"jadi siapa namamu?"
"Kang Daesung"
Daesung menerima jabatan tangan seungri, ia tersenyum pias, diterima hangat oleh seungri. Dia, tak seburuk yang dibayangkan. Batin seungri.
"Lee Seungri. Kau bisa memanggilku seungri. Oh ya, ngomong-ngomong kelihatannya aku lebih muda darimu benar?" Daesung mengangguk.
"ah maafkan aku. Aku tidak sopan, aku tidak tahu. Tolong maafkan aku"
"tidak apa-apa. Lagi pula kita baru saling mengenal dan kau.."
"apa jiyong juga sama sepertimu hyung? Oh maaf, apa aku boleh memanggilmu 'hyung'?"
Daesung melongo dibuatnya. Anak ini? Sepertinya dia tidak memiliki rasa takut sama sekali meski itu berhadapan dengan jiyong. Dia begitu percaya diri seakan dunia ini hanya dikelilingi orang-orang baik saja. Padahal dia tahu, nyawanya sedang terancam namun dia tetap santai dan tak terbebani?
"lakukan sesukamu. Kau juga boleh bertanya sesuatu padaku" Jawab daesung.
"daesung hyung teman jiyong?"
"iyaa, kami berteman. Dia adalah temanku. Ngomong-ngomong dia juga lebih tua darimu, seungri-ssi"
"Baiklah kalau begitu aku juga akan memanggilnya, hyung. Sama sepertimu"
Seungri begitu ceria. Daesung suka. Rasanya ingin sekali berteman. Apakah jiyong mengizinkan?
"seungri-ssi.. aku sarankan padamu, jika kondisimu sudah pulih, bisakah kau mencari pekerjaan dan segera pindah dari rumah ini?"
Seungri mengernyitkan dahi. Apa daesung baru saja mengusirnya secara halus?
"ah aku tak bermaksud mengusirmu. Aku mengatakan ini karena demi kebaikanmu, percayalah. Kau tak perlu melakukan balas budi atau kebaikan apapun pada jiyong hyung"
"demi kebaikanku? Aku tidak mengerti"
Seungri penasaran. Ucapan daesung tersirat seperti ada suatu bahaya disana. Seungri merasa orang di depannya itu sedang menyembunyikan hal besar?
"kau tak perlu tahu. Kau bisa melakukannya iya kan?"
"h-hyung.. aku baru saja sampai di kota ini. Aku belum mengenal siapapun selain kau ataupun jiyong hyung. Akan sangat sulit jika hari ini aku pergi. Semua uang simpananku, barang-barangku, semuanya sudah dicuri" Cerita seungri, ia menunduk sedih.
"begitukah?" Daesung tampak berpikir.
"aku permisi sebentar" Kata daesung lagi setelah keheningan sempat mendominasi ruangan tersebut.
"ada apa hyung?"
"tidak. Tidak apa-apa. Aku harus pergi sekarang. Maaf, sudah mengganggu istirahatmu. Istirahatlah"
"katakan padaku hyung. Ada apa?"
"tidak seungri-ssi. Aku mendengar jiyong hyung memanggilku. Aku harus pergi menemuinya"
v(=∩_∩=)フ
Kali ini jiyong salah berharap pada daesung. Nyatanya hanya dengan melihat raut wajahnya saja, jiyong sudah menebak. Daesung gagal. Dia tak bisa mengusir panda sialan itu dari rumahnya.
"hyung.." Ujar daesung takut-takut sambil menunduk. Takut jiyong marah dan melakukan sesuatu terhadapnya?
"angkat kepalamu Kang Daesung. Tatap mataku saat bicara, itu tidak sopan" Daesung menurut, melakukan jiyong perintahkan.
"apa yang kalian berdua bicarakan sepertinya sangat menarik" Lanjutnya.
Seketika daesung langsung merinding mendengar suara berat jiyong. Entah mengapa aura jiyong selalu mendominasi dimanapun ia berada. Yongbae dan seunghyun hanya bisa diam menyaksikan pemandangan tersebut. Mereka tak berani ikut campur.
YOU ARE READING
| Psychopath | Kwon Jiyong
FanfictionSelamat datang di duniaku. Dunia barumu! - GDragon. Start - 15 mei📌 End - 08 oktober📌 #frist story rank1 = 20.08.19✔
Part 4
Start from the beginning
