一 01 : rutinitas harian

6.5K 744 178
                                    

That the way you hold me, hold me, hold me, hold me, hold me

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

That the way you hold me, hold me, hold me, hold me, hold me

Feels so holy, holy, holy, holy, holy

On God一

Jake sudah lebih dulu mengangkat telepon sebelum lagu milik Justin Bieber itu kian mengalun memenuhi seisi kamar yang sunyi. Untung saja Jean tidak bangun. Dia masih tertidur nyenyak di dalam hangatnya pelukan Jake.

"Halo?" ucap Jake dengan suara kelewat berat dan seraknya, khas baru bangun tidur.

Matanya juga masih terpejam, masih terasa berat karena kantuknya belum hilang padahal sekarang sudah jam lima pagi.

"Halo, Pak. Client Park meminta saya untuk mempercepat rapat pada hari ini. Saya sudah bilang jika jadwalnya jam sebelas siang, tapi Tuan Park memaksa agar dilangsungkan pada jam sembilan pagi."

"Kenapa lagi si Park itu? Astaga.."

Jake mengurut pangkal hidung mancungnya. Suara keluhannya barusan membuat Jean mengerjap, terbangun. Tapi Jake langsung mengusap kepalanya lembut agar istrinya itu kembali tertidur.

"Bilang, kalau sudah ditentukan jam sebelas, ya jam sebelas. Mereka yang ingin saham kita kenapa jadi saya yang repot."

Jean mengernyit. Intonasi suara Jake sudah tidak enak saja. Padahal baru bangun tidur.

"Baik, pak. Maaf mengganggu waktunya."

"Iya, tidak apa-apa Ni-ki."

Setelahnya sambungan telepon diputus oleh Jake. Tangannya kembali meletakkan benda pipih itu diatas meja nakas, disamping lampu tidur.

"Kenapa?" tanya Jean. "Baru juga bangun, muka kamu udah kusut aja."

Jake memeluk Jean dengan manja. Kepalanya menelusup masuk ke dalam piyama Jean.

Biasa, dia selalu suka menyembunyikan wajah tampannya di dada Jean. Lalu disusul dengan hidungnya yang mengusak area sana sehingga Jean mengaduh geli.

"Gak tau, client aku yang satu itu suka ingkar janji. Bikin pusing."

"Siapa?"

"Dari Park Co. Ltd."

"Kayanya aku kenal, deh."

Jake menengadah, menatap Jean sejenak. "Kok bisa kenal?"

"Kan tiap lagi kumpul sesama pemegang saham aku selalu ikut. Kalo kamu lagi sibuk ngobrol sama yang lain, aku iseng-iseng ngajak ngobrol. Tahun kemaren aja aku kenalan sama pewarisnya perusahaan Han. Namanya Han Jisung, kenal gak?"

"Ohh, dia. Kenal. Ayah aku deket sama temennya Om Han, si Om Hwang."

Jean mengangguk-angguk. "Terus ini suami aku kesel kenapa? Langsung cemberut gini mukanya."

MARRIED Where stories live. Discover now