niat berujung bencana

22 2 0
                                    

Rengggg... suara getaran hp muncul dari bawah bantal nita, tangannya bergegas meraba-raba mengambilnya dengan mata yg masih terkantuk-kantuk.

"Ya, halo.. "matanya masih terpejam sambil mengangkat panggilan.

"Bibi.. "suara tangis anak kecil, axel. yap, karena cuma axel yg Memanggilnya bibi.

Nita terbangun melihat jam di ruangannya menunjukan pukul 10 malam"ada apa axel? belum tidur? "

"Bibi.. "suaranya terpatah-patah"aku demam, ayah belum pulang, aku pusing.. bibi harus kerumahku"

"harus"memang menyebalkan mendengar kata itu yg seperti perintah"kamu bisakan telpon ibumu? "

"Aku gak punya nomor hp nya, disini aku cuma menyimpan nomor hp bibi"

Nita tertawa tanpa suara dan ketus, apa yg anak kecil ini bilang? cuma menyimpan nomor hp ku? hah, apa-apaan ini.. aku dipermainkan anak kecil. Tapi, tunggu dulu..kapan aku kasih nomor hp nya?. Nita mengepalkan tangannya, baru kali ini dia dipermainkan anak kecil.

Nita menarik nafas dalam-dalam"baiklah,axel tunggu dirumah sebentar lagi bibi kesana"

Seraya membuka lemari pakaian dan bergegas mengganti baju tidurnya. Ketika mengunci rumahnya, dia terkaget melihat pak itor yg sudah berdiri diluar mobil sedan berwarna hitam yg sering dipakai atasannya,dokter yoga.

Sepanjang perjalanan yg penuh kecurigaan, nita masih tidak habis pikir kenapa selalu dia yg dikerjain anak kecil itu.Sesampainya disana, Pak itor langsung membawanya ke arah kamar axel.Nita bergegas menghampiri axel yg terbaring dengan berselimut bergambar captain amerika,tangannya ditempelkan dikening axel dan segera memasangkan termometer.

Rasa iba melihat anak sekecil ini harus menjadi korban perceraian orang tuanya, sama sepertinya sewaktu kecil. Dan penderitaan bertambah ketika ayah dan ibunya telah menikah lagi, tidak ada yg membawanya serta. Yang menyebabkan nita harus tinggal dengan neneknya. Axel sudah tertidur setelah meminum obat yg diberikan nita,karena lelahnya semalaman mengganti kompresannya dia tertidur di samping axel dengan lelapnya, tangannya memeluk sosok kecil itu.

Nita tidak mengetahui ada seseorang yg melihatnya di balik pintu kamar axel yg sedikit terbuka, menatap untuk waktu yg lama.

"Aku membutuhkan bantuanmu, nita"sesaat kemudian sosok itu menjauh dari ruangan dimana nita dan axel tertidur pulas.

😺😺😺

"Bisa kita bicara berdua? "

Nita mengangguk, menuruti permintaan atasannya, dokter yoga. Hari ini pelayanan poliklinik telah selesai, sudah sepi dari pasien.

Nita menghampiri sosok berkharisma yg masih duduk di kursi tempat dia memberikan penyuluhan pada pasien.Ini sama seperti ketika interview saat lamaran pekerjaan saling duduk berhadapan.

Apa yg mau dia bicarakan?? nita menatap ketakutan wajahnya,padahal dia dan teman-teman lain menobatkan lelaki itu sebagai Kim Bum nya rumah sakit."Apa gara-gara semalam aku ketiduran dirumahnya? waktu jagain axel"

lelaki itu tampak menarik nafas dalam sebelum bicara"maaf kemarin axel sudah menyusahkanmu,dan juga terima kasih"

Seperti sengatan listrik, tiupan terompet tahun baru, ledakan bom hiroshima, saat mendengarnya berterima kasih. Itu mengejutkan, dan pertama kalinya terdengar di telinga nita.

Kisah Cinta Dokter YogaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang