Terkadang seungri menunjukkan senyum manisnya, wajah marahnya dan wajah kesalnya. Dalam ekspersi apapun, seungri selalu terlihat cantik. Dia tetap cantik.

Yak, jiyong-ah. Apa sifat manusia milikmu kembali alih-alih kau bersembunyi dibalik nama Kang Daesung hah?

Jiyong menggeleng lagi. Dia tersadar bahwa ia tak bisa melakukan sesuatu yang bisa membuatnya terluka. Ia harus menahannya. Mengubur perasaan bodoh itu!

Jika firasat seunghyun benar, maka suatu saat nanti, seungri sewaktu-waktu bisa menjadi kelemahan jiyong dan itu akan berakibat sangat fatal. Jiyong akan kehilangan seluruh kekuatannya seiring berjalannya waktu jika dia tetap mempertahankan seungri.

Jiyong, nyawamu sedang terancam. Mungkin kau tak menyadarinya. Jangan sampai kau kehilangan kekuatanmu atau orang itu.. dia.. mengambilmu lagi dari kami untuk kedua kalinya, pesan seunghyun. Namun jiyong tampak acuh tak mempedulikan peringatannya.

Apa kehadiran seungri berefek sebesar itu padanya? Jiyong tak bisa membohongi penglihatannya. Korban yang ditolongnya sangat cantik. Jiyong sepenuhnya sadar, dia seorang lelaki, hanya saja, baru kali ini dia menemukan manusia seperti seungri? Manusia aneh menurutnya.

Ada alasan mengapa jiyong mempertahankan seungri. Ia tak bisa menjelaskannya sekarang. Akan ada waktunya. Dan ini semakin bahaya karena seungri adalah satu-satunya manusia yang berhasil membuat jiyong penasaran. Rasanya jiyong ingin mempelajari sesuatu?

Rahasianya hampir saja terbongkar. Jiyong terlalu terburu-buru menunjukkan sisi lain dirinya. Seungri pasti curiga. Sebab mata jiyong berubah, ada kilat gairah lain disana. Mata penuh damba saat melihat warna merah keluar dari dalam cangkang. Jiyong bersikap aneh? Jiyong tak bisa menahan rasa manis lezat itu. Lebih manis bahkan dari biasa ia sesap jika lapar. Jiyong ingin lagi dan lagi.

v(=∩_∩=)フ

Keduanya berakhir makan dalam diam. Tak ada suara selain suara sendok dan grapu yang saling bertabrakan di atas piring. Mereka duduk berjauhan. Ujung hingga ujung.

"hyung.." Seungri membuka suara, memulai percakapan. Jiyong menatapnya sebentar lalu kembali melanjutkan makan. "hm.. bisa kita bicara sebentar?" Lanjut seungri.

Jiyong diam. Dia menunggu.

"anu.. sebelumnya, terima kasih karena sudah datang dan menolongku. Aku tidak tahu harus memulainya darimana tapi terima kasih karena selama ini kau sudah merawatku dengan baik. Terima kasih karena kau selalu ada di saat aku membutuhkan bantuanmu. Aku berhutang banyak padamu hyung. Aku.."

"dari semua itu apa yang ingin kau katakan padaku?" Sela jiyong dengan wajah datar dan dingin.

"aku ingin membalas semua kebaikanmu"

Apa dia sedang membuat lelucon? Mengapa begitu lucu? Dan mengapa dia begitu yakin bisa membayar semuanya? Bahkan nyawanya saja tidak cukup. Jiyong bersmirk.

"begitukah?"

"iyaa, apa yang harus kulakukan untuk membalasnya hyung?"

"bunuh dirimu" Kata jiyong memandang penuh arti orang yang akan menjadi mangsanya nanti.

"nee?"

"ternyata banyak sekali hutangmu padaku, ya?" Kata jiyong lagi, ia tersenyum senang. Seungri hanya bisa menunduk mengiyakan.

"katakan saja apa yang perlu kulakukan untuk menebus semua kebaikanmu hyung"

"lukamu?"

"sudah sembuh. Kau jangan khawatir. Aku sudah sehat"

Mata seungri bergerak kesana-kemari. "apa kau tinggal sendirian hyung?"

"menurutmu?"

"lalu siapa yang memasak saat aku terluka?"

| Psychopath | Kwon JiyongWhere stories live. Discover now