2: The Difference Between Heaven and Earth was Just Like That

226 41 9
                                    



Do Kyungsoo saat ini benar-benar benci terhadap pria itu. Ia ingin tetap tinggal di ruang kerja tersebut saat dilihatnya pria itu bergerak meninggalkan ruang kerjanya. Namun tanpa mampu menahan, dirinya segera terseret saat pria itu mulai bergerak meninggalkan ruangan. Meski terpaksa, mau tak mau ia mengikuti Sehun. Oh Sehun masuk ke dalam sedan besar meninggalkan bangunan tempat di mana ia bekerja, dan tubuh Kyungsoo pun ikut mengikuti seperti layangan, melayang tepat di samping kendaraan kerajaan tersebut.

Saat Kim Sejong mendengar teriakan, "Kendaraan Yang Mulia mendekat", sesegera mungkin iapun bergegas. Diperbaikinya gaun berwarna putih gading yang melilit indah tubuhnya dan segera menuju luar istana, berlutut di teras menunggu tibanya Sang Raja.

Setibanya Oh Sehun di depan istana, dengan tatapan lembut diangkatnya wajahnya lalu menyapa, "Yang Mulia".

Kyungsoo memperhatikan dengan wajah yang mencibir.

Kim Sejong, mengapa tiap melihat wajah wanita ini, mengingatkan Kyungsoo kepada seseorang?

Oh Sehun turun dari keretanya dengan wajah yang berkerut. Kemudian melangkah maju mendekat pada Sejong dan membantu wanita itu berdiri.

"Di udara yang sedingin ini, mengapa kau menggunakan gaun yang begitu tipis?"

Meskipun eskpresi wajah pria itu masih terlihat apatis, namun nada suaranya terdengar sedikit khawatir.

Sejong tersenyum lembut, lalu menjawab,

"Tentu saja Saya mengingat bahwa Yang Mulia menyukai jika Saya menggunakan gaun berwarna putih. Jadi saya sedari tadi telah menunggu Yang Mulia..."

"Uhuk.." ucapan wanita itu ditutupnya dengan batuk yang bahkan masih tetap terdengar lembut.

Oh Sehun tak menjawab, kemudian menarik tangan Sejong untuk segera memasuki istana Zi Yun.

Sejong melirik sekilas kearah di mana tautan tangannya dan tangan Sehun berada, dan tersenyum, tersipu malu-malu dengan wajah yang memerah.

Tentu saja pemandangan itu membuat Kyungsoo kembali mencibir malas.

Sekarang baru memasuki musim gugur, yang mungkin tak bisa di anggap hangat. Jika hanya angin dingin sepoi-sepoi yang sesekali bertiup, memangnya apa tugas dinding-dinding interior tinggi kerajaan, hingga tak bisa menghalanginya masuk?

Kembali ia teringat ketika ia pertama kali tiba di Hu Perfektur, sekitar bulan Juni-Juli. Meskipun saat itu musim dingin telah berakhir, namun udara dingin masih menusuk kulit. Angin dingin bahkan menusuk seperti duri, menggesek kulit hingga terasa sakit. Ia bahkan ingat di hari pertama ia berada di Hu perfektur, dia bangun di tengah malam dan mendapati wajahnya berdarah. Bukan, bukan luka dikarenakan benda tajam, hal itu dikarenakan bibirnya yang terlalu mengering dan menjadi kaku hingga berdarah dan membasahi sebagian wajahnya.

Hari berikutnya ia terserang demam. Namun karena di awal keberadaannya banyak perwira dan prajurit yang tak dapat langsung menerima dirinya, ia tak ingin menyampaikan hal tersebut. Dengan kekeraskepalaannya ia tetap diam dan bekerja, seolah-olah tidak ada yang mengganggunya, hanya untuk menunjukkan kegigihannya kepada para prawira dan prajurit tersebut. Ketika semua orang menggigil kedinginan, ia bahkan dengan sengaja menggunakan pakaian tipis untuk berlatih di luar ruangan, di bawah salju dan udara dingin yang menyiksa. Dengan usaha itu, meskipun ia berhasil menerima banyak pujian dan penerimaan, namun ia juga menerima flu yang semakin bertambah parah.

Bagi Kyungsoo seperti itulah. Semenjak kecil, sebagai seorang anak, ia tak pernah menerima kasih sayang dan cinta dengan baik. Jadi sedari dulu ia sudah terbiasa hidup menanggung susah, tanpa ada seorangpun yang dapat ia andalkan. Oleh karena itu ia selalu takut menderita berlebih hingga tak mampu mengandalkan dirinya sendiri, ia takut, karena ia tau hanya dirinya sendiri yang dapat ia andalkan.

Chegaste ao fim dos capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Sep 01, 2020 ⏰

Adiciona esta história à tua Biblioteca para receberes notificações de novos capítulos!

UnrepentantOnde as histórias ganham vida. Descobre agora