― 五月 ―

119 13 5
                                    

"There are no evil quirks, but evil people with a quirk."


✽✽✽


Saat Chiyoko membuka mata, ia menyadari bahwa dia sudah tidak ada di lapangan lagi. Gadis itu diam dan tetap berbaring untuk sementara waktu, sebelum perlahan duduk sambil mengusap matanya. Hidungnya terasa perih, tetapi tidak begitu sakit. Bahkan seluruh tubuhnya juga baik-baik saja, hanya sedikit lelah.


Ia berusaha mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Satu hal yang pasti dia ingat berhasil melanjutkan ke babak ketiga di festival olahraga berkat strategi dari Shinsou. Dia ingat juga berhadapan dengan salah satu murid dari departemen pahlawan. Kemudian gadis itu teringat bagaimana wajahnya berakhir disikut oleh lawannya sebelum jatuh pingsan.


'Jadi pada akhirnya aku gagal pada babak pertama, ya?' Chiyoko mengusap hidungnya. Saat mengingat kembali bagaimana wajahnya disikut, tanpa sadar hidungnya menjadi perih lagi. 'Rasanya memalukan. Walau sudah bertarung sekuat tenaga, akhirnya aku tumbang dengan satu serangan di wajah.'


Pandangan Chiyoko jatuh pada kedua tangannya sendiri. Walau tubuhnya sudah tidak merasakan sakit lagi, kulitnya tetap saja terasa perih. Hari ini dia berdiri terlalu lama di bawah matahari, walau sudah membaik, tetap saja ia merasa kulitnya seperti terbakar. Chiyoko menghela napas. "Benar-benar menyedihkan ...."


"Siapa yang menyedihkan?"


"Wah?!" Chiyoko lompat dari ranjangnya begitu mendengar suara berat milik teman sekelasnya. Netra merahnya menatapi Shinsou yang melangkah mendekati ranjangnya. "K-Kau menakutiku!" pekik Chiyoko. Sesaat pemuda itu memandangi Chiyoko keheranan, tetapi dia tetap diam dan duduk di kursi yang tersedia.


"Ya, maaf," katanya. Tangannya kemudian mengulurkan sebuah teh botol. "Ini yang biasa kau beli, bukan?"


Chiyoko menatapi botol itu keheranan untuk beberapa saat, sebelum dia mengangguk pelan dan menerimanya. Sambil membisikkan terima kasih, gadis itu membuka botol itu. "Berapa lama aku pingsan?" tanyanya.


Shinsou melihat menuju jam dinding untuk sejenak, sebelum kembali menatapi Chiyoko. "Sekitar dua puluh sampai tiga puluh menit, mungkin?" jawabnya. "Tidak begitu lama. Tetapi kata Recovery Girl kau boleh menetap untuk istirahat. Kau sudah terlalu memaksakan tubuhmu selama festival," dia menambahkan, matanya memperhatikan keadaan Chiyoko dengan seksama. "Padahal kau diizinkan untuk tidak mengikuti festival ini ...."


"Mana mungkin aku tidak mengikuti festival ini! Kakakku datang menonton, kau tahu!" ucap Chiyoko kesal sambil menutup kembali minumannya. "Lagipula, festival olahraga adalah kesempatan kita untuk mendapatkan rekomendasi untuk memasuki departemen pahlawan!"


"Tetap saja," Shinsou mendengus kesal. Matanya menatap tajam gadis itu. "Kau itu bukan hanya sensitif terhadap matahari, bukankah fisikmu sebenarnya tidak begitu bagus?" tanyanya. "Apa kau mau memaksakan dirimu sampai merusak tubuhmu sendiri?"


"Bukan ... Bukan begitu ..." Chiyoko segera mengalihkan pandangannya. Ia menggenggam botol minumannya dengan cukup erat, sebelum menundukkan kepala. "Aku hanya ingin membuktikan pada mereka ... aku ingin membuktikan pada Kakak ... aku ingin membuktikan padamu, bahwa aku kuat."

1 Semester || Shinsou HitoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang