10°

3.5K 572 63
                                    

.hold.

"Silahkan duduk, Wooyoung-ssi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Silahkan duduk, Wooyoung-ssi"

Wooyoung duduk di kursi tepat di depan orang yang menghubunginya kemarin sore.

Wooyoung melirik gelas berisi teh hijau hangat di hadapannya. Itu untuknya? Dari mana orang ini tau kalau Wooyoung sering memesan teh hijau hangat saat kesini?

"San menceritakan apapun tentang dirimu kepadaku. Termasuk kau yang hampir selalu memesan teh hijau hangat saat kesini. Dan otak ku terlalu baik dalam mengingat sehingga hal apapun yang diucapkan San pasti terekam dikepala ku."

Wooyoung menoleh cepat kepada orang itu. Dan menggumamkan terimakasih dengan pelan yang hanya di balas anggukan.

"Jadi, ada apa Gahyeon-ssi memintaku kesini?"

Benar. Gahyeon lah yang meminta Wooyoung untuk menemuinya sore itu di kafe dekat kampus mereka.

Gahyeon terkekeh pelan. "Kau terburu buru sekali, Wooyoung-ssi." Jawabnya bersamaan dengan tangannya yang mengangkat cangkir teh dan meneguknya dengan anggun.

"Katakan saja Gahyeon-ssi. Waktuku tidak banyak." Dan jawaban Wooyoung dijawab tawa pelan dari Gahyeon, sembari meletakkan kembali cangkir teh di permukaan meja.

Jujur, Wooyoung tidak nyaman dengan keberadaan gadis ini. Pembawaan Gahyeon yang agak kaku membuat Wooyoung sedikit merasa terintimidasi.

"Kau tidak tau apa tujuan ku memintamu datang kemari?"

Wooyoung menggeleng pelan. Tatapannya memandang lurus, tepat di kedua manik kembar Gahyeonㅡberusaha membaca situasi dari ekspresi yang di pancarkan wajah dingin dari gadis dihadapannya.

Keduanya terdiam beberapa saat, hingga Gahyeon melanjutkan ucapannya.

"Kau pasti tau kalau aku kekasihnya Choi San, teman dekat mu."

Wooyoung hanya diam. Tidak menjawab, tidak mengangguk, tidak juga menggeleng. Karna Wooyoung tampaknya mengerti kemana arah pembicaraan gadis di depannya ini. Karenanya, arah pandang Wooyoung yang semula menatap gadis itu, perlahan bergulir ke arah jendela kafe yang menunjukan jalanan yang cukup sepi dibsore hari itu.

Kemudian ia melanjutkan "Jadi aku kemari hanya ingin meminta bantuan mu, Wooyoung-ssi. Aku ingin bercerita sedikit mengenai masalahku belakangan ini. Kuharap kau mendengar dengan baik, Wooyoung-ssi." Wooyoung masih diam.

"Aku tau kalian berdua itu berteman akrab. Aku sadar akan hal itu, jadi aku berusaha tidak membatasi waktu kalian saat berkumpul bersama. Tapi, sangat di sayangkan, bahwa belakangan ini San lebih mementingkan kau, bahkan disaat kami sedang bersama."

Gahyeon menatap lurus Wooyoung yang duduk dihadapannya.

"Aku berharap bisa menceritakan masalah ku ini kepada San. Tapi sangat sulit menghubungi San saat ini. Tapi aku yakin kalian masih sering bertukar kabar, benar?"

House Of Cards ¦ WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang