Di sisi lain, jiyong melupakan fakta bahwa ketika ada manusia, meski ia hanya menatap matanya sekalipun, apa lagi sampai menyentuhnya, maka dalam waktu kurang dari satu detik, jiyong sudah membunuhnya.

"ahjussi... aku.. harus.. bagaimana hikss.
Hikss, aku.." Pemuda tersebut terisak menatap kedua tangannya.

"shht, tidak apa-apa. Semuanya akan baik-baik saja, kau sudah melakukan hal yang benar. Kau tidak boleh menangis dan jangan pernah menangis setelah melakukan sesuatu yang menyenangkan" Kata jiyong menenangkan sambil mengelus pelan punggungnya.

"tapi hikss.. a-aku sudah membunuh mereka!"

"mereka memang sudah sepantasnya mati. Maksudku bukan kedua orang tuamu melainkan orang-orang itu dan kau tidak membunuh mereka. Percayalah.."

Ia melepaskan pelukannya, lalu menatap mata jiyong lekat. Tidak ada kebohongan, ia berkata jujur. Tak ada tatapan menghakimi. Ia memaklumi perbuatannya. Kepalanya tertunduk malu.

"a-aku sangat takut ahjussi. B-bagaimana jika polisi menangkapku?"

"lihat mataku dan bicara dengan benar. Aku tak suka mendengar nada gugupmu"

"maaf.."

"sekarang bisakah kau tersenyum?"

"ugh?!"

Senyum jiyong perlahan luntur. Oh tidak!

"muntahkan. Jangan menahannya"

"ukhekk!" Muntahan itu bercampur bersama busuknya darah yang mengelilingi mereka.

"sekarang tersenyum. Tunjukkan padaku" Perintah jiyong lagi.

"apa kau lupa caranya tersenyum, monster kecil?"

"seperti ini!" Dan dimata monster kecil itu jiyong tampak bersinar. Senyumnya terlihat hangat dan indah. Ia terpesona.

Lantas jiyong mengelus rambutnya. "anak pintar. Siapa namamu?"

"ahjussi tidak akan membawaku ke kantor polisi kan?" Ucapnya ragu-ragu. Ia hanya waspada.

Jiyong terkekeh. "tidak akan, untuk apa aku melakukannya? Bukankah aku sudah berjanji padamu. Kau tahu apa yang akan terjadi jika mengkhianatinya?" Ia menggelengkan kepala.

"tepat di bawah kakimu!" Smirk jiyong begitu lebar. Wajah hangat miliknya berubah menyeramkan.

"namaku Kwon Jiyong. Senang bisa bertemu denganmu. Bisakah kita berkenalan?" Betapa liciknya naga ini.

"j-jinhwan. Kim Jinhwan!"

"jinhwan-ssi? Angkat kepalamu jika itu orang lain. Ingat ini baik-baik, jangan biarkan kepalamu tertunduk pada siapapun kecuali padaku, mengerti?"

Jinhwan menggangguk.

"Kim Jinhwan?"

"iyaa?"

"kupikir ini terlalu cepat untuk kau tahu siapa diriku yang sebenarnya? Tapi dengan begitu kau bisa mempersiapkan dirimu terlebih dulu. Aku cukup yakin, kau mencerna semua kata-kataku. Kita buat perjanjian?" Tawar jiyong.

Dalam keadaan sadar, tanpa memikirkan apapun jinhwan mengangguk, menyetujui perjanjian tersebut. "tentu"

"jika kau bertemu denganku yang berbeda, ingatlah bahwa dia adalah diriku. Kau harus patuh, tunduk, dan setia padanya Kim Jinhwan"

"siapa dia? Siapa yang ahjussi maksud?"

"G-dragon!" Jinhwan mengulang kalimat jiyong dalam hati. Ia bisa merasakan atmosfir disana berubah saat ia mengulanginya. Ia sosok yang sangat berbahaya.

| Psychopath | Kwon JiyongWhere stories live. Discover now