Perang

886 182 28
                                    

Siang ini Jisung sedang push rank (lagi) ditemani dengan tv yang menyala didepannya, es krim, dan Soyoung disampingnya yang lagi nonton drama. Nggak tau lagi ini orang berdua buang-buang listrik banget, lagi sama-sama sibuk main hp malah nyalain tv.

Jisung mangap tiap ekor matanya menangkap Soyoung menyendok es krim masuk ke mulutnya, bikin Soyoung mau nggak mau ikut nyendokin sekalian buat Jisung. Jisungnya berkali-kali protes karena eskrimnya belepotan di pipinya, salah sendiri minta di suapin sama orang yang lagi nonton drama.

"Gemes banget ampun cowoknya," Gumam Soyoung saat melihat karakter utamanya lagi melakukan adegan romantis.

"Iya makasih," Sahut Jisung sambil mangap lagi karena eskrim dari Soyoung tiba didepan bibirnya.

Soyoung melirik Jisung dengan tatapan memicing. "Siapa yang ngomongin elu coba," Kemudian menekan tombol pause di layar hpnya.

"Sung, kira-kira Jinyoung bisa romantis nggak ya kalo sama gua?" Tanyanya iseng setelah merubah posisi duduk menjadi menghadap Jisung yang sejak empat puluh lima menit lalu diam di posisi nyamannya.

"Siapa?"

"Jinyoung."

Jisung terdiam sejenak, antara fokus dengan karakter gamenya yang lagi war habis-habisan dan mengingat-ingat kembali siapa itu Jinyoung. Tapi belum sempat Jisung berpikir terlalu lama, Soyoung sudah peka duluan.

"Bae Jinyoung anak tinder yang kemaren ketemuan ama gua." Jelas Soyoung tanpa ditanya. Tapi Soyoung udah nebak sih kalo Jisung pasti lupa. Nama orangtuanya sendiri aja terkadang suka lupa, apalagi nama orang lain.

"Oh.." Jisung malah ber oh ria sambil manggut-manggut. "Hmm, gimana ya.."

Melihat respon Jisung yang sama sekali tidak serius karena cowok itu emang lagi membagi fokusnya dengan game di hpnya bikin Soyoung cemberut. Cewek itu pun memutuskan untuk lanjut memakan eskrimnya lagi, mengabaikan Jisung yang kini teriak-teriak karena hampir kena tembak musuh.

"Diem lu. Nyebelin banget." Seru Soyoung kesel sambil nyuapin paksa sesendok penuh es krim ke mulut Jisung.

"Iya iya!" Protes Jisung. "Emang romantis tuh ngapain aja, sih? Gua kan orang goa, mana tau romantis-romantisan."

Soyoung terdiam untuk berpikir sejenak. Mengingat adegan drama apa saya yang paling difavoritkannya. "Megang tangan mungkin? Ngusap rambut gua, atau tidur di kaki gua kalo lagi main game, ngasih hadiah surprise, jemput gua ke rumah tanpa diminta, kenalan sama mama gua, cium pipi gua, atau apa gitu?"

"Oh." Sekali lagi Jisung memberikan respon yang paling menjengkelkan. Namun ditambah dengan, "Kalo gitu doang mah ngapain nunggu Jinyoung, Han Jisung juga udah sering, kan?"

Bener sih, tapi kan.. "Nyebelin banget!!"




























Melihat Jisung yang rapih banget pake celana jeans hitam, kaos supreme sama outer kemeja, ditambah lagi dengan parfum yang menyeruak bahkan dari jarak beberapa meter bikin Soyoung yang lagi nungguin jemputan dari Jinyoung pun mencegat Jisung yang mau lewat dengan motor matic didepan rumahnya.

"Mau kemana lu, tumben ganteng amat?" Tegur Soyoung sambil mengendus parfum Jisung yang selalu menjadi favoritnya. Jisung diam-dian tersenyum, sadar kalo Soyoung lagi menikmati parfumnya.

"Mau beli kerupuk di pengkolan, nih." Balas Jisung seadanya yang bikin Soyoung berdecak sebal.

"Serius, dong!"

"Hah lo minta diseriusin sekarang??"

"Han Jisung, motor lo gua rampok nih lama-lama." Keluh Soyoung yang bikin Jisung terkekeh lebar.

"Mau ketemuan ama Song Hani tercinta. Lo sendiri mau kemana?"

Soyoung melipat bibirnya kedalam, selalu saja ada rasa aneh yang ganjal tiap Jisung menyebutkan nama Hani dengan embel-embel cinta di belakangnya.

"Mau jalan ama Jinyoung." Belum sempat bibirnya mengatup, cowok yang Soyoung sebutkan namanya tiba-tiba nongol dari perempatan dengan sepeda motornya. Jinyoung mendekat, dan Jisung masih diam di tempatnya, berhenti tepat didepan Soyoung berdiri.

"Mau pergi kemana?" Tanya Jisung saat Jinyoung menghentikan motornya didepannya.

"Mau ke taman aja sih," Sahut Soyoung sambil menghampiri Jinyoung dan melempar senyum lebar yang terlihat bahagia kepada Jinyoung.

Jisung mengamati mereka berdua, bahkan sampai Soyoung naik ke jok penumpang dan berpegangan pada ujung kemeja Jinyoung.

Namun tepat sebelum kedua sejoli itu lepas landas, Jisung berkata pada Jinyoung dengan nada tegas dan ekspresi seriusnya, "Jangan dipulangin kemaleman."

Jinyoung merasa sedikit merinding. "Siap."

Tepat saat Jinyoung menarik gas motornya, Soyoung melambaikan tangannya pada Jisung, mengucapkan selamat tinggal dengan pelan. Jisung balas melambai dengan senyuman kecilnya, cowok itu terus saja mengamati mereka sampai motor Jinyoung berbelok di perempatan.

Jisung pun melanjutkan perjalanannya menuju warung kopi tempat dirinya biasa nongkrong. Sebenernya tadinya emang mau ketemuan sama Hani, tapi ternyata Hani mendadak ada acara di kampus padahal Jisung udah dandan rapi. Ya udah Jisung ke warkop aja, mager juga mau ganti baju lagi.

Tetapi saat motornya baru berjalan beberapa meter, Jisung merasakan hpnya bergetar. Cowok itu pun merogoh sakunya, mengecek siapa gerangan yang mengirim pesan padanya.








Soyoung 🐤
Iya nanti gua pulang jam 8, komandan
Ngga usah galak begitu Jisung, gua takut
Nanti gua beliin seblak deh pulangnya









Jisung tersenyum miring setelah membaca pesan singkat dari Soyoung. Cowok itu pun memasukkan hpnya kembali kedalam saku dengan perasaan senang.

Kita lihat aja, war dimulai dari sekarang.

Universe • Han JisungWhere stories live. Discover now