"Jaemin?" gumam Lami terkejut dan perempuan itu berdiri, "Ayo masuk Jaem!" suruh Lami dan Jaemin mengangguk lalu masuk ke kamar Lami, ia menutup pintu kamar Lami pelan
Jaemin pun menghampiri Lami dan duduk di pinggir kasur milik perempuan itu
"Kamu tumben banget dateng? ada apa?" tanya Lami bingung dan Jaemin tersenyum tipis, tetapi senyumannya berbeda
"Gak apa-apa, gue mau dateng aja. Itung-itung belajar jadi calon suami yang baik," jawab Jaemin
Nafas Lami tercekat, ia tidak salah dengarkan? apakah Jaemin sudah belajar menerimanya dan menyetujui pernikahannya dengan laki-laki itu satu minggu lagi?
"Hah? kamu ngomong apa Jaem?" tanya Lami tidak percaya
Jaemin tersenyum dan ia mendekat ke arah Lami, ia mendorong tubuh Lami ke arah tembok dan menguncinya, "Gue mau belajar jadi suami yang baik." bisik Jaemin
Lami seketika merinding dan menatap Jaemin bingung, tersirat rasa senang saat menatap Jaemin, "Lo beneran Jaem?"
Jaemin tersenyum, "Tapi sayangnya itu semua gak bakal terjadi Lami." bisik Jaemin sambil tersenyum jahat dan Jaemin pun langsung mengeluarkan suntikan yang ada di kantongnya dan menyuntikkannya di lengan Lami
Lami tidak lama pingsan dan Jaemin pun menangkap tubuh Lami yang hampir ambruk
itu, lalu menggendongnya dan membaringkan tubuh perempuan tersebut di kasur miliknyaJaemin menatap perempuan itu singkat lalu langsung memulai pencarian surat medis yang disimpan oleh keluarga Lami itu, Jaemin membuka laci yang ada di kamar Lami satu-persatu
Licik dan cerdik bukan?
Ia membongkar-bongkar semuanya tetapi hasilnya nihil, ia tidak dapat menemukan surat medis itu, "Bangsat! dimana suratnya?" umpat Jaemin
Tok! tok! tok!
"Lami?" Jaemin mendengar ibu kandungnya Lami ingin masuk ke kamar anaknya, Jaemin langsung panik
Ia menatap keadaan Lami yang sedang pingsan itu dan langsung mendekat ke arah pintu dan membuka pintunya
"Lami, mamih mau pergi dulu ya," pamit Wina tetapi Jaemin langsung segera membuka pintunya
"Jaemin? Lami mana?" tanya Wina dan Jaemin tampak gugup
"O-Oh Lami lagi tidur tante," jawab Jaemin berbohong dan Wina mengerutkan keningnya bingung
"Tidur? perasaan dia kalo belajar gak pernah ngantuk, gimana dia bisa tidur?" tanya Wina bingung dan nafas Jaemin tercekat
Jaemin benar-benar gugup sekarang, "O-Oh gak tau tapi tadi Lami ngantuk makanya saya suruh tidur lagian dia udah kecapean belajar." jawab Jaemin yang berusaha setengah mati untuk tidak gugup
"Oh gitu, yaudah tante mau pergi dulu ya, jagain Lami," ujar Wina dan Jaemin mengangguk pelan lalu tidak lama kemudian wanita paruh baya itu menghilang dari pandangan Jaemin
Jaemin menghela nafas lega, setidaknya ia tidak ketahuan berbohong. Ia bingung padahal dulu ia berbohong kepada para gebetannya biasa saja tetapi sekarang rasanya entah mengapa sangat gugup
Jaemin pun kembali masuk ke kamar Lami untuk sekedar mengambil kunci pintu kamar perempuan itu dan ia keluar lalu mengunci Lami dari luar
Jaemin memasukkan kunci kamar Lami di kantong celananya, ia pun langsung melakukan penyelidikan di seluruh rumah keluarga Lami
"Rumahnya gede banget lagi, tuh kertas disimpen dimana sih?" gumam Jaemin sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
Ia pun langsung melanjutkan aksinya, ia langsung membongkar-bongkar seluruh laci yang ada di ruang tengah rumah Lami
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy | Na Jaemin
Fanfiction[✔️] ❝Kenalin aku Na Jaemin, laki-laki yang suka sama kamu dan cuma aku yang bisa milikin kamu, oke?❞ - Na Jaemin From Nara ❝Untuk Na Jaemin, lelaki dengan sejuta gombalannya, sejuta kenangan bersamanya serta sejuta perih dalam hati yang diberikan...
Bab 48
Mulai dari awal