🍁Tiga puluh satu

Comenzar desde el principio
                                    

Bagaimana ia kemudian menata rambut nya dan memakai make up tipis dengan cekatan.

Menambah aksesoris seperti jam tangan dan anting-anting yang sepadan dengan baju nya.

"Lebih bagus begini atau begini?" Sowon yang menoleh kearah Seungcheol cukup terkejut.

Ia pikir Seungcheol belum bersiap sama sekali, ia kira ia akan mengomel mengenai Seungcheol yang terlambat.

Malah atasannya sudah siap dengan setelan lengkap.

Kemeja putih yang dikancing rapih, dibalut dengan jas mahal nya yang memiliki warna sepadan dengan celana.

Rambut yang di tata naik, jidat menyapa Sowon.

"Setengah saja," ujar Seungcheol mengarah ke tatanan rambut Sowon, "Kalau diikat setengah lebih manis," kemudian ia balik ke kamar mandi.

Rasanya melihat Sowon yang terlihat semakin sempurna langkah demi langkah tidak bisa diterima hati Seungcheol dengan baik.

Reaksi jantung yang berlebihan selalu mendapat makian dari Seungcheol, kenapa tidak bisa biasa saja sih?

Karna kecantikan seorang Kim Sowon juga tidak biasa saja.

"Nona Jung sudah di lobby," ujar Sowon yang masih menunggu Seungcheol memakai sepatunya.

"Jung yang mana?"

"Eunha dan tuan Jihoon," Seungcheol hanya mengangguk mengerti.

"Anda benar-benar akan memakai itu?"

Seungcheol melihat sepatunya sendiri, "Kenapa? Aneh sekali ya?"

"Anda bawa yang warna hitam kan? Kenapa harus pakai yang biru?" tanya Sowon aneh karena setelan maroon yang sudah mencuri perhatian.

"Pakai hitam lebih bagus?" Sowon kemudian mengangguk dengan semangat.

"Sowon,"

"Hmm?"

"Sowonnn,"

"Iya, saya sedang mendengarkan," ujarnya masih melihat layar handphone nya.

"Lihat aku dulu," gadis itu kemudian menghela nafas kemudian menoleh ke bos nya.

"Akan ku coba," katanya kemudian mengedipkan sebelah matanya.

"Coba apa?" pekik Sowon terkejut.

"Membuatmu nyaman," kemudian lelaki itu hanya berjalan melewati Sowon begitu saja membuat gadis itu nyaris berhenti bernafas.

Mana nafas tadi yang dia buang? Sepertinya Sowon membutuhkannya lagi.

.
.

Makan malam di restoran berbintang, semua berpenampilan sangat menarik.

Apalagi tuan Wen, dan hari itu sebuah misteri kembali dipecahkan, akhirnya mereka melihat sekretaris seorang tuan Wen.

Tidak ada yang bisa menyangkal kecantikan gadis itu, katanya nona Wang memiliki perbedaan umur yang lumayan dengan tuan Wen.

Kalau Seungcheol yang dulu akan terus menatap gadis itu, maka sekarang ia harus menjaga kelakuannya didepan Sowon kan?

Makanya ia hanya mempertahankan wajah tanpa ekspresi yang hampir dikira marah oleh Soonyoung.

Beberapa perencanaan dilakukan untuk tiga hari kedepan, sebuah jadwal yang cukup padat untuk ketiga bos Korea itu.

Ada beberapa meeting yang harus didatangi, makan yang ditemani oleh beberapa rekan tuan Wen dan masih banyak lagi.

"Dua hari setelah itu semua akan bebas. Saya harap kita bisa mengadakan makan malam lagi di malam terakhir kalian disini,"

✔Perfecto [CSC]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora