Sehari Sebelum Lebaran

192 39 7
                                    

Tak terasa, besok sudah lebaran. Tapi kali ini lebaran gak bisa mudik, karena ada wabah Corona virus.

Seperti yang di lakukan oleh keluarga ayah June. Mereka gak bisa mudik.
:(

Malam ini, mereka sedang masak masak besar untuk lebaran besok.

Mashi sama bunda bagian bikin kue kering.

Dobby sama Kiki bagian bikin sayur sop.

Haruto sama junkyu bagian masak daging di gulai.

Ayah sama Jihoon bagian memasak nasi. Mengapa mereka hanya memasak nasi ? Karena, mereka gak bisa masak. Sebenernya sih mereka semua gak bisa masak (kecuali mashi dan bunda). Tapi masih bisa dikit dikit lah.

Jihoon sedang menakar beras yang ingin dimasak. Setelah itu di berikan kepada ayahnya.

"Lah, kenapa di kasihin ke ayah". Tanya ayah.

"Kan ayah yang nyuciin berasnya". Jawab Jihoon dan langsung pergi ke kamarnya. Terus gak mau bantuin yang lain. Kalau kata Kiki, itu adalah ciri ciri dari anak yang durhaka.

"Astaghfirullah"-Ayah

Akhirnya ayah mencuci beras itu menggunakan sabun (?). Sambil menggerutu.

"Mandi yang bersih ya, beras. Kamu juga harus mandiri nanti, biar gak usah di mandiin lagi". Ya seperti itulah.

Bunda yang melihat ayah mencuci beras menggunakan sabun pun terkejod kejod.

"Ya Allah ayahhh !!!!". Ucap bunda terkejut, sampai sampai baskom yang berisi terigu terpental jauh dan mengenai wajah tampuan milik bang Jihoon yang sedang menuruni tangga hendak mengambil air putih.

"Itu karma bang"-kiki

"Beras kalau di cuci jangan pake sabun dong. Nanti kalau pada keracunan gimana?!". Cerocos bunda di depan wajah ayah.

"IHHH dobby !!!! Wortel nya jangan di cemilin terus, nanti habis". Ucap Kiki ngegas. Terus menggerutu gak jelas, tapi kalau sedengar dobby sih :

"Udah di potong juga, malah di cemilin. Gue kutuk lo jadi kelinci mampusss". Itu yang di dengar oleh dobby.

"Mashiiii, itu nastar nya gosong". Mashi lupa kalau dia sedang memanggang kue nastar, dia malah sibuk membersihkan wajah Jihoon yang penuh dengan tepung, dan menurut haruto, wajah Jihoon lebih baik seperti itu, karena menyerupai dengan topeng monyet di pinggir jalan.

Saat itu pun wadah yang berisi air untuk membersihkan wajah Jihoon terlempar dan membasahi wajah serta baju Jihoon.

"Mampusss"-kiki

Mashi langsung menuju oven, dan saat mashi membuka nya....

'Bhumm'

Asap hitam langsung menyembur muka mashi yang putih, dan seketika muka bang mashi jadi item semua.

"Ohok ohok". Dengan cermatnya bang mashi malah menghirup asap hitam tersebut. Pinter emang, kakak siapa sih.

"Hahahahhahaahahahahhahahahahahhahahahahahhahaahahahahhahahahahahhahahahahahhahaahahahahhahahahahahhahahahahahhahaahahahahhahahahahahhahahahahahhahaahahahahhahahahahahhahahahahahhahaahahahahhahahahahahhahahahahahhahaahahahahhahahahahahhaha". Ketawa junkyu menggelar di seluruh ruangan. Begitu pula dengan haruto.

"Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkkkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkw". Haruto ketawa sampe ke jungkel kebelakang.

"Kalian berdua, jangan ketawa ketawa, nanti ludah kalian kena dagingnya". Ucap bunda.

"Iya Bun". Ucap mereka berdua.

• • •

Setelah acara masak-memasak besar besaran. Mereka tepar di depan tv. Kecuali ayah dan bunda, mereka udah tidur.

Bang Jihoon sama bang junkyu lagi tiduran di karpet. Bang mashi tepar di lantai, katanya gerah. Gue sama dobby sender senderan di sofa sambil ngemil permen yupi. Haruto lagi ngadem di depan kulkas.

"Pengen ikutan takbiran, tapi males". Ucap bang Jihoon

"Kalau gitu gak usah ngomong bang". Ucap Dobby lalu melempar bungkus bekas yupi tersebut.

"Gue belum ngantuk ih". Ucap gue lesu.

"Gimana kalau kita nonton film hantu aja". Ucap junkyu.

Haruto yang terlalu semangat pun berlari dan kesandung badan mashi yang di lantai, alhasil badan mashi yang kecil ke gencet sama badan bongsor milik Haruto.

"Aw be...r....ratt....tt". Ucap mashi.

Haruto yang melihat itu pun langsung berdiri dan melihat mashi yang gepeng.g.

"Maaf bang gak keliatan. Hehe". Ucap haruto sambil cengengesan.

"Gak keliatan pala lo". Emosi lama lama Mashiho menghadapi Haruto.

"Udah lah, kalian berantem mulu. Kapan nontonnya ini?". Ucap junkyu.

Akhirnya mereka ber enam menonton film hantu.

Haruto sama junkyu cuman kaget biasa, gak teriak teriak kayak Jihoon. Kalau kiki sama dobby peluk pelukan. Mashiho? Udah nangis kejer di pojokan dia.

Teriakan bang Jihoon kayak gini nih :

"AWWWW...."

"AHHHHKKK"

"BUNDAAAAA"

"TIDAKKKKKK"

"AAAAAAAAAAAAAAAAA"

Nah, teriakan terakhir itu bukan karena kaget, tapi gara-gara ke jedug pinggiran sofa. Untung kamar bunda sama ayah kedap suara, jadi gak terganggu dengan manusia titisan toa tersebut.

Akhirnya mereka selesai menonton nya. Film tamat sampai jam 22.00.

Mereka memutuskan untuk tidur bersama di ruang tamu, karena ini keinginan mashi.

Mereka mengambil kasur lipat sebanyak lima buah. Terus di satuin, jadi gede kan.

Setelah lima belas menitan akhirnya mereka masuk ke dalam alam mimpi.

Urutannya itu:

Jihoon-Mashi-Haruto-junkyu-Dobby-kiki.

Posisinya yaitu:
Kaki Jihoon di perut mashi, kepala mashi di ketek Haruto, tangan Haruto di emut sama junkyu kudua tangan junkyu di rentangkan dan mengenai kepala Haruto dan dobby, kalau Kiki. Kiki udah muter 180°.

💙💙💙

Hmmm akhirnya. Jangan lupa vote, inget.


23/05/20
Sabtu

Bobrok Adalah Jalan Ninja KamiDove le storie prendono vita. Scoprilo ora