🍁Dua puluh tujuh

317 56 2
                                    

Sedikit membuat Seungcheol terkejut, ternyata Yoon Jeonghan itu masih betah dengan gadis tempo hari yang dibawanya.

Walau ia kira akan bertemu dengan gadis lain dengan alasan klise nya tuan Yoon, nyatanya ia malah dikejutkan dengan hal lain dari Yoon Jeonghan.

"Aku mau ubah semua perabot ku,"

Bahkan Sowon sendiri juga terbengong mendengar perkataan lelaki itu.

"Kau yakin?" tanya Momo yang menerima anggukan keras dari Jeonghan.

"Kenapa tidak? Ini semua demi suasana yang berbeda kan, sesekali memang perabot harus diganti,"

"Perabot diganti setelah penggunaan 10 hingga 15 tahun. Apa tuan Yoon sudah memakai perabot disini selama itu?" tanya Seungcheol.

Sowon jadi merasa ia sudah menghabiskan waktu yang tak berarti dengan mengiyakan proyek dari tuan Yoon.

"Tuan Choi, ayolah. Aku yang akan mengganti perabot kan, aku yang bayar. Kau kan yang dapat uang dari ku, kenapa kau yang protes?"

Seungcheol terlihat menghela nafas, kemudian mengiyakan.

Tidak lama mereka berada di rumah Jeonghan sebelum kembali dengan perencanaan yang diinginkan lelaki itu.

"Saya harap pertemuan kita dapat diundur sedikit lebih lama agar perencanaan dapat dilakukan lebih matang," tawar Sowon yang mempertimbangkan padatnya jadwal Seungcheol.

Apalagi setelah pernikahan Jihoon, belum lagi lelaki itu ingin waktu luang seharian untuk bisa spa dan pijat badan.

"Aku sih terserah saja, tapi jangan sampai minggu kedua Desember belum selesai ya,"

Sowon mempertimbangkan, "Akan saya usahakan yang terbaik,"

Keduanya kemudian masih duduk di mobil dalam diam.

Sowon sedang mengatur jadwal yang efisien agar semua nya dapat berjalan dengan lancar.

"Desain yang akan kita berikan ke Hansol, besok serahkan ke designer, suruh buatkan yang lebih mengarah ke perabot rumah tangga,"

Dan beberapa arahan dari Seungcheol yang harus Sowon lakukan nanti.

"Makanya aku bilang aku tidak suka Yoon Jeonghan,"

Sowon hanya menoleh melihat bos nya yang tiba-tiba mengoceh.

"Dia pasti baru dapat bagiannya dari klub nya tuan Hong makanya langsung mau memakainya,"

"Saya juga merasa seperti itu,"

Seungcheol kemudian menghela nafas, "Sebenarnya aku mau menolak proyek nya tadi."

"Kenapa?" balas Sowon yang teringat sesuatu kemudian kembali membuka iPad nya.

"Perabot nya masih bagus, tidak seharusnya diganti. Kalau dia mau ganti suasana pun seharusnya tambahkan saja aksesoris, pernak-pernik,"

Sowon kemudian mengangguk, "Saya rasa ada bagusnya jika kita buatkan sistem tukar tambah untuk perabot tuan Yoon,"

Seungcheol terlihat berfikir, "Suruh bagian audit hitungkan, kalau memang lebih menguntungkan pakai sistem itu kita pakai saja,"

"Maaf kalau saya menyela, sebelumnya kita akan kemana?"

Seungcheol menoleh aneh ke sekretarisnya, "Kau tidak mau pulang atau bagaimana? Aku sudah sangat lelah ini,"

Mengingat pak supir yang sedang cuti sakit, maka kali ini Seungcheol lah yang mengemudi.

"Sebenarnya hari ini ada bridal shower nya nona Jung, saya tidak menjanjikan kalau kita akan hadir karena jadwal anda yang padat. Apa kita bisa kesana?"

✔Perfecto [CSC]Where stories live. Discover now