Part11🌟

56 29 170
                                    

[DevanoDanendra--ini aku] 🎶☝️

Aku gak tau sejauh ini kalian ngerti apa nggak sama ceritanya, acak"kan banget. Cuma pengen nulis apa yg terlintas di kepalaku ini😪. Maaf banget kalo gak ngerti🙏

Tapi terimakasih banyak yg sudah menyempatkan untuk mampir dan membaca😘







Happy reading 💛

Setelah di tinggalkan Kenzio di parkiran tadi pagi, dan selama belajar mengajar dilaksanakan Dista tak hentinya memikirkan perkataan Kenzio.

"Dis lo mau kemana? " tanya tanya Liva teman sebangkunya, ketika melihat Dista berdiri dari kursinya setelah guru keluar.

"Gue mau ngadem dulu, pikiran gue lagi gak bener, "

"Mending ngadem di kantin sambil makan Dis, --"

"Gak laper Liv!! gue duluan ya kalian kalo mau ngantin duluan aja, " kemudian Dista pergi meninggalkan temannya.

"Eh,, belum juga selesai gue ngomong udah di tinggal aja. Dasar human bisanya ninggalin mulu apalagi pas lagi sayang-sayangnya kek doi" dumel liva saat Dista nyelonong pergi.

"Yeeh ngedumel aja ni anak,, Dista mau kemana emang liv? " tanya jessi.

"Tau dah!!"

"Sensi amat lo, lagi PMS ya? "

Liva yang kesal langsung pergi menuju kantin.

"Ini hari apa sih? Kok semua orang aneh banget, "

"Udah lah Jess ayo susul Liva ke kantin."seru Bella

"Iya deh mending gue makan. " Mereka pun pergi menuju kantin tempat favorit para siswa siswi.





****

Sesampainya di rooftop sekolah SMA Star School Cendana, Gladista hanya ingin sendiri menenangkan pikirannya tentang ucapan Kenzio tadi pagi.

Entah kenapa ucapan itu membuat hatinya gelisah, disisi lain juga ia sudah mulai meng-ikhlaskan Daniel pergi karena ia percaya takdir lebih kuat dari yang kita harapkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Entah kenapa ucapan itu membuat hatinya gelisah, disisi lain juga ia sudah mulai meng-ikhlaskan Daniel pergi karena ia percaya takdir lebih kuat dari yang kita harapkan.

"Lo ngapain disini sendirian?"

Dista lantas menoleh dan mendapati sesosok pria yang kini menghantui fikiran nya,
"Lagi pengen aja."

"Nih makan!! gue gak mau nganter lo ke rumah sakit semisal lo kenapa napa." sambil menyodorkan kresek putih berisi roti rasa coklat dan susu kotak rasa coklat.

"Emang gue kenapa? " tanya Dista bingung, apakah lelaki di depan nya ini cenayang? Tapi masa orang gelisah malah di kasih roti sama susu.

"Gue tadi ketemu temen lo katanya lo belum sarapan terus sekarang gak ke kantin juga." Penjelasan kenzio,

"Udah cepet makan nih, katanya lo punya magh"

"Gue males makan." Tolak Dista, mengabaikan kresek  di tangan Kenzio.

"Oke kalo gitu," Kemudian Kenzio duduk di samping Dista dan membuka bungkusan roti,

"Buka mulut lo"

"Ogah!!!" seru Dista menolak.

"Buruan makan atau gue cium lo disini mumpung sepi"

"Ih lo mah gitu ngancem nya, sini gue makan gak usah di suapin gue bukan bayi!!!"

'Ternyata ancaman itu mujarab juga'  ucapan Kenzio dalam hati padahal mana berani Kenzio maksa nyium anak orang, tapi kalo si doi nya mau mah ya boleh-boleh aja.

"Nih abisin" Sambil memberikan roti yang sudah di buka.

"Dis kalo lo butuh temen curhat atau apapun gue siap jadi pendengar, jangan malah gini sarapan kaga makan siang juga kaga. Kalo sakit gimana? " Ken bicara tanpa menoleh tapi Dista merasakan ada kekhawatiran di setiap perkataan nya.

Beberapa saat kemudian tak ada reaksi jawaban sama sekali dari gadis di sampingnya lantas Kenzio menengok dan ternyata sang empu sedang menikmati susu kotak nya,

"Ko lo diem aja sih!!" Ken merasa kesal sendiri.

"Gue kan lagi makan yakali ngomong mulu, " saut Dista sambil memasukkan bungkus roti dan susu kotaknya kedalam kresek.

"Nih udah abis" Dista menyodorkan kantung kresek  pada Kenzio.

"Ya terus" Ken malah bingung.

"Buang bege kan lo yang bawa"

"Kan lo yang makan Dista!!!"

"Kan lo yang beli, sonoh buang ah" 

'sabar Ken sabar, ini perjuangan'  Ken bicara dalam hati.

"Yaudah sini, "

"Ayo turun bentar lagi bel masuk"

"Iya tapi lo yang buang ya"

"Iya bawel,, tapi lo jangan sedih-sedih lagi" Ken menatap Dista lekat tanpa berkedip, Dista pun sama mereka bertatapan.

"Gue cuma pengen liat lo ceria kaya dulu, gak kaya gini cuma karena cowok lo ngurung diri. Banyak Dis cowok di luaran sana yang mau sama lo bukan cuma dia yang selalu nyakitin lo" Ken berucap sambil membereskan rambut Dista yang tersapu angin.

"Apa gue bisa kaya dulu lagi? Sedangkan hati gue udah hancur Ken"

"Gue akan berusaha buat hati lo utuh lagi, beri gue kesempatan Dis. Dulu gue nyerah sebelum perjuangin lo karena gue kira lo bakal bahagia terus sama dia, tapi saat gue tau dia sering nyakitin hati lo. Gue pengen perjuangin lo, gue pengen bahagiain lo"

Tanpa di duga Dista meneteskan air matanya di depan Kenzio.

"Apa gue pantas buat orang yang baik dan tulus kaya lo,? bahkan dulu gue gak pernah nganggap lo ada. Gue hanya terpaku sama seseorang yang cintanya bukan cuma buat gue" Dista berucap tanpa mengalihkan pandangan nya dan tanpa permisi air matanya selalu jatuh.

"Itu dulu Dis, kita hidup di masa sekarang dan untuk masa depan bukan untuk masalalu. Kita mulai semua dari awal. Kalo lo belum siap nerima hati gue lo boleh anggap gue temen tapi tolong jangan sedih lagi lo wanita kuat" Perlahan Ken mengusap air mata Dista yang membanjiri pipi nya.

"Makasih Ken lo selalu ada buat gue. Tapi gue belum bisa buka hati buat siapapun, gue belum bisa bales perasaan lo, lo ngerti kan? "

"Gue ngerti, gue bakal nunggu lo siap"

"Udah ah ayo turun, usap dulu tuh ingus lo" Ken tersenyum jail.

"Ih lo mah gitu!!!" seru Dista sambil mencubit pinggang Ken.

"Eh iya iya ampun"

Mereka berdua sama-sama tersenyum lega atas ungkapan perasaan nya. Lalu mereka turun bersama dan menuju kelas nya masing-masing.



_____________

TBC.

Salam Sayang❤️
Ig : @euisdw


Gimana nih ceritanya sampe sini ada yang mau di sampein gak??

Jangan lupa setelah membaca vote dan koment ya⭐

Gladista Where stories live. Discover now