho!"

Kengerian ini makin bertambah saat kudengar bunyi bip bip tanda bom yang tengah diaktifkan.

[1] CTRL + C ✓Where stories live. Discover now