"I know, aku hanya cape. Aku mau tidur.." Kamu mulai melangkahkan kakimu kembali dan pergi ke kamar.

Sudah beberapa menit berlalu, seharusnya Johnny sudah berada di kamar ini jika dia memang merasa kamu berubah.

Kamu pergi ke lantai bawah untuk mengambil segelas wine. Namun, saat kamu hendak melangkahkan kaki ke dapur, kamu mendengarkan suara orang bertengkar di depan rumah.

Keinginan tahuan-mu membuatmu melangkah untuk melihat siapa, pintu rumahmu terbuka tapi tidak terlalu lebar dan kamu bisa mendengengarkan suara Johnny dari ruang tamu.

"Kenapa kamu ninggalin aku?!"

"Aku nggak ninggalin kamu, aku akan bertanggung jawab."

"Kenapa kamu harus ngebiarin ini semua ke aku?! Aku masih kuliah!!"

"Dengar, bukankah kita sudah jelas dari awal?"

"Jelas jelas gundulmu! Ini aku hamil dan ini anakmu! Bagaimana aku ngejalanin masa masa kuliahku jika aku harus seperti ini hah?!"

Kamu terdiam, kakimu terasa lemas dan kemudian tangismu pecah.

Johnny membuka pintu rumah dan melihat dirimu yang berdiri tak jauh dari tempat dia berdiri. Dia menghampirimu dan segera memelukmu.

"Honey, ini bukan seperti apa yang kamu pikirkan."

"Bukan seperti apa yang aku pikirin? Lalu apa semua ini?!" Kamu menjauhkan diri dari Johnny dan selalu menepis tangannya yang hendak meraihmu.

"Sayang, dengerin penjelasan aku dulu. Aku ngelakuin ini semua ada alasannya."

"Apa?!! Atas dasar apa kamu ngelakuin ini semua?!!!"

"Aku ngelakuin ini semua demi kita. Demi keluarga kita."

"Aku tau kamu ga bisa punya keturunan." Kamu terdiam dan kemudian tertawa dengan mirisnya. Betapa menyedihkan hidupmu saat ini?

"Aku hamilin dia agar aku ada keturunan." Lanjutnya.

Johnny mulai melangkahkan kakinya mendekatimu dan memelukmu. Kamu ingin melepaskan diri dari pelukannya, namun nihil. Kekuatan Johnny jauh lebih besar darimu.

"Dengarkan aku, aku mungkin terdengar egois bagimu. Tapi aku hanya menginginkan seorang anak dari darahku sendiri."

Ini semua terdengar gila bagimu tapi tidak baginya, Johnny memang menginginkan seorang anak dari awal kamu menikah dengannya dan beberapa tahun yang lalu kamu telah diagnosa bahwa kamu akan susah untuk memiliki keturunan, karena kamu mandul dan kamu tidak memberi tau Johnny akan hal ini.

Ketakutan terbesarmu adalah ketika dia meninggalkanmu akan hal ini. Dan benar, ini telah terjadi. Kamu juga seharusnya tidak menyalahkannya jika pada akhirnya dia akan meninggalkan dirimu.

"Gila!" Perempuan itu adalah adik dari Taeyong, Joy. Mengapa harus dia?

Joy dengan segera pergi dari sana dan begitupula Johnny yang menyusulnya. Kamu merasa gagal untuk menjadi seorang istri karena tidak bisa mengandung seorang anak dan sekarang?

Malam itu, tepat dengan seperti yang kamu duga. Johnny tidak pulang ke rumah, malammu menjadi semakin kacau pada setiap harinya.

🌱

Beberapa hari telah berlalu dan ya dia tidak pulang atau sekedar mengirim kabar untukmu. Kamu mengambil mantelmu dan segera berangkat menuju kantor.

"Sekertaris Y/N Seo, direktur Lee mencari anda."

Seo, marga suamimu. Benar, pernikahan selalu membuat ikatan yang mutlak akan tetapi pernikahan itu sendiri bisa sewaktu waktu berubah makna menjadi kebencian.

Neo Culture Taubat ( NCT ) ✔Where stories live. Discover now