1: A Ghost Returns, Returns to Her True Home

324 44 0
                                    



Kyungsoo membuka matanya dan menyadari keberadaan dirinya di tempat yang tak terasa asing.

Meski tak terlalu terang, ruang kerja tempatnya berada saat ini terasa begitu damai dan tenang. Di atas meja besar penuh ukiran yang terletak di tengah ruangan terlihat gulungan-gulungan laporan kerajaan yang tak tertata rapi. Di dinding yang tepat berada di atas meja dan kursi terdapat sebuah plakat besar yang bertuliskan "Wen Dao Tang". Ketiga karakter itu terukir kokoh dan rapi, menampilkan gaya kaligrafi yang sangat alami. Semua orang akan berfikir bahwa raja yang memerintah saat inilah, Oh Sehun; yang telah mengukirkan kaligrafi tersebut, meskipun sebenarnya Kyungsoo lah sebenarnya yang memegang pisau dan mengukir setiap lekukan.

Ruangan ini diberi nama Wen Dao Tang. Walaupun terlihat seperti ruangan kerja pada umumnya, namun sebenarnya ruangan inilah ruangan kerja sang Raja, Oh Sehun.

Kenapa? Mengapa dia, Do Kyungsoo; berada di sini?

Dirinya semestinya berada di Chi Imperial Palace. Begitu jauh dari ibu kota, tepatnya di perfektur Hu. Ia dan jendral terkenal dari negara bagian Ji, Choi Dongha; mestinya sedang bertempur satu sama lain. Meskipun beberapa peperangan di berbagai negara bagian telah berhasil dimenangkan, namun gejolak di perfektur Hu masih saja membara. Membuat Kyungsoo mesti turun tangan, bertarung secara langsung melawan Choi Dongha. Kyungsoo tak memiliki muslihat atau rencana yang penuh dengan tipu daya yang dapat memastikan pria tersebut kalah hingga ia dapat membawa kemenangan. Dan hal itu pulalah yang membuat Choi Dongha mampu menggulingkannya dari kudanya dan menyerang dirinya menggunakan tombak bermata tajamnya saat itu juga. Hal terakhir yang diingatnya adalah saat tombak tajam Choi Dongha menembus perutnya, hingga kesadarannya hilang saat itu juga.

Choi Dongha bukanlah pemula, ia mestinya tak bisa disepelekan. Pria itu adalah jendral yang sangat berpengalaman. Jadi, saat dirinya menyadari dirinya telah terlempar jatuh dari kudanya, ia tau bahwa pria itu pasti bisa dengan sangat baik memanfaatkan kesempatan dan mengalahkan dirinya. Saat itu ia langsung tau bahwa kematiannya tak terhindarkan.

Tidak, atau bahkan lebih tepatnya, saat Do Kyungsoo meninggalkan ibu kota dengan membawa 20.000 pasukan beserta kuda menuju Hu Perfektur tiga bulan yang lalu, ia telah mengetahui bahwa ia kan mati.

Jadi apa yang terjadi?

Bukan hanya ia tak jadi mati, namun ia juga berada ribuan kilo jauhnya dari dimana ia seharusnya berada, dan mengapa mesti di ruang kerja Sehun??

Kyungsoo mengerutkan alisnya, tampak sangat bingung, lalu berdiri dan mengambil dua langkah ke depan, hanya kemudian untuk menyadari bahwa tubuhnya seringan kapas. Cukup dengan memikirkan dimana ia ingin berada, maka dengan sekejap mata tubuhnya saat ini telah berada di tempat peristirahatan Oh Sehun, sebuah bilik kecil di ruang kerja tersebut yang dipisah dengan sebuah pembatas ruangan berukiran indah.

Dan tanpa diduga, Sehun berada di sana.

Wajah pria itu tampak agak lelah. Bersandar di atas sofa lembut dengan mata terpejam. Lingkaran hitam, meskipun samar, namun terlihat jelas di bawah kedua matanya. Tangan kirinya menggenggam laporan kerajaan.

Meskipun wajahnya jelas tampak lelah. Namun, seperti biasa, tetap terlihat sangat tampan. Karena kedua mata tersebut terpejam, bulu matanya yang lebat, panjang dan lentik tersebut terlihat sangat jelas. Bulu mata di kedua sisi wajahnya tersebut tampak seperti sayap kupu-kupu yang sesekali bergetar seiring hembusan nafasnya yang ringan. Sudut luar matanya agak melengkung keatas. Dia tampak seperti pria yang lembut dan tulus yang dapat melihat langsung ke dalam jiwa seseorang dan mencuri hati mereka. Tapi jangan ditanya jika ia marah, mata tersebut akan segera mengirimkan pandangan dingin dan tajam yang menusuk, membuat mereka seolah berada dalam ruangan pendingin.

UnrepentantOnde histórias criam vida. Descubra agora