EPISODE 47 S.2

518 94 12
                                    

Hoaqin berjalan menghampiri mereka, sembari mengamati mereka satu persatu. Kemudian Hoaqin mulai berbicara mengenai betapa agung dirinya. Tetapi Lunetta tidak dapat mendengarkan apa yang sedang Hoaqin ucapkan, karena ia terlalu fokus mengamati penampilan Hoaqin

'Dia bukan seorang Klan Levana…dia berasal dari Keluarga Arie…' pikir Lunetta

"Hmm…omong-omong, siapa orang yang sedang berdiri disana" Hoaqin bertanya, sembari melihat kearah Lunetta

"Ah…halo, Tn. Hoaqin. Namaku Rachel dan ini Yura Ha. Kami datang untuk membantu mu, Tn. Hoa-" jawaban Rachel terpotong

"Bukan kau. Orang di belakang mu, siapa dia?"

Lunetta yang dimaksud oleh Hoaqin hanya diam

"Ah…dia seorang Pembunuh FUG yang dikirim untuk membantu ka-" lagi-lagi jawaban Rachel dipotong oleh Hoaqin

"Seorang Pembunuh?"

Hoaqin kemudian berjalan menghampiri Lunetta, membuat Rachel yang berada di dekat Lunetta segera menyingkir

Lunetta menatap Hoaqin yang berada dihadapannya, sedangkan Hoaqin hanya diam sembari mengamati penampilan Lunetta dari atas hingga bawah

"Kau berasal dari Keluarga Arie?" Hoaqin bertanya

"Bukan"

Hoaqin terdiam. Memang benar ia dapat merasakan kekuatan besar yang berasal dari Lunetta, namun kekuatan tersebut terasa aneh dan asing

"Benda apa itu di wajah mu?" Hoaqin kembali bertanya

"Aku menolak untuk menjawab" balas Lunetta, membuat Hoaqin kesal

"Hah?!"

Rachel segera menghampiri mereka berdua dan mencoba untuk menenangkan Hoaqin

"Sudahlah, Tn. Hoaqin.…Aku memiliki sesuatu yang lebih menarik" ucap Rachel

Hoaqin pun mengalihkan perhatiannya pada Rachel. Melihat hal tersebut, Rachel pun segera menjelaskan Emily pada Hoaqin, membuat Hoaqin tertarik

Setelah mengetahui kegunaan dari Emily, Hoaqin merasa puas lalu memuji Rachel. Tak lama,

Krucyuuk~!

Hoaqin memegang perutnya yang sudah mulai kelaparan

"Aku sudah terlalu lama kelaparan. Ayo pergi! Aku sudah tak sabar menyantap nyawa mereka yang akan mengisi perut ku"

●●●

"Guru,"

Jinsung yang sedang menatap keluar jendela pun memalingkan kepalanya. Di hadapannya, berdiri, Khun, Rak, dan Bam

"Ada apa, Viole? Sudah kuminta untuk beristirahat di kamar mu, kan…"

"Maaf sekali, Guru. Tapi aku harus pergi… ke Kereta Neraka" ucap Bam dengan yakin

"Apa?"

"Maafkan aku, tapi…aku harus menaiki Kereta Neraka. Disana…ada orang-orang yang harus kutemui"

Kretak-!

Permen yang berada di dalam mulut Jinsung hancur

"Maksud mu…kau bersikeras untuk menaiki kereta itu…meski harus bertarung melawan ku?"

"…"

"Tolong bilang bahwa kau hanya bercanda, Viole"

Jinsung berjalan menghampiri mereka, membuat mereka bertiga berlari kabur dari Jinsung, dan tentu Jinsung mengejar mereka

LA LUNA (Tower of God fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang