― 四月 ―

245 22 2
                                    

"Let's make a deal!"


✽✽✽


Musim semi.


Bunga-bunga bermekaran, udara dingin tiada ampun dari musim sebelumnya kini menjadi lebih hangat, tidak lupa kelopak bunga sakura yang berjatuhan menjadi pertanda khas kedatangan musim yang identik dengan awal baru.


Dengan adanya awal yang baru, ada pula tahun ajaran baru. Hari ini adalah tanda bahwa Shirayangi Chiyoko adalah seorang siswi SMA. Bukan siswi SMA biasa, siswi SMA UA! Toh, walau dia bukan siswi dari departemen pahlawan, departemen yang paling dibanggakan dari sekolah ternama ini, setidaknya dia berhasil memasuki departemen umum dengan nilai yang memuaskan.


Maka dari itu, Chiyoko melangkah melewati gerbang sekolah dengan langkah pelan. Mahkota putihnya dikepang rapi, kepangannya jatuh tepat di bahunya. Seragamnya lengkap dan sudah disetrika, blazer sekolahnya juga dia kancing. Sepatunya pun bersih dari debu. Mungkin terlihat terlalu berlebihan, tetapi, hey, first impression matter!


Netra merah gadis itu bergemilang saat ia melihat sosok tinggi tidak jauh di hadapannya. Walau di antara kerumunan orang-orang dengan rambut warna-warni atau sesuatu hal yang mencolok karena quirk mereka, Chiyoko selalu bisa menyadari rambut singa berwarna ungu itu.


Sambil mempercepat langkahnya, Chiyoko berseru, "Shinsou-kun!"


Sesuai dugaan, pemuda itu menengok. Sesaat matanya melebar, tapi dengan cepat berubah menjadi tatapan malas. "Oh, Shirayanagi," Shinsou Hitoshi mendengus pelan. Walau terdengar dingin, Chiyoko tidak menghiraukannya dan tetap mendekati pemuda itu dengan senyuman lebar.


"Selamat pagi!" sapa Chiyoko dengan gembira. "Tidak kusangka kita akan bertemu lagi! Bagaimana pagimu? Kuharap baik-baik saja, karena—kau tahu—perasaanmu ketika kau bangun di pagi hari biasanya mempengaruhi perasaanmu selama seharian penuh!" kata gadis itu. Penuh semangat, hampir tidak memberikan kesempatan bagi Shinsou untuk membalas.


Senyuman simpul muncul di bibir Shinsou. Tipis, nyaris tidak terlihat kalau saja Chiyoko tidak berjalan di sebelahnya. "Aku masih mengantuk, tetapi semuanya baik-baik saja," jawab Shinsou, wajahnya kembali datar. "Seperti biasa kau penuh semangat, ya?"


Tawa keluar dari Chiyoko. "Kau selalu mengantuk di pagi hari, Shinsou-kun," ucapnya. Kemudian kedua tangannya mengepal di depan mulutnya. "Oh, tapi kau harus tahu kalau aku sebenarnya sangat gugup!" katanya. "Jantungku berdegup kencang sampai aku tidak mendengar apa pesan Ibu dan Kakak pagi ini!"


"Huh, kurasa aku bisa melihatnya," jawab Shinsou, pandangannya jatuh pada posisi tangan Chiyoko. Sesaat Shinsou juga bisa melihat tangan itu sedikit gemetaran. Saat netra ungunya memperhatikan lagi gadis albino itu, Shinsou juga bisa melihat senyuman gadis itu tidak seceria biasanya. "Aku bisa melihatnya dengan jelas."


"B-Bohong!" pekik Chiyoko kaget. "Apakah sejelas itu?" ia kemudian menunduk. Salah satu tangannya masih di depan mulut, sementara satunya memainkan ujung kepangannya. Shinsou sudah mengenal Chiyoko cukup lama untuk mengetahui kebiasaan gadis itu.

1 Semester || Shinsou HitoshiWhere stories live. Discover now